GridHot.id- Tsunami yang melanda daerah Banten dan Lampung pada Sabtu (22/12) malam, masih menyisakkan trauma bagi mereka yang terkena dampak. Tsunami yang berasal dari selat sunda ini pun masih menyisakan beberapa pertanyaan untuk publik.
Tsunami sendiri merupakan serangkaian gelombang air besar yang disebabkan oleh berbagai faktor. Tsunami dapat disebabkan dari letusan gunung berapi, gempa, ledakan bawah air, tanah longsor hingga dampak dari meteoroid.
Untuk mengetahui lebih banyak tentang tsunami, berikut beberapa faktanya:
Baca Juga : Ikan ini Dihargai Hingga Miliaran Rupiah di Jepang, Padahal di Indonesia Hanya Ratusan Ribu!
Gelombang pertama bukan yang paling kuat
Tsunami juga dikenal dengan sebutan 'kereta gelombang' karena bisa datang dalam beberapa kali. Dan biasanya gelombang pertama tsunami bukanlah yang paling merusak. Gelombang ke-5 atau ke-6 lah yang paling kuat yang memiliki kemampuan untuk menghancurkan banyak wilayah.
Wilayah kerusakan
Tsunami dapat merusak wilayah yang berjarak sekitar radius 250 mil dari pusat tsunami dan biasanya terjadi dalam waktu 30 menit. Jika para penduduk yang berada di pesisir pantai merasakan ada gempa, itu merupakan sebuah peringatan dari potensi terjadinya tsunami untuk segera pergi ke daerah yang lebih tinggi.
Baca Juga : 3 Kali Dihantam Tsunami, Nelayan ini Berhasil Lolos dari Maut dengan Cara Tak Terduga
Tsunami Aceh termasuk yang paling parah
Saat itu, kekuatan gempa 9,0 SR yang terjadi di Aceh melebihi dari besar gempa bumi yang terjadi dari 25 tahun yang lalu. Sebuah wilayah di dasar laut yang luasnya melebihi California terlepas dan berpindah ke atas sekitar 30 kaki. Air laut yang dalam jumlah besar tersebut meluap dan menjadi gelombang setinggi 25 meter.
Sekitar 9.000 wisatawan meninggal pada 2004
Tsunami yang terjadi di Samudra Hindia pada 2004, menyebabkan sekitar 283,000 orang meninggal. Lebih dari 9,000 wisatawan dari seluruh dunia menjadi korban. Banyak turis dari negara-negara seperti Amerika, Inggris, Australia, Perancis, dan Jerman berada di sana untuk merayakan liburan Natal di pantai-pantai Asia Selatan seperti Indonesia, Malaysia, dan Sri Lanka.
Baca Juga : Sambut 2019, Intip Bulan Keberuntunganmu Berdasarkan Zodiak, Taurus Harus Sabar Hingga Akhir Tahun nih!
Kecepatannya melampaui pesawat jet
Kecepatan tsunami dapat mencapai 600 mil per jam yang artinya sama dengan kecepatan sebuah pesawat jet. Padahal, gelombang air normalnya hanya sekitar 2 sampai 60 mil per jam.
Gelombang tsunami lebih rendah di laut dalam
Berbeda ketika menghantam daratan, di wilayah laut yang sangat dalam, gelombang tsunami tingginya hanya sekitar 1-3 kaki. Bahkan, terkadang pelaut tidak tahu bahwa gelombang tersebut terjadi di bawah kapal mereka.
Baca Juga : Dikabarkan Akan Lamar Syahrini, Pria Kaya Asal Malaysia ini Justru Nikahi Wanita Lain!
Tsunami dapat memusnahkan kehidupan di Bumi
Menurut beberapa ilmuwan, sekitar 3,5 miliar tahun lalu, ada serangan meteorit yang menimbulkan tsunami besar dan memusnahkan semua kehidupan di bumi. Ada pula teori lain yang menyebutkan bahwa terjadi gelombang tsunami setinggi 180 meter di Samudra Hindia akibat jatuhnya asteroid pada 4.800 juta tahun lalu. (*)
Artikel ini telah tayang di National Geographic dengan judul, “Fakta-fakta Tersembunyi Gelombang Tsunami yang Harus Anda Ketahui”