Konyol, Seorang Anak Bakal Tuntut Kedua Orang Tuanya Lantaran Lahirkan Ia ke Dunia Tanpa Seizinnya

Selasa, 05 Februari 2019 | 20:42
Pixabay

Ilustrasi bayi

Gridhot.ID - Kebanyakan dari kita akan merasa bersyukur dan berterimakasih kepada orangtua yang telah meahirkan kita ke dunia.

Bahkan, kita mungkin akan merasa bersalah ketika tak bisa membalas perjuangan mereka dari melahirkan hingga membesarkan kita.

Tetapi, tidak dengan seorang pria 27 tahun di Mumbai, India. Ia, justru berencana untuk membawa orangtuanya ke pengadilan lantaran melahirkannya ke dunia tanpa persetujuannya.

Ceritanya diulas dalam theprint.in (30/1/2019).

Raphael Samuel memegang kepercayaan filosofis yang disebut anti-natalisme.

Baca Juga : Kisah Menyayat Hati Gadis 13 Tahun yang Bunuh Diri karena Ibunya Lebih Memilih Menyayangi Anjing

Anti-natalisme yang diyakini Samuel cenderung memandang negatif kelahiran anak.

Orang yang meyakini ini percaya manusia adalah pemicu rusaknya bumi dan dengan melahirkan anak ke dunia, adalah suatu kesalahan.

Mereka hanya percaya bahwa hidup yang belum diberikan persetujuan untuk hidup tidak boleh dibawa ke dunia.

Dengan kata lain, jika seorang anak tidak setuju untuk dilahirkan - dan mengalami kesulitan hidup - seseorang tidak memiliki hak untuk melahirkannya.

“Saya ingin memberi tahu semua anak bahwa mereka tidak berhutang apa pun kepada orang tua mereka. Hidup saya luar biasa, tetapi saya tidak melihat mengapa saya harus menjalani kehidupan lain seperti mengalami kekacauan sekolah dan meniti karier, terutama ketika mereka tidak meminta mereka ada, ”kata Raphael Samuel kepada The Print.

"Orang-orang India lain harus tahu, adalah pilihan untuk memiliki anak, dan mintalah penjelasan pada orangtuamu mengapa mereka melahirkanmu," tambahnya.

Baca Juga : Wanita Ini Mengaku Dapat Hadiah Pernikahan Sehelai Kain Kafan, Setelahnya Kejadian Buruk Mengikuti

Gerakan kepunahan manusia

Samuel adalah pendukung gerakan 'bebas anak' yang sedang tumbuh di India. Kadang-kadang mereka menyebut diri sebagai Gerakan Kepunahan Manusia Sukarela (Voluntary Human Extinction Movement/VHEM).

Meski jumlahnya kecil, gerakan itu (yang sementara dijuluki sebagai 'berhenti melahirkan bayi' sampai mereka menemukan nama resminya) memiliki impian besar.

Impian mereka adalah untuk mendirikan organisasi tingkat nasional yang berubaya menyebarkan kehidupan bebas anak.

Baca Juga : Disertai Bau Miras dan Mulut Berbusa, Remaja Ditemukan Tewas di Kolong Tempat Tidur

Di garis depan gerakan itu, ada Pratima Naik, seorang lulusan teknik yang berbasis di Bengaluru.

Seperti Samuel, Naik masih muda (28) dan berkomitmen untuk tidak pernah memiliki anak.

"Ini adalah gerakan yang sepenuhnya sukarela, tanpa kekerasan,

"Kami tidak ingin memaksakan kepercayaan kami pada siapa pun, tetapi lebih banyak orang perlu mempertimbangkan mengapa memiliki anak di dunia saat ini tidak benar," ujar Naik.

Naik menambahkan ada banyak alasan untuk orang-orang bergabung dengan gerakan itu.

Mulai tidak mengikuti tekanan masyarakat untuk bereproduksi, hingga mengurangi beban bumi karena semakin menipisnya sumber daya.

Baca Juga : Seorang Pria Sewa Wanita Panggilan, Tak Disangka Sang Klien Menyuruhnya Lakukan Hal Ini di Rumah

Ditambah menurutnya, ada banyak anak yang membutuhkan adopsi.

Mereka bahkan telah membuat laman di media sosial seperti facebook yang diikuti oleh ratusan orang.

Sebenarnya, anak-anak muda perkotan Inida telah memilih untuk tidak memiliki anak selama beberapa tahun terakhir.

Tetapi gerakan 'bebas anak' di India ini berusaha untuk meringankan beban pilihan itu pada individu maupun pasangan dengan memberikan solidaritas dan dukungan.

Mereka juga mengadvokasi prokreasi untuk ikut menyelamatkan bumi. (Masrurroh Ummu Kulsum)

Artikel ini pernah tayang suar.grid.id dengan judul "Pria Ini Berencana Tuntut Orangtuanya Karena Lahirkan Dia ke Dunia Tanpa Izin"

Tag

Editor : Seto Ajinugroho

Sumber Suar.grid.id