Sempat Dikira Karya Komputer, Lihat Tulisan Bocah 8 Tahun yang Dinobatkan Sebagai Tulisan Tangan Tercantik di Dunia

Jumat, 04 Januari 2019 | 12:40
www.mynewshub.cc via Tribun Pontianak

Tulisan tangan terindah

Gridhot.ID - Namanya Prakitri Malla (8), bocah asal Nepal yang dinobatkan sebagai pemenang lomba menulis essai yang digelar di India.

Essai itu ditulis Malla dalam bentuk tulisan tangan berbahasa Inggris.

Malla pun berhasil membuat para dewan juri tercengang.

Baca Juga : Dulunya Gagah Perkasa Merdekakan Indonesia, di Akhir Hayatnya Soekarno Meninggal di Atas Pangkuan Seorang Wanita

Tidak hanya dengan isi atau materi essai yang ditulisnya.

Namun juga oleh keindahan tulisan tangan yang dibuat pelajar tersebut.

Bahkan, banyak yang menduga essai yang dibuat Malla, diketik menggunakan komputer.

Baca Juga : Dibuka Januari 2019, Berikut 7 Fakta P3K, Program Pemerintah yang Gaji dan Fasilitasnya Mirip PNS Tapi Miliki Masa Kerja

YouTube/Raazon Bhusal
YouTube/Raazon Bhusal

Tulisan tangan tercantik di dunia

Namun, karangan itu sebenarnya hasil tulisan tangan seorang pelajar berusia delapan tahun.

Dikutip dari MYNEWSHUB, Praktiri Malla mempunyai tulisan tangan yang sangat unik.

Saking uniknya, tulisan Malla telah menjadi fenomena tersendiri di media sosial.

Baca Juga : Fakta-fakta Pemecatan Brigpol DS, Kena Tipu Napi yang Mengaku Sebagai Kompol Gadungan hingga Foto Vulgarnya Tersebar

“Saya belum pernah melihat tulisan yang agak unik seperti ini.

Gaya penulisannya amat mengkagumkan meskipun dia baru barusia 8 tahun,” kata seorang juri.

Malah, tulisan Malla menurut beberapa pakar memenuhi unsur tulisan tangan tercantik di dunia.

Baca Juga : Hampir 3 Bulan Menikah, Maia Estianty Bongkar Sifat Asli Irwan Mussry

Pelajar dari Sekolah Sainik Awasiya, Bhaktapuri itu mengaku menghabiskan dua jam sehari untuk melatih setiap huruf yang ditulisnya. (*)

(Tribun Pontianak/ Hasyim Ashari)

Artikel ini telah tayang di Tribun Pontianak dengan judul Bocah 8 Tahun Ini Punya Tulisan Tangan Tercantik di Dunia

Tag

Editor : Septiyanti Dwi Cahyani