Gridhot.ID - Nia Ramadhani kini sedang menjalani terapi untuk mengatasi penyakit yang sedang dideritanya.
Dikutip Gridhot dari Grid.ID, Nia Ramadhani disebut sedang mengalami kekurangan zat besi.
Banyak ancaman berbahaya yang bisa ditimbulkan dari penyakit ini.
Akibat kekurangan zat besi di dalam tubuhnya ini, Nia Ramadhani terancam akan mengalami gangguan penglihatan.
Selain itu, istri Ardie Bakrie ini juga akan terkena gangguan kesehatan lain, misalnya lambat berpikir hingga mudah capek.
Hal ini disampaikan oleh asisten pribadi Nia, Theresa Wienatan.
"Kalau menurut dokter Amerika, kekurangan iron itu bisa menyebabkan dia cepat capek. Ya benar dia cepat capek dan ngos-ngosan, dia ngga bisa olahraga," kata Theresa Wienathan seperti dikutip dari tayangan Nyonya Boss, Sabtu (27/2/2021).
"Kedua, bisa bikin dia longkap-longkap kayak mikirnya suka agak lama loadingnya," lanjut Theresa Wienathan.
Kemudian, salah satu dampak dari kekurangan iron yang sudah dirasakan Nia Ramadhani yaitu masalah pengelihatan.
"Ketiga, itu kabur saat melihat. Jadi selama ini dia pikir dia itu silinder mungkin ada juga silinder," terang Theresa Wienathan.
"Tapi ternyata (kekurangan) iron ini punya dampak yang lumayan besar dalam pengelihatan," tutup Theresa Wienathan.
Lantas apa itu zat besi?
Bagaimana seseorang bisa mengalami kekurangan zat besi dan apa gejalanya?
Zat besi adalah salah satu mineral penting untuk tubuh.
Dikutip Gridhot dari Tribunstyle, saat tubuh kekurangan zat besi, tubuh tidak bisa memproduksi sel darah merah pembawa oksigen secara optimal.
Dalam dunia medis, kondisi kekurangan zat besi ini dikenal sebagai anemia defisiensi zat besi.
Fungsi zat besi
Melansir Eat Right, fungsi zat besi utamanya membantu membawa oksigen dalam hemoglobin sel darah merah ke seluruh tubuh. Berkat bantuan zat besi, sel dalam tubuh bisa menghasilkan energi.
Fungsi zat besi lainnya yakni membantu tubuh menghilangkan karbon dioksida.
Saat kadar zat besi di dalam tubuh terlalu rendah, produksi sel darah merah jadi terhambat. Dampaknya, tubuh kekurangan oksigen.
Tanpa oksigen yang cukup, tubuh jadi gampang lelah.
Kelelahan ini dapat menghambat fungsi otak sampai membuat sistem daya tahan tubuh melemah.
Selain itu, zat besi juga diperlukan untuk menjaga sel, kulit, rambut, dan kuku agar tetap sehat.
Mengingat pentingnya fungsi zat besi bagi tubuh, pastikan kebutuhan zat besi setiap hari terpenuhi.
Gejala dan bahaya kekurangan zat besi
Berikut beberapa gejala seseorang kekurangan zat besi:
1. Merasa kelelahan dan selalu merasa letih
Tubuh menggunakan zat besi untuk membentuk hemoglobin, sel dari darah merah yang akan mengangkut oksigen ke seluruh tubuh.
Jika Anda tak memiliki sel darah merah yang cukup.
Anda akan merasa letih dan kelelahan tiada henti, karena asupan oksigen dalam tubuh tak mengalir sempurna.
2. Ada kalanya merasa sulit bernapas
Jika tubuh tak bisa mengangkut oksigen dengan lancar menuju paru-paru, Anda akan merasa sulit bernapas, setidaknya membutuhkan usaha lebih untuk bernapas.
Kadar zat besi yang rendah memang akan menyebabkan Anda sedikit menderita, karena tubuh Anda terasa tak nyaman.
3. Terlihat pucat
Apakah orang-orang di sekitar Anda terus-menerus meminta Anda untuk beristirahat, karena wajah Anda terlihat pucat?
Kadar zat besi rendahlah penyebabnya.
