Niat Baik Mau Periksa Jentik Nyamuk, Petugas Jumantik Malah Babak Belur Digebuki Seorang Warga

Senin, 04 Februari 2019 | 14:34
(KOMPAS.com/NIBRAS NADA NAILUFAR)

Rombongan petugasJumantik RW 05 Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan yang dianiaya salah seorang warga, Minggu (3/2/2019)

Gridhot.ID - Tiga orang perempuan bernama Felicia (38) Djayanti, (38) dan Nur Azizah (40) menjadi korban kekerasan.

Niat baik mereka untuk melakukan tugas pemantauan jentik (Jumantik) nyamuk di rumah-rumah warga malah dihadiahi bogem mentah.

Mengutip suar.grid.id, Selasa (4/2) peristiwa pemukulan ketiganya ini terjadi saat mereka mendatangi rumah yang ditinggali seorang warga bernama Marwan Sangaji di Jalan Haji Ali RT 08 RW 05 Kelurahan Lenteng Agung, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan pada Jumat (1/2) lalu.

Salah satu petugas jumantik, Djayanti menceritakan ia bersama 12 kader jumantik lainnya berkeliling dari rumah ke rumah di RT 08 RW 05 Lenteng Agung untuk mengecek jentik-jentik nyamuk.

Baca Juga : Suami Merantau, Istri Malah Asik Selingkuh dengan Ayah Mertua Sampai Lahirkan Anak Hasil Hubungan Gelap

Lantas sampailah Djayanti dan rekan-rekannya di rumah milik Marwan Sangaji.

Seperti biasa adabnya orang bertamu, Djayanti mengucapkan salam kepada pemilik rumah untuk meminta izin memeriksa untuk jentik-jentik nyamuk.

"Biasa, 'permisi, assalammualaikum, saya dari kader jumantik mau memeriksakan jentik-jentik nyamuk'. Izinnya ke bapak itu, ngomong baik-baik," ujar Djayanti seperti dikutip dari Kompas.com di rumahnya, Minggu (3/2).

Namun bukannya menyambut baik, pemilik rumah sekonyong-konyong naik pitam.

Baca Juga : Viral, Bapak Diduga Ajak Dua Anaknya Terjun Bunuh Diri Ke Sungai, Pelaku Lantas Berikan Pengakuannya

Pemilik rumah dengan marah meminta Djayanti dan rekan-rekannya agar pergi dan tak usah memeriksa jentik nyamuk di rumahnya karena ia bisa membersihkannya sendiri.

Posisi Djayanti saat itu berada di luar pagar lantas memotret rumah milik Marwan Sangaji sebagai bahan laporan ke kelurahan.

Pemilik rumah sepertinya tak terima akan hal ini.

Ia mengamuk dan mengancam para ibu-ibu jumantik itu.

Baca Juga : Bangun Rumah Hanya dengan Biaya Rp 50 Juta, Tak Percaya? Simak Ulasan Berikut

Pemilik tak pikir lagi langsung mengejar rombongan jumantik dan lakukan kekerasan.

"Dia ngejar dari belakang. Saya ngelihat saya didorong," kata Djayanti.

Salah satu kader yang menjadi korban paling parah adalah Nur Azizah.

Tribun Jakarta - Kompas.com

Nur Azizah salah satu kader jumantik yang mendapatkan luka cukup parah.

Nur Azizah mengalami luka lebam yang cukup parah di bagian matanya.

Ia mendapat pukulan keras sebanyak 3 kali di bagian mata kanan dan 1 kali di kening bagian kiri.

Sedangkan kepala Djayanti terluka karena didorong pelaku sampai membentur tembok.

Tak terima akan hal ini, ketiga korban dan ibu-ibu jumantik lainnya melaporkan si pemilik rumah ke polisi.

Pelaku yang tinggal sendirian di rumah milik saudaranya itu sudah dibekuk.

Kejadian ini sampai mendapat perhatian dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Anies menilai amat menyayangkan peristiwa ini dan meyakini petugas jumantik sudah bekerja sesuai prosedur.

"Kejadian ini adalah kejadian yang sepenuhnya bukan karena jumantik bertindak tidak profesional, jumantiknya bertindak sesuai dengan aturan, sesuai SOP, ada kasus di mana seorang warga merespon dengan cara yang tidak profesional," kata Anies usai mengunjungi para korban.(*)

Tag

Editor : Seto Ajinugroho

Sumber Kompas.com, tribun jakarta, Suar.grid.id