Suara Dentuman di Sumatera Selatan dan Cianjur Bikin Warga Bingung, Berbagai Spekulasi Beredar

Rabu, 26 Desember 2018 | 08:28
Googleearth

Suara dentuman dikira erupsi Gunung Anak Karakatau terdengar hingga SUmatera Selatan

Laporan Wartawan GridHot.ID, Chandra Wulan

GridHot.ID - Suara dentuman misterius terdengar dari langit Sumatera Selatan, Sabtu (24/12/2018).

Suara dentuman terdengar di beberapa wilayah kabupaten/kota.

Berbagai spekulasi pun muncul soal asal suara tersebut.

Ada yang menduga suara dentuman berkaitan dengan aktivitas Gunung Anak Krakatau.

Baca Juga : Video: Letusan Gunung Anak Krakatau Pasca Tsunami Banten, BPPT Sebut Bagian Selatan Longsor Sekitar 64 Hektar

Sebagian lainnya menduga ada latihan tempur TNI di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU).

Dilansir dari Kompas.com, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Kenten Palembang menyatakan bahwa dari pantauan Citra Radar dan Satelit Cuaca (24/12/2018), tidak ada indikasi parameter cuaca yang menyebabkan suara di Kabupaten OKU.

"Terkait suara yang terdengar di langit di sebagian wilayah Sumsel pada malam hari 24 Desember 2018. Analisis sementara, tercatat dari pantauan citra Radar dan Satelit Cuaca di Stasiun Meteorologi SMB II Palembang tidak ada indikasi parameter cuaca yang menyebabkan suara tersebut. Demikian informasi dari kami," kata Nandang, kepala Seksi (Kasi) Observasi dan Informasi BMKG Kenten Palembang, saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (25/12/2018).

Terkait isu soal keterkaitan suara tersebut dengan aktivitas Gunung Krakatau, Nandang tak bisa memberikan keterangan secara terperinci, lantaran membutuhkan pembuktian ilmiah.

Baca Juga : Volcanogenic Tsunami, Bencana yang Disebabkan Oleh Letusan Gunung Api di Tengah Laut

"Bila terkait pergerakan vulkanologi dan cincin api Asia, yang lebih berkompeten menyampaikan adalah Badan Geologi atau PVMBG, dan bila ada kaitannya dengan anak Krakatau tersebut perlu narasi dari pembuktian ilmiah," ujarnya.

Tribunnews
Tribunnews

Gunung Anak Krakatau, aktif, masif dan berbahaya jika erupsi.

Sementara itu, Kepala Pos Pengamat Gunung Api Dempo dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Mulyadi mengatakan bahwa dibutuhkan kajian ilmiah untuk memastikan sumber suara dentuman keras di Kabupaten OKU.

Mulyadi tak bisa memastikan apakah suara dentuman itu berasal dari Gunung Anak Krakatau atau bukan.

Sebab, kewenangannya hanya sebatas Gunung Dempo.

Baca Juga : Usai Guguran Lava Pijar Turun dari Kawah, Berikut 5 Potret Terkini Gunung Merapi

Gunung Dempo merupakan gunung berapi aktif yang berada di Kota Pagaralam, Sumatera Selatan.

Gunung Dempo memiliki ketinggian 3.159 mdpl dan saat ini dalam kondisi status normal.

"Sejak kemarin 21 November 2018 pukul 15.00 WIB, tingkat aktivitas Gunung Dempo, rekomendasi dari pusat PVMBG diturunkan statusnya. Tadinya waspada level 2, sekarang sudah turun statusnya ke normal," ujar Mulyadi.

Gunung Dempo dikenal sebagai gunung berapi aktif dan hanya mengeluarkan reaksi freatik atau abu vulkanik.

Baca Juga : Jadi Korban Tsunami Banten, Aa Jimmy dan Istri Dikubur dalam Liang Lahat Bersebelahan

Gunung Dempo pernah mengeluarkan suara gemuruh pada tahun 1818.

Suara dentuman meluas dari Kabupaten Ogan Ilir (OI) pada 25/12/2018.

Suara dentuman terdengar setidaknya tiga kali terdengar.

Warga sempat mengira suara itu berasal dari ledakan salah satu mesin milik PTPN VII di Kabupaten Ogan Ilir.

TribunJakarta.com/Ega Alfreda

Penampakan sebuah rumah di Mutiara Carita Resort pasca-diterjang tsunami Banten pada Sabtu (22/12/20

Baca Juga : Lama Tak Bertemu, Aura Kasih Berduka Dengar Kabar Dylan Sahara Meninggal Dunia Akibat Tsunami Banten

Namun pihak PTPN mengaku seluruh mesin mereka dalam kondisi normal.

Elfayrami (38), warga Kabupaten OI mengatakan bahwa warga tidak terlalu panik, hanya bingung dari mana suara dentuman berasal.

Selain di Sumatera Selatan, suara dentuman misterius juga terdengar di Cianjur Selatan.

Dilansir dari Tribun Jabar, suara itu terdengar di beberapa kecamatan seperti Cidaun, Naringgul, dan Pagelaran.

Banyak yang khawatir suara tersebut berkaitan dengan tsunami Banten dan Lampung.

Baca Juga : Video: Letusan Gunung Anak Krakatau Pasca Tsunami Banten, BPPT Sebut Bagian Selatan Longsor Sekitar 64 Hektar

"Ada yang bilang itu suara latihan TNI, belum jelas juga dari mana suara itu berasal," kata Nuron.

Asep Suryaman (54) seorang warga Desa Balegede, Kecamatan Naringgul, mengatakan, ia juga sama mendengar suara dentuman yang mirip suara meriam.

"Saya juga sama mendengar adanya suara dentuman itu tadi malam sekitar pujul 01.00 dinihari, banyak yang bilang itu suara dentuman dari lokasi latihan TNI, padahal kalau latihan TNI AD dari Kostrad sudah selesai dan penutupannya pada hari Sabtu dan Minggu," katanya.

Kapolsek Cidaun AKP Falahudin, mengatakan, pihaknya langsung mengecek pantai selatan Jayanti untuk memeriksa hal yang sedang hangat diperbincangkan warga.

Baca Juga : BNPB: Potensi Tsunami Selat Sunda Tidak Terdeteksi karena Ketiadaan Peralatan Sistem Peringatan Dini

"Kami bersama jajaran Muspika Cidaun ditemani dua orang anggota BPBD Cianjur mengecek lokasi ke pingiran pantai Selatan, hasil dari pengecekan lokasi di pingiran pantai terlihat untuk sementara gelombang laut normal tidak ada perubahan untuk wilayah pantai Jayanti Cidaun," kata Falahudin saat dihubungi.

Ia mengimbau untuk warga masyarakat jangan panik dengan adanya isu yang tak jelas.

Ia juga memastikan kepada anggota Koramil perihal latihan TNI dan anggota Koramil mengatakan kegiatannya sudah selesai.

(*)

Tag

Editor : Chandra Wulan

Sumber Kompas.com, Tribun Jabar