Find Us On Social Media :

Kisah 21 Anak Pramuka Tersesat 8 Jam di Hutan Kolaka, Mereka Sampai Minum Air Hujan dan Dipatuk Ular Berbisa

Anggota SAR ketika menemukan dan memberi makanan serta minuman kepada 21 bocah pramuka yang tersesat.

Tapi ketika mengikuti arah aliran air, rombongan tidak mendapati jalan ke vumi perkemahan.

Mereka malah sampai ke atas bukit.

Kemudian, mereka memilih ke sumber air dengan memotong lurus karena medan yang sangat curam, dan akhirnya mencari jalan memutari gunung.

Tiga perbukitan diterabas anak-anak pramuka dan pembinanya itu demi mencari rute menuju bumi perkemahan.

Namun, hingga sore hari, Sumarjono bersama anak-anak binaannya yang terdiri dari 9 perempuan dan 12 laki-laki belum juga sampai di tujuan.

Tak habis akal, mereka kemudian meninggalkan tanda jejaj berupa sandal dan sepatu jikalau ada orang nantinya yang lewat disitu.

Baca Juga : Uang Angpau Rp 4 Juta Milik Seorang Bocah Raib di Bagasi Pesawat, Ia Menangis Sejadi-jadinya

Gagal setelah mencoba menuruni bukit, mereka kemudian pergi ke atas bukit demi mendapat sinyal ponsel.

"Di atas bukit baru kami dapat sinyal, kami cari Google Maps dapat petunjuk dua ratus langkah menuju Keakea. Jaraknya kurang lebih sekitar 100 meter, kami mengikuti arah tersebut sesuai petunjuk, tapi ketika sudah jauh kami heran karena tak sampai ke arah tujuan," terangnya.

Kelelahan 'ditipu' Maps, rombongan memutuskan untuk beristirahat.

Untung mereka berhasil menelpon pembina lainnya bernama Asti yang berda di bawah untuk memberitahu jikalau mereka tersesat.

Asti kemudian bersama suaminya langsung menghubungi Basarnas demi mencari rombongan pramuka tersebut.