Ngaku Setiap Hari Makan Gorengan dan Minum Air Es, Titi Wati Kini Hanya Bisa Terbaring Karena Obesitas

Rabu, 09 Januari 2019 | 16:37
Tangkap Layar tayangan Kompas TV

Tak bisa kendalikan ngemil, Titi Wati hanya bisa terbaring karena Obesitas

Laporan Wartawan Gridhot.ID, Septiyanti Dwi Cahyani

Gridhot.ID - Kelebihan berat badan seringkali menjadi permasalahan seseorang, terutama bagi wanita.

Hal ini seperti yang dialami oleh Titi Wati, warga Palangkaraya, Kalimantan Tengah.

Tidak diketahui pasti berapa berat badan Titi Wati atau yang biasa dipanggil Titin Saat ini.

Namun, Titin yang kini berusia 37 tahun itu hanya bisa terbaring di kediamannya, Jalan G Obos 25, Palangkaraya, Kalimantan Tengah.

Titin terakhir menimbang berat badannya pada tahun 2013, saat usianya masih 31 tahun.

Saat itu, berat badannya sudah mencapai 167 kilogram.

Baca Juga : Tanggung Malu di Hari Pernikahan, Pasangan Pengantin di Palembang Salami 1000 Tamu Undangan Sambil Minta Maaf Tak Ada Makanan

Sejak saat itulah berat badan Titin naik dengan cepat.

Dilansir dari Kompas TV, Titin merasa jika jumlah asupan makannya tidak terlalu banyak.

Namun, ada satu makanan yang tak bisa dihindari Titin untuk dikonsumsi setiap harinya.

Gorengan adalah menu makanan yang tidak akan pernah dilewatkan Titin setiap harinya.

Selain ngemil gorengan, Titin juga gemar minum air es.

Karena berat badan yang berlebih, Titin hanya bisa terbaring karena gerak tubuhnya yang terbatas.

Baca Juga : Bagai Dua Sisi Mata Uang, Kematian Putri Diana Tak Hanya Berkah Bagi Pangeran Charles dan Camila, Tapi Juga Dianggap Kutukan

Segala kebutuhan Titin pun harus dibantu oleh anaknya yang berusia 19 tahun.

Mulai dari mandi hingga makan.

Sebelumnya, Titin sempat menjalani diet herbal untuk menurunkan berat badannya.

Namun, belum juga manfaat dari diet itu bisa dirasakan Titin sudah menghentikannya karena keterbatasan biaya.

Selain itu, suami Titin juga tak mengizinkannya untuk melakukan diet herbal ini.

Titin mengaku jika ia sudah menjalani kehidupan seperti ini selama enam tahun.

Beruntung, kondisi Titin ini sudah diketahui oleh pihak Rumah Sakit Doris Sylvanus, Palangkaraya.

Baca Juga : Lebih Besar dari Airbus A380, Beginilah Penampakan Pesawat Terbesar di Dunia yang Pernah Muncul di Film Fast and Furious 6

Pihak rumah sakit pun menyatakan jika mereka bersedia akan memberikan penanganan medis secara cuma-cuma untuk Titin.

Karena kelebihan berat badan atau obesitas yang dialami Titin ini merupakan kasus pertama yang ditemukan di Palangkaraya, Kalimantan Tengah.

Tak tanggung-tanggung, pihak Rumah Sakit Doris Sylvanus pun menggandeng tim dokter ahli digestif dari Rumah Sakit Udayana, Denpasar, Bali.

Dikhawatirkan, kondisi Titin yang tak bisa bergerak ini akan menimbulkan masalah lain.

Seperti lecet pada kulit yang bisa menyebabkan infeksi.

Sebagai langkah awal penurunan berat badan Titin, tim dokter berencana untuk melakukan operasi pada saluran pencernaan Titin.

Baca Juga : Lowongan Kerja Perum Bulog untuk Lulusan SMK hingga S1, Dibuka 7-13 Januari 2019

Namun, pelaksanaan operasi ini masih menunggu persetujuan dari Titin yang kini tengah bekerja di luar kota.

Kini, pihak rumah sakit juga tengah melakukan koordinasi terkait persiapan penanganan Titin.

Sambil menunggu persetujuan dari pihak keluarga Titin, rumah sakit akan mulai membantu Titin dalam mengatur pola makan.

Seperti menentukan menu makanan hingga mengatur asupan kalori. (*)

Tag

Editor : Septiyanti Dwi Cahyani

Sumber KOMPAS TV