Gridhot.ID - Pengakuan istri dosen berinisial EO yang memergoki suaminya itu ngamar bareng mahasiswi begitu menyakitkan.
EO mengatakan suaminya, LL yang seorang oknum dosen bergelar Doktor mengaku menderita akibat kelakukan bejat tak terpuji LL.
EO pergoki LL selingkuh di kamar kos-kosan jalan Soverdi Kelurahan Oebufu Kota Kupang, Rabu (9/1).
Dikutip dari Pos Kupang, Jumat (11/1) EO kemudian mengungkapkan bagaimana dirinya mengetahui perselingkuhan suaminya hingga akhirnya digerebek.
Baca Juga : Curhatan Pilu Istri Dosen yang Pergoki Suami Ngamar Bareng Mahasiswinya : Dia (Pelakor) Maki-maki Saya
Awalnya EO dan anaknya EL sedang melewati jalan Souverdi.
Mereka kemudian secara tak sengaja melihat sepeda motor yang mirip seperti milik LL terpakir di halaman kos.
Setelah diamati rupanya sepeda motor itu memang benar milik LL.
"Ketika kami lewat di Jalan Souverdi, kami lihat sepeda motor milik bapak ada terparkir di halaman kost," ujar EL.
Baca Juga : Seabrek Persyaratan Jika Ingin Jadi Istri Anggota TNI, Tak Cukup Modal Cinta Doang
Sontak EO dan EL langsung masuk masuk dan pergoki LL sedang ngamar bareng mahasiswinya, GM.
"Jadi kami langsung masuk dan mendapati bapa ada di dalam kamar kost bersama mahasiswi itu," ujar EL.
EL mengaku jika dirinya sudah menaruh kecurigaan akan perselingkuhan ayahnya.
Apalagi saat teman-teman EL mengatakan kepadanya jika motor ayahnya sering dipakai oleh seorang mahasiswi.
Baca Juga : Tak Sudi Dinikahkan, Pengantin Wanita Menangis Histeris di Pelaminan
Lantas pada saat penggerebekan, EO malah mendapat makian dari mahasiswi selingkuhan LL.
"Dia (pelakor) maki-maki beta, terus di pinggir jalan ring bacium. Dia mengaku dia yang punya suami ini. Jadi dia bilang, 'he, itu be pung dosen, be pung suami," cerita EO menirukan proklamir dari mahasiswi GM asal Camplong itu.
Bahkan GM menantang LL agar memilih dirinya atau EO yang merupakan istri sahnya sembari mengeluarkan kata-kata kotor.
EO dan EL masih bertindak rasional dalam menghadapi kelakuan LL dan GM.
Mereka hanya bisa mengambil foto GM untuk membuat laporan ke SPKT Polres Kupang demi mendapat keadilan dalam kasus ini. (*)