"Hari ini menandai enam bulan sejak Sheikha Latifa dan lima orang lainnya ditahan di laut oleh pasukan keamanan India dan UEA, sementara kapal yang mereka tumpangi disita," kata juru bicara Amnesty International.
"Sheikha Latifa ditahan secara tidak sengaja di sebuah lokasi yang dirahasiakan oleh UEA," imbuhnya.
Escape from Dubai: The Mystery of the Missing Princess
Thursday, 21:00 GMT @BBCThisWorld on @BBCTwo
The story of Princess Latifa, who attempted to escape Dubai in early 2018 but was captured and hasn't been heard from since. https://t.co/rMGjOuGru8#FreeLatifa @detainedindubai pic.twitter.com/XiwdX8fVjJ
— Peter J. Fry (@peterjfry) December 4, 2018
Amnesty Internasional menganggap kejadian ini sebagai pelanggaran HAM yang dilakukan India dan UEA.
Sebelumnya, Sheikha sempat memrilis sebuah video.
Dalam konten tersebut, Sheikha mengaku tak betah hidup bergelimang harta namun tidak mendapat perhatian keluarga.
Pada usia 16 tahun Sheikha juga pernah mencoba kabur.
Namun ia tertangkap dan dijebloskan ke penjara, dipukul, disiksa dan diperlakukan tak semestinya sebagai seorang putri kerajaan.
Ayahnya juga sangat membatasi gerak-gerak sang putri, dimanapun kapanpun. (*)
Source | : | Kompas.com,Dailymail |
Penulis | : | Seto Ajinugroho |
Editor | : | Seto Ajinugroho |
Komentar