Mung Parhadimulyo, Danjen Kopassus yang Nekat Telan 6 Untai Telur Ular Piton Mentah Sekali Lahap

Kamis, 20 Desember 2018 | 09:30
kolase Tribunnews

Danjen Kopassus Mung Parhadimulyo

Gridhot.ID - Tahun 1958, Korps Baret Merah Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD/Kopassus) punya Komandan Jenderal (Danjen) yang amat tersohor namanya.

Ia adalah Kolonel Mung Parhadimulyo.

Beliau menjabat sebagai Danjen RPKAD dari tahun 1958-1964.

Sebagai komandan RPKAD, Mung berkewajiban memberikan contoh yang baik bagi anak buahnya.

Baca Juga : Brimob Temukan Markas KKB OPM : Kami Akan Menghancurkannya Karena Mereka Telah Berkhianat Kepada NKRI

Ia selalu berpesan kepada seluruh prajurit RPKAD walau hanya bersenjatakan pisau komando mereka harus tetap bertempur sampai titik darah penghabisan.

Selain itu, Mung selalu menekankan jika prajurit komando harus bisa survival di hutan, memakan apa saja yang bisa dimakan di sana.

Dikutip dari Sintong Panjaitan : Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando, suatu hari suatu hari Mung melakukan inspeksi ke salah satu lokasi Pusat Pendidikan dan Latihan Pasukan Khusus (Pusdikpassus) di Citatah, Bandung.

Dalam simulasi survival hutan, Mung melihat salah satu siswa calon prajurit komando menangkap seekor ular piton.

Baca Juga : Sempat Menjual Kue Berbahan Daging Manusia, Pasangan Kanibal Ini Lantas Buat Pernyataan Mengejutkan

Setelah dikuliti ternyata dalam perut ular ada 20 telur.

Telur ular piton itu seperti untaian batang rokok berderet memanjang, masih terbungkus lemak ular tebal.

Tanpa basa-basi Kolonel Mung langsung mengambil 6 untaian telur ular piton masih dengan lemak tebalnya dan menelannya mentah-mentah dalam sekali lahap.

Ekspresi muka para siswa komando bahkan para instrukturnya kecut melihat 'kelakuan' komandan mereka menelan telur ular berbalut lemak itu mentah-mentah.

Baca Juga : Kerap Kena Nyinyir Karena Perbedaan Fisik, Wanita Cantik Ini Tetap Nikahi Kekasihnya

Usai melakukannya, Mung langsung memerintahkan para siswa komando dan instrukturnya meniru apa yang ia lakukan.

Mau tak mau mereka cuma bisa bilang "Siap..!!"

Dalam kesempatan lain Mung bersama sopirnya pernah melakukan perjalanan dari Jakarta ke Surabaya naik jip dinas militer.

Mereka melintasi jalan-jalan yang sudah rusak parah.

Entah apa yang ada dalam pikiran Mung. Dalam perjalanan ia hanya berbekal air satu veples.

Mung pun memerintahkan cuma berhenti di pom bensin TNI AD di Tegal dan Semarang.

Selama berhenti Kolonel Mung juga sama sekali tidak mengajak makan atau minum sopirnya.

Bayangkan saja penderitaan sopirnya itu, lelah, haus dan kelaparan Jakarta-Surabaya.

Begitu juga Mung yang sebenarnya juga kelaparan namun ia tahan saja dan hanya meminum air kran ketika berhenti di Tegal dan Semarang.

(Seto Aji/Gridhot.ID)

Tag

Editor : Seto Ajinugroho

Sumber Sintong Panjaitan : Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando