Gridhot.ID - Termaktub secara eksplisit di UUD 1945 'ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial' maka Indonesia berperan aktif dalam menjaga perdamaian dunia.
Contoh paling nyata implementasi hal di atas ialah Kontingen Garuda Pasukan Perdamaian Indonesia paling banyak di PBB.
Salah satu pasukan perdamaian Indonesia yakni The United Nations Interim Force in Lebanon atau UNIFIL.
Dikutip dari Kopassus untuk Indonesia dan Tribun Jambi, Selasa (1/1), ada kisah menarik di mana personil UNIFIL dari Indonesia Battalion (Indobatt) bernama Mayor Yudha Airlangga dari Kopassus harus bersinggungan dengan tentara Zionis Israel.
Baca Juga : 5 Senjata Buatan Israel, Ternyata Indonesia Juga Menggunakannya
Mayor Yudha sendiri tergabung dalam Kontingen Garuda XIII-A.
Mayor Yudha ingat betul ketika dirinya mendapat penugasan sebagai tentara PBB di Lebanon.
Suatu saat ada seorang bocah Lebanon ditangkap oleh tentara Zionis Israel.
Bocah berusia 15 tahun itu ditangkap lantaran melempari pagar perbatasan Israel dengan batu.
Baca Juga : Selalu Ada Saat Tahun Baru, Ini Asal Muasal Adanya Kembang Api
Mengetahui hal tersebut, maka Mayor Yudha dan rekan-rekannya mencoba membebaskan bcah tersebut.
Namun dengan cara diplomasi lantaran mereka adalah pasukan perdamaian PBB.

:quality(100)/photo/2019/01/01/1067555551.jpg)
Kontingen Garuda UNIFIL sedang lakukan latihan perang.
Singkat cerita, tim dari Kontingen Garuda mendatangi pos militer Israel dan berbicara persuasif dengan mereka.
Personil Kontingen Garuda mencoba meyakinkan tentara Israel bahwa pelaku hanya bocah dibawah umur.
Baca Juga : Dikenal Sebagai Negara Maju, Ratusan Warga Australia Malah Terjangkit Borok Bernanah Bakteri Pemakan Daging
Mayor Yudha mengatakan agar masalah ini tak diperpanjang dan lepaskan saja bocah itu.
Namun permintaan pasukan Indonesia tak digubris begitu saja oleh tentara Israel.
Butuh negosiasi berjam-jam meyakinkan para tentara Zionis keras kepala itu.
Akhirnya setelah 4 jam berbicara, pasukan Israel setuju melepaskan bocah malang itu.
Padahal saat negosiasi, tentara Israel selalu siaga dan menodongkan senjata kepada pasukan Garuda padahal mereka tahu jelas-jelas jika yang mereka hadapi adalah pasukan perdamaian dengan mandat PBB.
"Kita kembangkan sisi kemanusiaannya, sehingga mereka akhirnya berhasil membebaskan anak itu," kata Mayor Yudha.
(Seto Aji/Gridhot.ID)