GridHot.ID - KKB Papua terus melakukan teror, bahkan mereka tak segan untuk melakukan perusakkan ke fasilitas umum.
Seperti dilansir Gridhot.id dari Tribunmanado.co.id, beberapa hari lalu mereka mengakui sudah menduduki SD.
Bahkan mereka turut mengibarkan bendera bintang kejora.
Pengakuan ini diungkapkan oleh Jubir OPM Sebby Sambom.
Menurut Sebby, penyerangan tersebut dilakukan oleh KKB Papua pimpinan Denny Mos.
Mereka mengibarkan bendera bintang kejora di SD Kisor, sekira pukul 08.00 WIT, Sabtu (17/9/2022).
Berikut rangkuman fakta selengkapnya.
1. PJ Bupati Maybrat Paksa Buka sekolah
Sebby juga mengatakan, aksi ini dilakukan KKB Papua karena Penjabat (Pj) Bupati Maybrat masuk di wilayah perang dan paksa buka sekolah.
"Distrik Aifat Selatan dan Distrik Aifat Timur Tengah, terjadi pembukaan sekolah oleh militer (TNI dan Polri) bersama Pj Bupati Maybrat," ujar Sebby.
Seperti dilansir dari TribunPalu.com dalam artikel 'Penampakan KKB Papua Duduki Gedung SD di Maybrat, Kibarkan Bendera Bintang Kejora di Depan Sekolah'.
Mereka masuk di wilayah Kampung Sori dan Kampung Kisor, Maybrat.
"Pj Bupati Maybrat telah masuk di wilayah perang dengan menggunakan kekuatan penuh pasukan militer dan polisi indonesia," tuturnya.
"Mereka memaksakan diri untuk buka sekolah yang sudah satu tahun lebih di tutup."
2. Duduki gedung SD
Menyikapi hal ini, pasukan KKB Papua telah melakukan tembakan peringatan dan menduduki gedung SD Kisor.
"Selanjutnya mereka kibarkan bendera bintang fajar dan bertahan sampai laporan ini diumumkan," ungkapnya.
Pengibaran ini dibuat sehingga Pj Bupati dan aparat TNI-Polri yang awalnya mau menuju sekolah batal meneruskan perjalanan.
"Iya benar sampai sekarang pukul 16.00 WIT, bendera masih berkibar di tiang depan sekolah SD Kisor," imbuhnya.
Setelah mengibarkan bendera, ungkap Sebby, pasukan Arnoldus Koccu juga mengeluarkan tembakan sekaligus meneriaki yel-yel di depan sekolah.
3. Klarifikasi Kapolres Maybrat
Saat dikonfirmasi terpisah Kapolres Maybrat AKBP Gleen Rooi Molle mengaku belum mengetahui pengibaran bendera bintang kejora di SD Kampung Kisor.
"Saya juga baru dapat info ini, kita masih telusuri-telusuri ini," jelas Gleen.
Dia mengaku baru pulang dari Distrik Ayamaru, untuk pemakaman seorang anggotanya yang mengalami kecelakaan lalu lintas.
Ia membantah, terkait ada kunjungan Pj Bupati Maybrat.
"Itu tadi Kabid Humas sudah konfirmasi, saya bilang tidak ada kunjungan pak Pj kesitu, kalau ada saya kan ikut juga," pungkasnya.
Sekolah di Kabupaten Puncak mulai Aktif
Sementara itu, ulah KKB Papua di Kabupaten Puncak membuat aktivitas sekolah ditiadakan selama kurang lebih 1 tahun.
Namun, situasinya kini berebeda. Ribuan siswa SD, SMP hingga SMA di Kabupaten Puncak Papua kembali bersekolah.
Dilansir Surya.co.id dari tayangan di Kompas TV, aktivitas sekolah diawali dengan doa bersama dengan pemerintah daerah setempat.
Kegembiraan ini kembali terpancar dari raut wajah pelajar di Kabupaten Puncak Papua, yang kini kembali bisa bersekolah setelah sempat terhenti setahun akibat gangguan KKB Papua.
Dimana sejak gangguan keamanan terjadi tahun 2020, sebagian besar tenaga pengajar memilih mengungsi keluar dari Kabupaten Puncak meninggalkan lokasi tugas, sehingga sejumlah sekolah di beberapa distrik terhenti.
Kini aktivitas pemerintahan di Ilaga Papua kembali berjalan normal, mulai pelayanan kesehatan ekonomi dan pendidikan.
Bahkan pusat kota ini juga sudah terlihat ramai.
Dengan situasi ini, tenaga pengajar berharap adanya jaminan keamanan bagi mereka yang bertugas didaerah terpencil dan rawan terjadi konflik.
Karena sangat disayangkan nasib anak-anak yang harus terhenti pendidikannya akibat konflik yang terjadi.
Hingga saat ini pemerintah daerah setempat terus bekerjasama dengan tni polri untuk memberikan jaminan keamanan bagi pelayan publik, seperti guru dan tenaga kesehatan yang bertugas di Kabupaten Puncak Papua.
(*)