"Kalau pemberontak kita pukul terus menerus, mereka pasti hancur. Tetapi mereka adalah saudara-saudara kita. Baiklah kita pukul, kemudian kita panggil agar mereka kembali ke pangkuan ibu pertiwi," ujar Sarwo Edhie seperti dikutip dari Sintong Panjaitan : Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando.
Langkah Sarwo semata-mata untuk menghindari pertumpahan darah ini kemudian dilaksanakan.
Maka pada Januari 1967 AURI menyebarkan pamflet dari udara menggunakan pesawat B-25 Mitchell yang berisi seruan agar pemberontak kembali ke pangkuan Indonesia.
Selanjutnya Sarwo memerintahkan Mayor TNI Heru Sisnodo dan Serma Udara John Saleky dari PGT AURI untuk menemui Lodewijk Mandatjan.
Tujuannya ialah membujuk agar Mandatjan dan pengikutnya yang berjumlah puluhan ribu itu turun dari hutan dan kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi.
Baca Juga : Korowai, Suku di Papua Barat yang Doyan Makan Daging Manusia
Heru dan Saleky sengaja dipilih oleh Sarwo lantaran keduanya sudah diambil sebagai anak angkat oleh Lodewijk Mandatjan karena mereka berdua berjuang bersama-sama di Kaimana saat Operasi Trikora.
Heru dan Saleky kemudian berangkat berjalan kaki memasuki hutan tempat di mana Lodewijk Mandatjan berada.
Mereka berdua sama sekali tak membawa senjata.
Usaha kedua personel TNI itu tak sia-sia.
Mereka berhasil bertemu Lodewijk Mandatjan sebagai ayah angkatnya.
Heru kemudian memulai percakapan, "Paitua (bapak) tidak usah takut. Saya anggota RPKAD. Komandan RPKAD yang ada di sini, anak buah saya. Dia takut sama saya."
"Kalau Paitua turun dari hutan, nanti RPKAD yang akan melindungi Paitua," tamah Heru Sisnodo meyakinkan Mandatjan.
Lodewijk Mandatjan dan pengikutnya tergerak hati. Ia percaya jika Heru dan Saleky berkata benar adanya.
Maka Lodewijk Mandatjan dan pengikutnya turun dari hutan, mengakhiri pemberontakannya kepada Indonesia.
Sintong kemudian bertemu dengan Lodewijk Mandatjan yang selama ini ia buru.
"Paitua saya jamin, akan melindungi Paitua dengan keluarga," ujar Sintong sambil menyalami Lodewijk Mandatjan.
(Seto Aji/Gridhot.ID)
Source | : | Sintong Panjaitan : Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando |
Penulis | : | Seto Ajinugroho |
Editor | : | Seto Ajinugroho |
Komentar