Terungkap, CIA Pernah Berencana Menghabisi Soekarno Karena Bentuk Gerakan Non-Blok

Sabtu, 12 Januari 2019 | 16:33
Tribunnews

Soekarno

Gridhot.ID - Era 1960-an mata dunia tertuju pada negara-negara Asia Tenggara di mana terjadi konflik antar Vietnam vs Amerika, Belanda vs Indonesia dan tentunya benih-benih konfrontasi Indonesia-Malaysia yang dibekingi Inggris.

Bagi Amerika Serikat, membendung pengaruh Komunis di Asia Tenggara adalah mutlak.

Maka mereka bakal menyasar siapa saja yang menjadi simpatisan Komunis, kecil, besar, kuat, lemah pasti bakal dihabisi oleh negeri Paman Sam itu.

Pada tahun 2017 lalu, The Sydney Morning Herald kedapatan membuka file rahasia Central Intelligence Agency (CIA) yang didalamnya memuat daftar para pemimpin dunia yang harus segera disingkirkan demi tercapainya kepentingan nasional AS selama masa Perang Dingin.

Baca Juga : Saat Malaysia Ketakutan Indonesia Bakal Uji Coba Nuklir, Soekarno : Sudah Takdir Tuhan, Indonesia dapat Buat Bom Atomnya Sendiri

Dalam daftar terdapat nama pemimpin Kuba Fidel Castro, pemimpin Kongo Patrice Lumumba, pemimpin Korea Utara Kim il-Sung dan presiden Indonesia Soekarno.

Yang lebih tragis, CIA juga menyebut pembunuhan presiden AS John F Kennedy lantaran terlalu pro dengan Soekarno.

Richard Bissel, Wakil direktur rencana CIA saat itu berkata telah ada diskusi di CIA tentang kemungkinan untuk menyingkirkan Soekarno dari muka bumi.

Bissel juga mengungkapkan sudah ada 'aset' yang bisa mereka gunakan untuk menghabisi Soekarno walaupun ia sedang berada di Indonesia.

Baca Juga : Curhatan Pilu Istri Dosen yang Pergoki Suami Ngamar Bareng Mahasiswinya : Dia (Pelakor) Maki-maki Saya

Namun demikian Bissel menyatakan CIA tak ada hubungannya dengan kematian Soekarno pada 21 Juni 1970 di saat beliau menjadi tahanan rumah.

Meski begitu, Sukmawati Soekarnoputri sebagai anak Soekarno mengatakan kepada Fairfax Media Amerika harus meminta maaf kepada semua negara yang pernah mereka usik, termasuk Indonesia.

"Amerika seharusnya tidak hanya meminta maaf kepada Indonesia, Amerika harus meminta maaf kepada semua negara yang mereka ganggu, jika mereka mau mengakuinya," kata Sukmawati pada tahun 2007 lalu.

"Mereka tidak pernah mau mengakuinya, terutama CIA," tambahnya.

Baca Juga : Seabrek Persyaratan Jika Ingin Jadi Istri Anggota TNI, Tak Cukup Modal Cinta Doang

Sukmawati mengklaim CIA bertanggung jawab atas kerusuhan, pemberontakan dan kudeta di Asia, Afrika, dan Amerika Latin karena AS menentang Gerakan Non-Blok di mana Soekarno adalah pemrakarasanya.

"Soekarno telah diperingatkan oleh teman-temannya sebelum (pembentukan) Gerakan Non-Blok: 'Hati-hati, AS akan meluncurkan kudeta terhadap pemimpin negara yang tidak pro AS'," kata Sukmawati.

Sementara itu Sarjana PhD Donald Greenlees mengatakan ini bukan pertama kalinya dokumen telah dirilis berkaitan dengan rencana CIA untuk membunuh Soekarno.

"Saya ingin tahu identitas 'aset' CIA. Saya berasumsi bahwa itu terkubur dalam arsip di suatu tempat," katanya.

Greenlees mengatakan ada upaya pembunuhan terhadap Soekarno. "Sukarno adalah sosok yang memecah-belah. Dia punya musuh di rumah. Tetapi masih belum jelas apakah upaya pembunuhan itu hanya kebetulan, apakah orang yang dibina oleh CIA bertindak sendiri, atau apakah beberapa orang di CIA adalah agen ganda," tutup Greenles.

(Seto Aji/Gridhot.ID)

Tag

Editor : Seto Ajinugroho

Sumber Sydney Morning Herald