Bukan Fatmawati, Ternyata Inilah Wanita yang Temani Soekarno Menghembuskan Napas Terakhirnya

Kamis, 13 Desember 2018 | 21:00
Bangka Pos

Hartini dan Soekarno

Laporan Wartawan Gridhot.ID, Septiyanti Dwi Cahyani

Gridhot.ID -Semua orang pasti kenal dengan nama Soekarno.

Soekarno atau yang juga dikenal sebagai Bung Karno inilah yang kemudian disebut Bapak Proklamator Indonesia.

Sepak terjang Soekarno dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia terurai manis dalam catatan sejarah Indonesia.

Tak hanya urusan perjuangan, kehidupan pribadi Soekarno juga masuk ke dalam catatan sejarah Indonesia.

Termasuk tentang kisah asmaranya dengan beberapa wanita.

Baca Juga : Potret Rumah Kelahiran Soekarno yang Kini Jadi Bangunan Cagar Budaya, Sekilas Tampak Tak Terawat

Bukan rahasia lagi, jika Bung Karno dikenal sebagai sosok yang karismatik.

Tak heran, jika banyak wanita jatuh hati pada Sang Putra Fajar itu.

Beberapa deretan nama wanita tercatat dalam sejarah sebagai istri Bung Karno.

Mulai dari Oetari, Inggit Garnasih, Fatmawati, Hartini, Haryati, Kartini Manoppo, Ratna Sari Dewi, Yurike Sanger dan Heldy Djafar.

Dari ke sembilan nama itu, yang paling dikenal masyarakat Indonesia adalah Fatmawati.

Baca Juga : 2019 Disebut Akan Jadi Tahun Terpanas dalam Sejarah Kehidupan Manusia!

Namanya tercatat dalam sejarah sebagai Ibu Negara sekaligus penjahit Bendera Sang Saka Merah Putih Indonesia.

Kisah cinta Soekarno dan Fatmawati bermula saat masa pembuangan Sang Proklamator itu di Bengkulu.

Meski terpaut 22 tahun, keduanya tetap menikah pada 1 Juni 1943.

Setelah Indonesia merdeka, Fatmawati pun secara resmi menjadi Ibu Negara yang pertama untuk Indonesia.

Namun, pernikahan Soekarno dengan Fatmawati tak bertahan lama.

Baca Juga : Unik atau Menyeramkan? Berikut Kisah 3 Orang yang Nekat Hidup dengan Mayat

Bung Karno kembali terpikat dengan pesona wanita lain yang bernama Hartini.

Pertemuan pertama Bung Karno dan Hartini terjadi di Candi Prambanan, Jawa Tengah.

Namun, sumber lain menyebutkan jika pada 1952, Hartini berkenalan dengan Soekarno di Salatiga.

Satu tahun kemudian, Hartini dan Soekarno kembali bertemu saat peresmian teater terbuka Ramayana di Candi Prambanan.

Pada 7 Juli 1953, akhirnya Soekarno dan Hartini menikah di Istana Cipanas.

Baca Juga : Sedih, Seekor Anjing yang Tewas Karena MelawanUlar Piton Sepanjang 6 Meter Demi Lindungi Majikannya

Beberapa tahun setelah menikah, tepatnya pada 1964 Hartini pindah ke salah satu paviliun di Istana Bogor.

Hartini Soekarno kemudian dikenal sebagai salah satu wanita setia yang sempat mengisi hidup Soekarno.

Ia juga tetap mempertahankan status pernikahannya sampai ajal menjemput Soekarno.

Di akhir hayatnya, Bung Karno diketahui terkena penyakit gagal ginjal dan sempat di Wina, Austria.

Dan ternyata, di pangkuan Hartinilah Bung Karno menghembuskan napas terakhirnya di RS Gatot Subroto pada 21 Juni 1970, dikutip dari laman Bangka Pos (18/08/2017). (*)

Tag

Editor : Septiyanti Dwi Cahyani

Sumber wikipedia, grid.id, bangka pos