Gridhot.ID - Satu keluarga di Desa Wailikut, Kecamatan Waisama, Kabupaten Buru Selatan ditemukan tewas mengenaskan pada Sabtu (2/2) malam.
Mengutip dari Kompas.com, Selasa (4/2) korban bernama Irma Saleky (37) beserta dua anaknya Fauzan Ponotoreng (7) dan seorang bayi berusia 1 tahun.
Ketiganya ditemukan tewas di dua rumah berbeda tetapi masih satu desa.
Usut punya usut para korban adalah keluarga dari mendiang Alim Nurlatu (63) yang sebelumnya tewas dengan kepala terpenggal pada Minggu (28/10/18).
Baca Juga : Niat Baik Mau Periksa Jentik Nyamuk, Petugas Jumantik Malah Babak Belur Digebuki Seorang Warga
Irma Saleky sendiri ialah istri pertama Alim Nurlatu.
Alim Nurlatu yang memiliki tiga istri tersebut nyatanya dibunuh oleh Maujana Nurlatu dan istri mudanya (kedua) sendiri, Nola Labutal.
Pelaku pembunuhan, Maujana Nurlatu sangat bengis menghabisi para korbannya demi bisa berselingkuh dengan istri muda Alim.
Seluruh korban tewas dengan luka serius, bahkan ada jasad yang kepalanya terputus dari badan korban.
Baca Juga : Bangun Rumah Hanya dengan Biaya Rp 50 Juta, Tak Percaya? Simak Ulasan Berikut
Pada saat kejadian di waktu yang berbeda tersebut, warga sebenarnya sudah melihat seorang pria tak dikenal keluar dari sebuah rumah yang menjadi lokasi pembunuhan.
Pria yang tak lain adalah Maujana itu kemudian kabur ke hutan.
Warga yang mengetahui adanya pembunuhan ini kemudian melaporkannya ke Polsek Pulau Buru.
Kapolres Pulau Buru AKBP Ricky Purnomo Kertapati yang mendapati adanya kasus ini langsung terjun memimpin anak buahnya menangkap Maujana yang bersembunyi di hutan desa.
Baca Juga : Suami Merantau, Istri Malah Asik Selingkuh dengan Ayah Mertua Sampai Lahirkan Anak Hasil Hubungan Gelap
"Terduga pelaku pembunuhan sudah diamankan polisi," kata Kapolres melalui Kasubbag Humas Polres Pulau Buru, Ipda Dede Syamsul Rifai kepada Kompas.com saat dihubungi, Minggu (3/2).
Alasan pelaku membunuh Alim karena korban mengetahui perselingkuhan ini.
Saat disinggung mengenai apa hubungan pelaku dengan para korban serta motif pembunuhan keji tersebut, Dede mengaku belum mengetahuinya.
"Kita tunggu saja nanti hasil pemeriksaan penyidik, nanti juga motifnya akan diketahui," sebutnya.
(*)