Kisah Pengemudi Sepeda Motor yang Selamat dari Serangan KKB di Papua karena Pura-pura Mati

Selasa, 04 Desember 2018 | 17:22
Pexels

Ilustrasi pengendara sepeda motor

Laporan Wartawan Gridhot.ID, Septiyanti Dwi Cahyani

Gridhot.ID - Peristiwa berdarah kembali terjadi di salah satu wilayah Papua.

Kali ini, sebanyak 31 pekerja pembangunan jembatan di Nduga, Papua tewas diduga dibunuh oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Diduga, tragedi pembantaian yang menewaskan 31 pekerja pembangunan jembatan di Papua ini dipicu oleh salah satu pekerja yang mengambil gambar/ foto saat KKB gelar acara HUT Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Anggota KKB merasa tidak terima dan segera mengejar pekerja yang mengambil foto acara tersebut hingga ke lokasi basecamp pekerja.

Baca Juga : 6 Fakta Tragedi Pembantaian 31 Pekerja Pembangunan Jembatan di Papua: dari Pengambilan Foto KKB Saat HUT OPM hingga Instruksi Presiden Jokowi

Dengan senjata lengkap, anggota KKB pun memberondong para pekerja.

Peristiwa berdarah yang menewaskan 31 pekerja pembangunan jembatan di Nduga, Papua ini mengingatkan pada salah satu peristiwa yang menimpa tukang ojek di Papua beberapa waktu yang lalu.

Ya, dilansir dari Kompas.com (13/11/2018), seorang pengemudi ojek bernama Aldi (18) berhasil selamat dari serangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kampung, Jiwili, Distrik Wiringgambur, Kabupaten Lanny Jaya pada Senin (12/11/2018).

Aldi selamat dari serangan kelompok yang dipimpin oleh Purom Ikiman Wenda itu karena pura-pura meninggal.

Baca Juga : Update Pembunuhan 31 Pekerja BUMN PT Istaka Karya oleh KKB Papua: 1 Anggota TNI Tewas Akibat Serangan di Nduga

Mungkin hal ini terdengar konyol.

Namun, hal itulah yang benar-benar dilakukan Aldi untuk menghindari serangan KKB.

Adanya peristiwa penembakan ini dibenarkan oleh Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Mustofa Kamal.

"Ya, benar adanya penembakan itu. Tapi tidak ada korban jiwa", ujar Kamal di sela acara silaturahim di Kota Jayapura pada Selasa (13/11/2018) lalu.

Baca Juga : Tak Gentar Meski Ada Insiden Pembunuhan oleh KKB Papua, Menteri PUPR: Pembangunan Tetap Jalan Demi Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Menurut Kamal, penembakan terjadi ketika korban berkendara dari ujung jalan aspal Jalan Wiringgambut-Kali Kabur dengan sepeda motornya.

Ia lalu dihadang oleh KKB.

Ketika korban dihadang, salah satu dari anggota KKB mencabut senjata jenis revolver dan menembaknya ke arah kepala.

Namun ternyata tembakannya meleset.

Baca Juga : TNI dan Polri Akan Kerahkan Kekuatan Penuh Sebagai Respon Atas Pembunuhan 31 Orang Pekerja Jembatan di Nduga, Papua

Korban pun tersungkur dan pelaku langsung kabur karena mengira korban tersebut benar-benar terkena tembakannya.

"Jadi kelompok KKB mengira korban terkena tembakan.

Namun kenyataannya korban berhasil menghindar dan pura-pura mati.

Setelah pelaku melakukannya, mereka meninggalkan korban begitu saja sehingga korban berkesempatan kabur dan langsung melaporkan peristiwa yang dialaminya ke salah satu kerabatnya yang bertugas sebagai anggota Koramil 1702/Tiom" tuturnya.

Baca Juga : EKSKLUSIF: Tak Hanya Bunuh 31 Pekerja BUMN PT Istaka Karya, Kelompok Pemberontak Papua Juga Sandera Sejumlah Orang

Ternyata, dua pekan sebelum peristiwa ini terjadi, seorang tukang ojek bernama Yanmar juga ditemukan dengan luka tembak di kawasan yang sama.

Diduga, pelakunya juga merupakan bagian dari KKB di Lanny Jaya.

Kabar tewasnya 31 pekerja pembangunan jembatan di Nduga, Papua ini juga telah sampai ke telinga presiden Jokowi.

Instagram @jokowi
Instagram @jokowi

Jokowi saat menjajal Kereta Mass Rapid Transit di Jakarta

Presiden pun segera memerintahkan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk mengecek kejadian tersebut.

Baca Juga : Gara-gara Salah Satu dari Mereka Ketahuan Ambil Foto, 31 Pekerja BUMN Dibunuh Kelompok Pemberontak Papua

Jokowi juga mengatakan bahwa dirinya pernah mengunjungi wilayah tersebut dan membenarkan lokasi tersebut memang sangat terpencil dan tidak terjangkau jaringan seluler.

Jokowi menambahkan jika wilayah tersebut memang masuk ke dalam daftar zona merah alias berbahaya.

Kompas.com/ Dokumen Kementerian PUPR
Kompas.com/ Dokumen Kementerian PUPR

Lokasi pembantaian 31 pekerja oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Nduga, Papua

Namun, meski demikian, Jokowi menegaskan bahwa proses pembangunan di Papua harus terus berlanjut. (*)

Tag

Editor : Septiyanti Dwi Cahyani

Sumber Kompas.com, GridHot.ID