Rekan Jamal Khashoggi: Kami Tidak Akan Berhenti Sampai Mendapat Keadilan untuk Jiwanya, untuk Jurnalisme dan untuk Dunia

Selasa, 20 November 2018 | 15:12
huffingtonpost.com

Sebelum dihabisi, Jamal Khashoggi dipaksa kirim pesan ke anaknya.

Laporan Wartawan GridHot.ID, Chandra Wulan

GridHot.ID - Pembunuhan jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi belum juga menemui titik terang.

Jamal Khashoggi diduga dibunuh oleh 15 orang suruhan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed Bin Salman (MBS) di gedung Konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki (2/10/2018).

Kasus pembunuhan Jamal Khashoggi mencuri perhatian dunia internasional, dari Amerika hingga Eropa.

Keterangan yang datang dari banyak pihak pun berbeda satu sama lain.

Baca Juga : Jasad Jamal Khashoggi Belum Ditemukan Pasca Dibunuh, Warga Lakukan Salat Gaib di Arab Saudi, Turki Hingga Inggris

Dilansir dari Kompas.com, Saudi melalui keterangan resmi pekan lalu menyatakan bahwa tim beranggotakan 15 orang datang ke Istanbul untuk membawa pulang Khashoggi.

Namun karena tidak mau, lima orang menangkap Khashoggi lalu mengikatnya.

Tak sampai di situ saja, mereka juga menyuntikkan obat bius dosis tinggi hingga ia tewas.

Setelah itu, jenazahnya dimutilasi dan diserahkan kepada seorang agen yang menunggu di luar gedung.

Baca Juga : Begini Kata Raja Salman Soal Pembunuhan Jurnalis Jamal Khashoggi

Sementara itu kolumnis harian Turki Hurriyet, Abdulkadir Selvi, menuturkan klaim Saudi tidak tepat.

Satu dari dua rekaman yang diperoleh penyelidik Turki memperdengarkan suara Khashoggi memohon dilepaskan karena ia dicekik.

Dilansir dari Al Jazeera, pihak berwenang Turki memiliki rekaman audio sepanjang 15 menit yang berisi percakapan 'tim pembunuh' Saudi berdiskusi soal rencana pembunuhan dan saling mengingatkan tugas satu sama lain.

"Ada juga bukti setelah pembunuhan berakhir. Turki mencatat panggilan internasional dari 15 anggota tim pembunuh itu," tulis Abdulkadir Selvi.

Baca Juga : Dibunuh Secara Keji dengan Cara Dimutilasi, Rupanya Ada Rahasia Besar yang Diduga Diketahui oleh Jurnalis Jamal Khashoggi

Karena hingga kini belum ada titik terang tentang keadaan dan lokasi jasad Khashoggi, sejumlah warga di beberapa tempat menggelar salat gaib.

Di Arab Saudi, warga menggelar salat gaib di Masjid Agung Mekah dan Masjid Nabawi, Madinah.

Hadir dalam salat gaib di Madina, Salah Khashoggi putra Jamal Khashoggi.

Di Turki, salat gaib digelar di Masjid Fatih, Istanbul.

Rekan Khashoggi yang bernama Fatih Oke mengungkapkan bahwa keluarga Khashoggi tak akan tinggal diam sampai mendapatkan keadilan.

Baca Juga : Dibunuh dan Dimutilasi, Ini Kata-kata Terakhir Jamal Khashoggi

"Hari ini kami ingin menghormati jiwanya (Khashoggi), jika kami bisa, kami akan bahagia. Tapi kami tidak akan menyerah dengan pemakaman tanpa jasad. Kami mencari keadilan untuk jiwa Jamal, untuk jurnalisme, dan juga untuk dunia."

Sementara itu, di London juga digelar salat gaib di Taman Finsbury.

Koresponden Al Jazeera London, Nadim Baba, mengatakan bahwa sang imam salat gaib di London juga merupakan orang Saudi yang kini tinggal di Inggris.

Kasus pembunuhan Khashoggi tak hanya berpengaruh terhadap hubungan bilateral Turki-Arab Saudi.

Baca Juga : Jurnalis Jamal Khashoggi Dibunuh, Pangeran Mohammed bin Salman Katakan Jamal Khashoggi Orang Berbahaya

Respon negara-negara Eropa seperti Perancis dan Jerman berupa sanksi terhadap Arab Saudi.

Sanksi itu di antaranya ialah larangan memasuki zona Schengen bagi warga Arab Saudi.

Sementara itu, Amerika Serikat juga menerapkan sanksi ekonomi untuk Saudi.

Hal ini dilakukan sebagai upaya mendorong Arab Saudi menyelesaikan kasus Khashoggi sampai tuntas.

(*)

Tag

Editor : Chandra Wulan

Sumber Kompas.com, Al Jazeera