Laporan Wartawan Gridhot.ID, Septiyanti Dwi Cahyani
Gridhot.ID - Tahun 2018 hampir berakhir dan pergantian tahun 2019 sudah di depan mata.
Sepanjang tahun 2018 ini, sederet bencana mulai dari banjir, gempa hingga tsunami terjadi di Indonesia.
Sejumlah bencana yang terjadi di sepanjang tahun 2018 ini tentu menyisakan kekhawatiran bahwa bencana-bencana ini masih akan terjadi tahun depan.
Rupanya hal ini disampaikan oleh BNPB yang membuat prediksi bencana pada 2019 mendatang.
Secara umum, ada dua jenis bencana yang diperkirakan akan terjadi di Indonesia pada tahun 2019 mendatang.
Baca Juga : Ahli Geologi Ungkap Penyebab Amblesnya Jalan Gubeng Surabaya karena 2 Hal Ini
Yakni hidrometerologi dan geologi.
Bencana hidrologi adalah bencana yang masih bisa diperkirakan manusia karena dipengaruhi oleh faktor cuaca.
Sedangkan bencana geologi adalah bencana yang dipengaruhi oleh faktor pergerakan di bawah bumi.
Untuk lebih jelas, berikut adalah sederet bencana yang akan terjadi di tahun 2019 berdasarkan prediksi BNPB dilansir dari Kompas.com dan Suar.id.
Bencana hidrometerologi
Baca Juga : Terungkap! Wajah-wajah Anggota Pembunuh Jamal Khashoggi Tertangkap Rekaman CCTV
Bencana hidrometerologi adalah bencana yang dipengaruhi oleh faktor cuaca.
Seperti banjir dan tanah longsor saat musim hujan atau kekeringan dan kebakaran lahan saat musim kemarau.
Meski tak bisa dipastikan, namun bencana-bencana hidrometeorologi ini cenderung diprediksi.
Hal ini dikarenakan waktu dan faktor penyebabnya adalah berdasarkan musim yang datangnya dapat diperkirakan.
Banjir, longsor dan puting beliung diprediksi akan mendominasi peristiwa bencana selama 2019.
Baca Juga : Begini Potret Penampakan Jalan Gubeng Surabaya Pasca Ambles Dilihat dari Udara
Hal ini dikarenakan masih banyaknya kerusakan daerah aliran sungai (DAS), lahan kritis, laju kerusakan hutan, kerusakan lingkungan dan perubahan penggunaan lahan di lingkungan dan masyarakat.
Secara spesifik, banjir dan tanah longsor akan terjadi sejak awal tahun hingga April 2019 dan dipenghujung tahun saat memasuki musim penghujan.
Sementara untuk kebakaran hutan dan lahan diprediksi masih akan tetap terjadi.
Namun, bencana ini masih bisa diatasi dengan kesiapan dari berbagai pihak.
Mulai dari pemerintah hingga masyarakat sendiri.
Kekeringan dan kebakaran hutan ini akan banyak terjadi sekitar bulan Juni hingga Oktober saat musim kemarau.
Bencana geologi
Dilansir dari Suar.id, bencana geologi adalah bencana yang dipengaruhi oleh faktor pergerakan di bawah bumi.
Masing-masing lempeng memiliki waktu pergerakan berbeda-beda, sehingga waktu terjadinya cenderung kurang bisa diprediksi.
Waktu terjadinya pun bisa sewaktu-waktu dalam waktu yang cepat. Misalnya, gunung meletus, gempa bumi, dan tsunami.
Kemungkinan terjadinya bencana ini tersebar sepanjang tahun di semua wilayah Indonesia, baik daratan maupun lautan.
Untuk gempa bumi, tahun depan diprediksi masih terjadi.
Hal ini disebabkan sebagian besar wilayah Indonesia terletak di atas lempeng aktif yang selalu bergerak. Namun, wilayah Indonesia bagian timur diminta untuk lebih waspada dan berhati-hati.
Sebab, di wilayah itu memiliki lempeng atau sesar yang lebih rumit dan rentan terjadi bencana.
Sementara, potensi tsunami ada jika gempa tektonik terjadi dengan kekuatan di atas magnitude 7 dan terjadi di jalur subduksi dengan kedalaman kurang dari 20 kilometer.
Terakhir, potensi bencana gunung berapi, tidak dapat diprediksi terjadinya dan masa kebencanaannya. Ini dikarenakan masing-masing gunung berapi memiliki tipikal yang berbeda-beda.
Namun, secara keseluruhan Indonesia sudah lebih siap untuk menghadapi bencana yang mungkin datang.
Ini dapat dilakukan dengan perbaikan berbagai sistem dan pengetahuan, juga kesiapsiagaan masyarakat yang lebih terlatih saat bencana menerpa. (*)