GridHot.ID - Longsor kembali melanda Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (13/1) sore.
Kejadian itu diawali oleh hujan deras tepatnya di Kampung Bojongkaung RT 02/120, Desa Girijaya, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Longsor merusak sawah dan kebun serta menimbun areal pemakaman.
Dilansir dari TribunJabar.id, empat jenazah yang masih terbungkus kain kafan ditemukan usai terjadi longsor.
Baca Juga : Debby Sehertian: Selama Delapan Tahun Ini Robby Tumewu Berjuang Untuk Terus Hidup
Hal ini disebabkan karena tanah kuburan terseret dan tertimbun longsor.
Unit Reaksi Cepat BPBD Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi, Entis Daeng, menyampaikan longsor terjadi pada pukul 17.00 WIB.
"Panjang longsoran sekitar 200 meter dengan tinggi 100 meter. Kuburan itu ada yang terseret dan tertimbun longsor. Baru ditemukan empat jenazah yang masih terbungkus kain kafan," kata Daeng kepada TribunJabar.id melalui sambungan telepon, Senin (14/1).
Satu dari empat jenazah itu masih dalam proses evakuasi di sungai karena terseret material longsor.
Operasi pencarian untuk 18 jenazah yang makamnya tertimbun akan dihentikan.
"Warga sepertinya sudah meng-ikhlas-kan untuk tidak dilakukan pencarian lagi atas jenazah di makam yang terimbun longsor," katanya.
Dilansir dari Kompas.com, hujan deras yang mengguyur Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (13/1) dari siang hingga malam hari mengakibatkan longsor di beberapa kecamatan.
Data sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi menyebutkan, dampak hujan deras terjadi di sejumlah kecamatan di antaranya Cibadak, Nagrak, Cicantayan, Caringin, dan Cisaat.
"Banjir dan longsor yang mengakibatkan rumah rusak dan terendam di beberapa wilayah kecamatan," kata Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Kabupaten Sukabumi, Eka Widiaman, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (13/1) malam.
Dia menuturkan, seperti di Kecamatan Nagrak, dilaporkan terdapat empat desa yang terdampak, yaitu Desa Nagrak Utara, Kalaparea, Nagrak Selatan, dan Pawenang.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan, puncak musim hujan di daerah Jawa Barat masih akan berlangsung hingga akhir Januari.
Baca Juga : 5 Potret Tampan Nicht Morris, Anak Tiri Lia Waode yang Beranjak Dewasa dan Gemar Travelling
Sedangkan musim hujan masih akan berlangsung hingga Maret mendatang.
Demikian disampaikan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati kepada wartawan di sela kunjungan kerjanya di lokasi longsor perbukitan Gunung Sorandil, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (11/1/2019).
“Untuk wilayah Jawa Barat musim hujan hingga Maret mendatang. Bila ada perkembangan kami akan informasikan kembali," ujar Dwikorita.
Dia mengingatkan, sebaiknya masyarakat tetap waspada dan menjauhi daerah-daerah yang rawan longsor.
(*)