Gridhot.ID - Taruna ATKP Makassar bernama Aldama Putra (19) tewas ditangan seniornya sendiri, Muh. Rusdi (21).
Aldama tewas pada Minggu (3/2) setelah dianiaya Muh.Rusdi karena juniornya itu kedapatan tak kenakan helm.
Mengutip dari Tribun Makassar, Rabu (6/2) Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Wahyu Dwi Ariwibowo yang menangani kasus ini membeberkan kronologi kejadian.
"Pelaku memanggil korban, diarahkan ke salah satu kamar senior. Disitulah terjadi penganiayaan," kata Kombes Wahyu di Mapolrestabes, Selasa (5/2/) sore.
Baca Juga : Gadis Usia 13 Tahun Jadi Korban Malpraktik, Jenazahnya Tinggal Tulang Berbalut Kulit
Sesampainya di kamar senior, Rusdi lantas memukul dada dan tubuh Aldama.
Usai dianiaya, Aldama harus dilarikan ke rumah sakit Sayang Rakyat, Makassar, Minggu malam.
Namun nyawanya tak tertolong, Aldama meninggal.
Pihak penyidik Satreskrim Polrestabes Makassar kemudian menetapkan Muh. Rusdi sebagai tersangka dalam kasus penganiayaan yang mengakibatkan Aldama Putra meninggal.
Baca Juga : Wanita Ini Mengaku Dapat Hadiah Pernikahan Sehelai Kain Kafan, Setelahnya Kejadian Buruk Mengikuti
Polisi juga sudah memintai keterangan dari 22 saksi.
Para saksi sendiri adalah teman seangkatan almarhum.
"Jadi sampai sekarang ini kami sudah periksa 22 saksi, pemeriksaannya dari malam kejadian sampai pagi tadi, dan ditetapkan satu tersangka," jelas Wahyu.
Muh.Rusdi dikenai pasal 351 ayat 3.
Baca Juga : Disertai Bau Miras dan Mulut Berbusa, Remaja Ditemukan Tewas di Kolong Tempat Tidur
Dimana ia diancam dengan hukuman minimal 5 tahun penjara dan maksimal 15 tahun.
Sementara ayah Aldama, Pelda Daniel berharap pihak berwajib agar mengembangkan kasus kematian anaknya.
"Saya ini masih sementara berduka, tapi begitu saya tahu sudah ada pelakunya dan positif ditetapkan sebagai tersangka, duka saya sedikit berkurang walau saya masih berduka. Jadi saya mohon pihak terkait yang berkecimpung di persoalan ini agar dapat menuntaskan kasus ini dan menghukum seberat-beratnya pelaku itu," kata Pelda Daniel.
Sang ayah menduga pelaku penganiayaan Aldama lebih dari satu orang.
Makanya ia berharap polisi mengusut kasus ini sampai tuntas.
"Kalau bisa dikembangkan pak, pokoknya saya harap kasus ini diusut sampai tuntas," tegas Daniel. (*)