Selain itu, jika bibir, gusi, dan bagian dalam mata Anda terlihat tak semerah biasanya, Anda berarti mengalami kekurangan zat besi.
4. Sering sakit
Faktanya, kekurangan zat besi akan membuat tubuh Anda sering merasa kedinginan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekurangan zat besi akan memengaruhi daya tahan tubuh, yang akan membuat tubuh Anda lebih mudah terserang virus dan infeksi.
5. Jantung berdebar
Anda merasakan jantung berdetak tak teratur ataupun berdebar dalam beberapa detik atau hingga beberapa menit.
6. Keinginan mengonsumsi sesuatu yang bukan makanan
Ini memang terdengar tak masuk akal, tapi ini adalah salah satu gejala nyata yang menunjukkan bahwa tubuh Anda kekurangan zat besi.
Untuk memenuhi kebutuhan zat besi, tubuh seakan mencari berbagai sumber, termasuk sesuatu yang tak bisa dikonsumsi, seperti cat atau tanah liat.
Ini sering terjadi pada wanita hamil, yang umumnya kadar zat besi dalam tubuhnya menurun.
Mengapa seseorang kekurangan zat besi?
- Sedang dalam masa menstruasi:
Kehilangan banyak darah saat menstruasi sangat berisiko mengalami penurunan kadar zat besi dalam tubuh.
- Tubuh tidak menyerap zat besi dengan baik:
Gangguan pencernaan seperti radang usus, dapat memengaruhi kemampuan tubuh untuk menyerap zat besi.
Konsumsi obat-obatan tertentu, seperti antasida juga akan berpengaruh.
- Anda seorang vegetarian:
Kurangnya konsumsi protein hewani membuat tubuh tak cukup mendappat asupan zat besi.
Kebutuhan zat besi per hari
Kebutuhan zat besi setiap hari bisa bervariasi, tergantung pada usia, jenis kelamin, dan kondisi kesehatan.
Bayi dan balita membutuhkan lebih banyak zat besi ketimbang orang dewasa.
Pasalnya, tubuh mereka sedang dalam masa pertumbuhan.
Menginjak masa remaja, kebutuhan zat besi wanita jadi meningkat karena mereka mengalami haid setiap bulan.
Begitu sudah menopause, kebutuhan zat besi per hari wanita juga ikut menurun, seiring siklus haidnya uang sudah berakhir.
Kondisi kesehatan tertentu seperti ibu hamil dan menyusui, vegan, penderita gangguan pencernaan, penyakit asam lambung, penyakit ginjal, dan orang yang olahraga intensif butuh lebih banyak zat besi.
Melansir Healthline, berikut perincian kebutuhan zat besi per hari berdasarkan usia dan jenis kelamin:
Bayi 0-6 bulan: 0,27 miligram
Bayi 7-12 bulan: 11 miligram
Anak 1-3 tahun: 7 miligram Anak 4–8 tahun: 10 miligram
Anak 9-13 tahun: 8 miligram
Laki-laki 14-18 tahun: 11 miligram
Perempuan 14-18 tahun: 15 miligram
Laki-laki 19-50 tahun: 8 miligram
Perempuan 19-50 tahun: 18 miligram
Orang di atas 51 tahun: 8 miligram
Ibu hamil: 27 miligram Ibu menyusui: 9 miligram
Konsumsi makanan sehat
Penuhi kebutuhan zat besi dengan mengonsumsi makanan sehat yang mengandung zat besi, seperti daging merah, ikan, ayam, bayam, kale, kacang-kacangan, telur, dan susu.
Selain itu, konsumsi vitamin C akan mempermudah tubuh menyerap zat besi.
Faktanya, sebuah penelitian melaporkan bahwa konsumsi vitamin C dalam jumlah kecil akan meningkatkan kemampuan tubuh menyerap zat besi hingga tiga kali lipat.
Sumber vitamin C yang bisa dikonsumsi, seperti kembang kol, brokoli, tomat, dan jus lemon.
Namun, untuk konsumsi suplemen zat besi, sebaiknya konsultasikan dulu kebutuhan zat besi Anda pada dokter.
Pasalnya, pada sebagian orang, konsumsi suplemen zat besi menyebabkan konstipasi.
Konsumsi makanan alami untuk meningkatkan kadar zat besi tampaknya akan lebih sehat bagi tubuh Anda.
(*)