Liar dan Agresif, Suku Pedalaman Pulau Sentinel Mengikatkan Tali dan Menyeret Tubuh John Chau

Sabtu, 24 November 2018 | 18:26
theaustralian.com.au

Kisah John Chau, Misionaris yang Tewas Diserang Secara Liar dan Agresif oleh Suku Pedalaman Pulau Senintel

Laporan wartawan GridHot.ID, Dewi Lusmawati

GridHot.ID -Pulau Sentinel, mendadak ramai diperbincangkan berbagai media lantaran dikenal sebagai pulau yang terisolasi selama ribuan tahun.

Dilansir dari Tribun Timur, nama Pulau Sentinel mulai menjadi perbincangan publik sejak misionaris Amerika Serikat John Chau dibunuh usai menginjakkan kaki di Pulau Sentinel Utara, Kepulauan Andaman.

Pulau Sentinel Utara masuk ke dalam gugusan Kepulauan Andaman di Teluk Benggala dekat dengan Indira Point karena berada di gugusan yang sama.

Baca Juga : Misteri Hilangnya Pesawat Malaysia Airlines MH370: Sempat Diduga Jatuh Dekat Pulau Paling Berbahaya, Pulau Sentinel

Jika dilihat di peta, titik Indira atau Indira Point ini bersebelahan dan tidak jauh dari Sabang yang merupakan pulau terluar Indonesia.

Sementara itu, dikutip GridHot.ID dari Intisari, John Allen Chau dikatakan tewas dihujani panah dan terkubur di pasir tak lama setelah ia menginjakkan kakinya di pulau Sentinel Utara India, yang merupakan bagian dari kepulauan Andaman dan Nikobar di Teluk Benggala.

wilayah ini adalah rumah bagi lima suku dari Zaman Batu, yang diyakini sebagai yang terakhir di dunia dan dilindungi pemerintah India.

Etinitas pulau ini adalah yang paling tertutup dan memiliki reputasi yang menakutkan bagi para tamu tak diundang.

Baca Juga : Trauma Karena Pernah Diculik Orang Asing, Inilah 7 Fakta Suku Sentinel yang Hampir Punah

John Chau adalah salah satu tamu yang tak diundang tersebut, yang akhirnya tewas di tempat setelah mencoba menjalin kontak dengan suku asli pulau sentinel.

Menurut AP, perjalanan John Chau bermula pada 15 November. Sehari sebelum terbunuh, Chau menawarkan uang pada sekelompok nelayan setempat untuk membawanya ke pulau tersebut.

Setelah mendarat di pulau tersebut, dia mencoba mendekati penduduk pulau tetapi mereka menjadi marah dan mulai melemparkan panah kepadanya.

allthatsinteresting.com

Suku Sentinel di Kepulauan Andaman

Chau akhirnya mundur dan berenang kembali ke perahu nelayan yang berlabuh aman dari pantai tersebut.

Baca Juga : Disebut Pulau Paling Berbahaya di Dunia, Inilah 5 Fakta Pulau Sentinel yang Letaknya Tak Jauh dari Indonesia

Suku kuno itu mempunyai senjata berupa panah. NYT

Malam harinya, ia menuliskan tentang petualangannya dan catatan pribadinya sebelum ia akhirnya tewas.

"Saya mencoba sangat baik pada mereka, tetapi mengapa mereka begitu marah dan agresif?" Chau menulis, dikutip dari News.com.au.

Hingga keesokan harinya, John Chau bersama dengan nelayan kembali mendekat ke pulau tersebut, dan itu adalah perjalanan yang tragis.

Baca Juga : Disebut Pulau Paling Berbahaya di Dunia, Inilah 5 Fakta Pulau Sentinel yang Letaknya Tak Jauh dari Indonesia

Sampai di pantai, Chau mendekat dan berlabuh di pasir pantai, akan tetapi ia justru menemui nasib tragisnya di sana.

"Dia diserang dengan panah, tetapi terus berjalan," seperti dikatakan News.com.au.

"Para nelayan melihat kelompok suku mengikat tali di lehernya dan menyeret tubuhnya."

Google

Suku di Pulau Sentinel

"Mereka (para nelayan) takut dan melarikan diri, tetapi mereka kembali keesokan harinya untuk menemukan tubuhnya di pantai."

Baca Juga : Terlalu! Gara-gara Status Soal Pilpres di Media Sosial, Tukang Gigi Ditembak dengan Pistol Rakitan

Selanjutnya, ketujuh nelayan ditahan, karena dianggap membantu Chau mencapai North Sentinel Island.

Pihak berwenang belum mengambil mayat korban dan yakin dia mungkin terkubur di pasir.

Direktur kepolisian Kepulauan Andaman dan Nikobar, Dependra Pathak, mengatakan para pejabat bekerja dengan para antropolog untuk menemukan jasadnya.

Baca Juga : Fakta Baru, Pembunuhan Jamal Khashoggi Sebelum Dimutilasi, Darahnya Dikuras Habis!

Pathak mengatakan sebuah kapal Penjaga Pantai India dengan polisi dan para ahli suku telah pergi untuk mengintai pulau dan mencari tahu bagaimana membawa pulang tubuh John Chau.(*)

Tag

Editor : Dewi Lusmawati

Sumber Tribun Timur, intisari