Tak Hanya Seventeen, 5 Band Ini Juga Harus Kehilangan Personelnya Secara Tragis!

Rabu, 26 Desember 2018 | 17:51
Instagram @ifanseventeen

Selain Seventeen, inilah lima band yang juga harus kehilangan personelnya secara tragis

Gridhot.ID - Tragedi tsunami di Banten pada Sabtu (22/12/2018) malam lalu masih menyisakan duka yang mendalam.

Terutama untuk Ifan Seventeen yang harus kehilangan istrinya, Dylan Sahara.

Tak hanya istrinya, Ifan Seventeen juga harus kehilangan ketiga sahabatnya di grup band Seventeen akibat tsunami tersebut.

Diketahui, band Seventeen tengah manggung di Pantai Tanjung Lesung dalam acara Employee Gathering PLN UIT JBB.

Namun tiba-tiba, gelombang tinggi menghantam panggung bagian belakang dan menyeret puluhan orang yang berada di sana.

Baca Juga : Sedih Karena HPnya Hilang Terbawa Air Saat Tsunami di Banten, Ifan Seventeen Minta Warganet Kirimkan Foto-foto Dylan Sahara

Ifan selamat. Namun tidak dengan tiga personil Seventten lainnya.

Ditinggal ketiga personilnya dan beberapa krunya, Ifan Seventeen pun mengumumkan bahwa band Seventeen resmi mundur dari dunia musik Indonesia setelah 20 tahun berkarya.

Dunia musik memang dipenuhi oleh kisah-kisah memilukan. Seperti bunuh diri, kecanduan, overdosis, hingga depresi.

Selain band Seventeen, ini beberapa kisah kematian anggota band paling tragis seperti dilansir dari salon.com pada Rabu (26/12/2018).

Lynyrd Skynyrd

Baca Juga : 14 Tahun Tsunami Aceh: Mengenang Kisah Martunis, Bocah 7 Tahun yang Bertahan Hidup Setelah 21 Hari Terombang Ambing di Lautan

Lynyrd Skynyrd adalah sebuah band rock asal Jacksonvill, Florida, Amerika Serikat. Gr

Grup ini mencapai puncak kejayaan pada tahun 1970-an di bawah pimpinan vokalis dan penulis lagu, Ronnie Van Zant.

Namun ending kisah band ini sungguh menyakitkan karena pada tahun 1977 tiga anggotanya, Van Zant, gitaris Steve Gaines, dan vokalis pendukung Cassie Gaines, tewas dalam kecelakaan pesawat di McComb, Mississippi.

Saat itu, mereka sedang akan melakukan konser di Louisiana State University.

Yellow Dogs

Baca Juga : Meski Berusia 60 Tahun, Defit Tetap Semangat Kerja 24 Jam untuk Bantu Korban Tsunami di Banten

Yellow Dogs merupakan band rock Iran-Amerika yang dibentuk pada tahun 2006. Band ini dibentuk di Teheren dan sekarang berbasis di Brooklyn, New York.

Namun pada 11 November 2013, dua anggota band, gitaris Soroush "Looloosh" (27) dan drummer Arash Farazmand (28), gitaris dan drummer, ditembak mati di Brooklyn, New York.

Tragisnya yang menembak adalah orang yang dekat dengan anggota Yellow Dogs, Ali Akbar Mohammed Rafie (29).

The Exploding Hearts

The Exploding Hearts adalah band punk rock dan power pop Amerika yang dibentuk di Portland, Oregon, Amerika Serikat, tahun 2001.

Baca Juga : Foto Penampakan Kengerian Erupsi Gunung Anak Krakatau yang Berhasil Diabadikan Awak Susi Air Sehari Setelah Tsunami di Banten

Band ini terdiri dari vokalis/gitaris Adam Cox, bassis Matt Fitzgerald, gitaris Terry Six, dan drummer Jeremy Gage.

Pada 20 Juli 2003, band ini pulang ke Portland setelah tampil di Bottom of the Hill di San Francisco.

Diyakini bahwa Fitzgerald, yang mengemudi, tertidur dan kehilangan kendali atas mobil van mereka di dekat Eugene, Oregon.

Akibatnya Cox (23) dan gage (21) terlempar dari mobil dan dinyatakan tewas di tempat kejadian. Sementara Fitzgerald (20), meninggal di rumah sakit.

Hanya dua orang selamat. Mereka adalah gitaris Terry Six (21) dan manajer Rachell Ramos, 35. Band ini bubar setelah kecelakaan itu.

Baca Juga : Ungkapan Kesedihan Ifan Seventeen Usai Dylan Sahara Ditemukan Meninggal Akibat Tsunami di Banten

Bar-Kays

Bar-Kays adalah band musik soul, R&B, dan funk Amerika yang dibentuk pada tahun 1966.

Karier mereka sangat cemerlang karena berhasil masuk Billboard Hot 100 di AS.

Namun pada 10 Desember 1967, Redding dan empat anggota band— Jimmie King (gitar), Ronnie Caldwell (organ listrik), Phalon Jones (saksofon), dan Carl Cunningham (drum), meninggal ketika pesawat mereka menabrak Danau Monona, dekat Madison, Wisconsin, ketika berusaha mendarat di Truax Field.

Saat itu, Redding dan band dijadwalkan untuk memainkan konser mereka berikutnya di Madison.

Trumpeter Ben Cauley adalah satu-satunya yang selamat dari kecelakaan itu.

Baca Juga : Kesaksian Willy Siska, Korban Selamat Tsunami di Banten, Sempat Pasrah dan Berenang Selama 3 Jam di Lautan Menuju Pesisir Pantai

Sementara nassist James Alexander ada di pesawat lain, karena pesawat yang membawa Redding hanya menampung tujuh penumpang.

Badfinger

Badfingeradalah band rock yang terbentuk di Swansea yang aktif dari tahun 1960 hingga 1980-an.

Band ini digawangi oleh Pete Ham, Mike Gibbins, Tom Evans, dan Joey Molland. Dan mereka dikenal karena pengaruhnya pada genre power pop tahun 1970-an.

Tapi mereka mengalami kekacauan setelah pembubaran Apple Records.

Baca Juga : Gelar Konser di Indonesia, Grup Band Metal Megadeth Lelang 2 Gitar untuk Bantu Korban Gempa Donggala dan Tsunami di Palu

Setelah Apple Records pada tahun 1973, Badfinger berjuang dengan sejumlah masalah hukum, manajerial dan keuangan, menyebabkan Ham melakukan bunuh diri pada tahun 1975.

Selama tiga tahun berikutnya, anggota yang selamat berjuang untuk membangun kembali kehidupan mereka.

Sayangnya mereka memiliki banyak masalah hukum dan pembayaran royalti penulis lagu. Akibatnya pada tahun 1983, Evans juga melakukan bunuh diri.

Itulah 5 kisah kematian anggota band paling tragis. (*)

Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul Selain Seventeen, 5 Band Ini Juga Kehilangan Banyak Personel Secara Tragis, dari Ditembak Hingga Kecelakaan Pesawat

Tag

Editor : Septiyanti Dwi Cahyani