Find Us On Social Media :

Kisah Pandit, Pria yang Pernah Berhasil 'Bersahabat' dengan Suku Sentinel Meski Sempat Diancam Akan Dibunuh

Antropolog TN Pandit memberikan kelapa kepada suku Sentinel.

Laporan Wartawan Gridhot.ID, Septiyanti Dwi Cahyani

Gridhot.ID - Keberadaan suku sentinel yang telah terisolasi selama lebih dari 30.000 tahun tiba-tiba saja ramai menjadi perbincangan publik.

Suku Sentinel yang tinggal di Pulau Sentinel ini mulai menjadi perbincangan publik sejak adanya kabar duka sekaligus mengejutkan datang dari seorang turis Amerika bernama John Chau.

John Chau meninggal dunia setelah dirinya dikabarkan menginjakkan kaki di Pulau Sentinel Utara, Kepulauan Andaman

Ia tewas karena dipanah oleh Suku Sentinel yang juga disebut-sebut menjadi salah satu suku paling berbahaya di dunia.

Namun, label 'berbahaya' itu ternyata ditentang oleh seorang warga India.

Tuan Pandit, merupakan mantan kepala Departemen Urusan Kesukuan India.

Sebagai kepala Departemen Urusan Kesukuan India, Tuan Pandit memulai kunjungan ke komunitas pulau terpencil di India selama beberapa dekade.

Baca Juga : Polisi Kesulitan Mencari Cara Ambil Jenazah Turis Amerika di Pulau Sentinel, Ahli Sarankan Lakukan Hal Ini untuk Berinteraksi dengan Suku Sentinel

Melansir dari Intisari Online, Tuan Pandit yang kini berusia 84 tahun menceritakan pengalamannya selama menjalani kunjungan ke komunitas pulau terpencil saat menjabat sebagai kepala Departemen Urusan Kesukuan India.

Suku itu tak lain adalah suku Sentinel yang hidup terisolasi selama puluhan ribu tahun dan baru saja ramai diperbincangkan setelah dilaporkan membunuh seorang calon misionaris Amerika bernama Jhon Chau (27).

Menurut penuturan Tuan Pandit, kelompok itu sebagian besar bersifat 'cinta damai'.