5 Fakta Penemuan Puluhan Kerangka Diduga Korban Tsunami Aceh 14 Tahun Lalu, Jenazah Terbalut Plastik

Kamis, 20 Desember 2018 | 14:00
KOMPAS.com/ DASPRIYANI Y ZAMZAMI

5 Fakta Penemuan Puluhan Kerangka Korban Tsunami Aceh 14 Tahun Lalu, Jenazah Terbalut Plastik

GridHot.ID - Puluhan kerangka yang diduga korban tsunami ditemukan di kompleks perumahan Dusun Lamseunong Lama, Gampong kajhu, Kecamatan Baitussalam, Aceh Besar pada Rabu (19/12/2018).

Sebanyak 46 kerangka tersebut ditemukan saat pekerja menggali sumur untuk septic tank pada proyek pembangunan perumahan di desa itu.

Berikut ini 5 fakta soal penemuan puluhan kerangka korban tsunami aceh 14 tahun lalu yang berhasil GridHot rangkum dari berbagai sumber.

Baca Juga : 45 Jenazah Korban Tsunami Aceh 14 Tahun Silam Ditemukan Saat Hendak Menggali Lubang Untuk Septic Tank

1. Terbalut plastik

Puluhan kerangka yang diduga korban tsunami Aceh pada tahun 2004 silam ditemukan dalam kondisi terbalut plastik hitam dan biru.

Kerangka tersebut kemudian dikafankan kembali dan dikebumikan dengan layak di desa tersebut.

Seluruh kerangka tersebut akan dikebumikan kembali secara layak di tanah milik negara, belakang LP Kajhu.

Baca Juga : Gunakan 2 Pesawat, Panglima TNI Turun Langsung Kawal 16 Jenazah Korban Penembakan KKB dari Papua ke Makassar

2. Ditemukan saat menggali sumur untuk septic tank di kedalaman setengah meter

Penemuan puluha kerangka ini bermula dari rencana pembuatan septic tank yang dilakukan oleh pekerja atas instruksi pihak developer.

Dilansir GridHot dari Serambinews.com, Kapolresta banda Aceh, Kombes Pol Trisno Riyanto SH mengatakan penemuan puluhan kerangka manusia ini berawal saat dilakukan penggalian septic tank.

Baca Juga : Sudah Ada 11 Jenazah Ditemukan di Selat Malaka

Saat itu pekerja sedang menggali sumur septic tank, setelah mencapai kedalaman setengah meter nampak plastik atau bungkusan berwarna biru.

Setelah bungkusan tersebut dibongkar ternyata berisi tulang belulang.

3. Beberapa jenazah berhasil teridentifikasi

Baca Juga : 6 Fakta di Balik Pertempuran Aparat dengan KKB di Puncak Kabo: Helikopter TNI Diserang Hingga Penemuan 15 Jenazah

Melansir dari Kompas.com, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) Teuku Ahmad Dadek mengatakan 45 jenzah tersebut terdiri dari 25 laki-laki dan 20 perempuan.

Empat dari puluhan kerangka tersebut berhasil teridentifikasi berkat penemuan SIM dan KTP merah putih yang masih melekat pada jenazah.

Lalu Faizal Reza (laki-laki) beralamat di Idi, Aceh Timur berdasarkan KTP dan Burhanuddin (laki-laki) beralamat di Lambada Lhok, Kecamatan Baitusalam.

“Jenazah atas nama Sri Yuniza akan diambil keluarganya,” kata Ahmad Dadek, Rabu (19/12/2018) Semua jenazah langsung dimakamkan di tanah kuburan milik Gampong Kajhu.

Baca Juga : Demi Hindari Bentrokan dengan Suku Sentinel, Pemerintah Putuskan Tak Mengambil Jenazah Turis Amerika di Pulau Sentinel

4. Isak tangis Mariani teringat putrinya

Penemuan puluhan kerangka yang diduga korban tsunami Aceh pada 2004 silam menguak kenangan salah satu warga, Mariani.

Mariani langsung bergegas menuju meunasah, tempat 45 jenazah disemayamkan sementara.

Baca Juga : Polisi Kesulitan Mencari Cara Ambil Jenazah Turis Amerika di Pulau Sentinel, Ahli Sarankan Lakukan Hal Ini untuk Berinteraksi dengan Suku Sentinel

“Mereka bilang itu warga yang meninggal ketika musibah gempa dan tsunami tahun 2004 lalu,” kata Mariani.

Mariani berharap mendapatkan kepastian akan nasib puterinya, Nurmalawati.

Putri Mariani tersebut hilang saat egmpa dan tsunami menerjang keluarganya.

“Saya yakin ia ada disini, karena rumahnya tak jauh dari meunasah ini, saya ikhlas jika ia kemudian akan dikuburkan bersama mayat yang lainnya,” ungkap Mariani sambil terisak, Rabu (19/12/2018).

Baca Juga : Miris! Demi Bawa Pulang Jenazah Bayinya dari Rumah Sakit, Sepasang Suami Istri ini Jaminkan BPKB

5. Proyek dihentikan untuk sementara

Pasca penemuan puluhan kerangka, perangkat desa meminta proyek dihentikan untuk sementara.

Petugas dan warga akan memastikan terlebih dahulu lokasi tersebut tidak ada jenazah korban gempa dan tsunami.

Gampong Kajhu adalah salah satu lokasi yang terparah terdampak bencana gempa dan tsunami yang melanda Aceh tahun 2004 lalu.

Di Banda Aceh dan Aceh Besar tercatat ada 11 lokasi kuburan massal yang diketahui dengan resmi, sehingga memudahkan warga untuk melakukan ziarah. Namun, kuburan massal di lokasi tersebut diduga belum terdaftar.

(*)

Tag

Editor : Linda Rahmadanti

Sumber Kompas.com, Serambi News