Sekarang, diantara pentolan OPM yang masih tersisa dan tak populer, maka tersebutlah nama Benny Wenda.
Wenda lahir di Lembah Baliem tepat pada HUT Republik Indonesia 1974.
Wenda kemudian menjadi antipati dengan pemerintah Indonesia setelah dirinya mengklaim jika ada serangan udara yang membuat keluarganya menjadi korban.
Dirinya juga mengklaim akibat serangan udara itu kakinya putus satu.
Baca Juga : Wakil Presiden Jusuf Kalla Minta TNI Lakukan Operasi Militer Skala Besar untuk Tumpas KKB di Papua
Maka setelah rezim Soeharto tumbang, Wenda lantas angkat senjata meminta papua merdeka walaupun keluarganya sendiri memilih bergabung dengan NKRI.
Ia melakukan lobi-lobi kepada pemerintahan Indonesia.
Pada pemerintahan Megawati, usaha lobi Wenda sebenarnya berhasil yakni menjadikan papua sebagai daerah otonomi khusus.
Namun apa lacur, Wenda masih kurang puas dan menuntut lagi kemerdekaan papua.
Aparat keamanan Indonesia tak bisa lagi mentolerir lagi Wenda ditangkap karena ia mengacaukan keamanan pada tahun 2001.
6 Juni 2002, Wenda kemudian ditahan di Jayapura.
Dirinya kemudian berhasil kabur dari penjara pada 27 Oktober 2002.
Dibantu simpatisan OPM, Wenda diselundupkan ke Papua Nugini yang lantas ia ngacir ke Inggris bersama LSM Eropa setelah mendapat suaka politik.
Productive week of meetings here at #UNGA2018 with @BennyWenda to get #WestPapua back on the U.N. agenda, working with #Vanuatu and the brilliant @RRegenvanu @KoubackPatricio on #decolonisation #climatechange #humanrights pic.twitter.com/Zx9USFUS9i
— Jen Robinson (@suigenerisjen) September 26, 2018
Sampai saat ini Wenda hidup aman, nyaman di bawah perlindungan dan pengawasan negeri Ratu Elizabeth II.
Two revolutionary Papuan leaders @HermanWainggai and @BennyWenda meets again to bring the aspiration of their people into the house of states that makes decision for non-self governing states without consent nor consultation. #WestPapua #UNGA2018 #LetWestPapuaVote pic.twitter.com/aptQM47Vyg
— Ronny Kareni (@ronnykareni) September 22, 2018
Di Inggris ia hanya bisa menyuarakan kemerdekaan Papua lewat media massa dan media sosial.
Sedangkan anak buahnya harus keluar masuk rimba, tidur di hutan, kekurangan makanan dan harus menyabung nyawa berperang dengan aparat keamanan Indonesia.
Entah apakah Benny Wenda bakal kembali ke tengah-tengah pengikutnya, memimpin gerakan separatis OPM yang semakin tak populer.
(Seto Aji/Gridhot.ID)
Source | : | Antara,tribunnews,Radio New Zealand,Twitter/@BennyWenda |
Penulis | : | Seto Ajinugroho |
Editor | : | Seto Ajinugroho |
Komentar