Gridhot.ID - Sebuah video yang diunggah oleh akun Twitter @agungwirawan100 memperlihatkan puluhan petugas Satpol PP DKI Jakarta lari tunggang langgang.
Rupanya mereka dikejar oleh para Pedagang Kaki Lima (PKL) kawasan Tanah Abang, Jakarta Kamis (17/1).
PKL mengejar sembari melempari batu ke arah puluhan petugas Satpol PP.
Dikutip dari Kompas.com, Kamis (17/1) seorang saksi bernama Mustafa menceritakan kejadian tersebut.
Baca Juga : 4 Fakta Baru Kasus Penusukan Siwi SMK di Bogor, Polisi Sebar Sketsa Wajah Pelaku
Mustafa seorang pedagang kios permanen di Tanah Abang mengungkapkan awalnya para PKL yang berjualan di trotoar hendak ditertibkan oleh Satpol PP.
Namun pada hari itu penertiban berbeda dari biasanya.
PKL yang selalu menangis atau berteriak karena dagangannya ditertibkan petugas kini malah melakukan perlawanan.
Bentrokan tak terhindarkan dan para PKL melempari batu ke arah petugas Satpol PP.
Baca Juga : Kurang Kompeten, Pilot Jet Tempur Malaysia Diklaim Pernah Salah Sasaran Bom Pasukannya Sendiri
"Setahu saya selama lima tahun buka toko di sini, mereka tuh biasanya cuma nangis dan menolak diusir. Kalau tadi itu menakutkan sekali. Semua pedagang melempar batu. Bahkan ada yang lempar tiang besi yang dipakai menggantung baju-baju itu," kata Mustafa seperti dikutip dari Kompas.com.
Mustafa melanjutkan, ia melihat petugas Satpol PP tidak melakukan perlawanan.
Mereka malah berusaha menenangkan para PKL yang masih melempari batu.
"Saya lihatnya satpol PP cuma meminta PKL tenang. Berusaha mendekati PKL itu biar enggak terus melempar batu, tetapi pedagang itu tetap saja lempar batu. Sampai bawa besi juga kan," ujar Mustafa.
Baca Juga : Takut Rewel, Bayi 8 Bulan Meninggal Dunia Usai Dicekoki Miras Oleh Ibunya Sendiri
Untung polisi segera datang dan langsung menangkap orang-orang yang membawa batu ditangannya.
"Polisi lari-lari juga berusaha nangkepin mereka. Lumayan lama juga sih mbak sampai benar-benar tenang. Saya saja cuma berani lihat dari dalam toko," ucap dia.
Sementara itu saksi lainnya, Widyaningsih yang merupakan pemilik kios permanen di Tanah Abang mengaku khawatir dan ketakutan saat bentrokan terjadi.
Saat bentrokan berlangsung ia dan dua karyawannya langsung bersembunyi di dalam toko.
Widyaningsih tak berani keluar atau melihat langsung bentrokan itu.
"Awalnya tuh seperti biasa mbak, satpol PP bilang kalau pedagang enggak boleh jualan di sini (trotoar). Enggak tahu dari mana asalnya, tiba-tiba ada yang lempar batu saja ke petugas. Petugasnya sih berusaha cari begitu ya siapa yang melempar. Eh tiba-tiba sudah banyak saja tuh yang lempar batu," kata Ningsih.
Menurut Widyaningsih, saat kejadian banyak pejalan kaki yang merekam dengan ponsel bentrokan itu.
Namun para PKL tidak melempari batu ke pejalan kaki.
"Mereka tuh cuma ngelempar batu buat petugas. Banyak kok tadi yang ngerekam video dan foto begitu, tetapi enggak dilempari batu. Ya karena mereka marahnya ke petugas saja kan," kata Ningsih.
Menurut keterangan di lapangan, bentrokan terjadi antara PKL yang membuka lapak dagangannya di bawah Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) melawan Satpol PP.
Bentrokan berlangsung kurang lebih selama 30 menit.
Para pedagang melempari petugas dengan batu dan besi sehingga menyebabkan kerusakan pada kaca spion salah satu mobil petugas satpol PP. Beruntungnya, tidak ada korban jiwa dan luka-luka akibat bentrokan tersebut.
Bentrokan usai setelah pihak Satpol PP melakukan koordinasi dengan Polsek Tanah Abang.
Tiga orang yang diduga menjadi provokator berhasil diamankan oleh polisi. (*)