Gridhot.ID - Bagi masyarakat luar Jabodetabek, kawasan SCBD Jakarta Selatan merupakan salah satu kawasan elit di Jakarta.
Di sana, ada banyak barang yang diperjual belikan dengan harga mahal.
Sekali makan di restoran atau kafe di sana bisa habis ratusan ribu rupiah.
Meski begitu, selalu saja ada altenatif untuk mencari makan di sana, terutama bagi mereka yang terbatas bujetnya.
Baca Juga : Harga Tiket Pesawat Kian Meroket, Jumlah Penumpang Kereta Api dari Jakarta Terus Melonjak
Setidaknya ada empat warung makan yang dapat melayani warga di parkiran Grand Lucky, SCBD, Jakarta Selatan.
Keempat warung tersebut menggunakan lubang untuk melayani pembeli.
Kebanyakan, para pelanggan merupakan karyawan kantor sekitar serta sopir.
Saat disambangi pada Jumat (8/2/2019), empat warung tersebut adalah warung Pemalang milik Damiah (59), warung Mpok Rini milik Rini (40), warung gorengan milik Warti (46) dan warung Ibu Pattar milik Suparti (70).
Baca Juga : Curhat Pilu Ayah Aldama Putra Usai Putra Tunggalnya Tewas: Kami Butuh Nyawa Anak Kami Kembali Pak Menteri
Pemasukan masing-masing warung cukup beragam.
Warti yang baru membuka warung gorengan selama enam bulan, sudah bisa mendapatkan penghasilan kotor Rp700.000 per hari.
"Kalau Senin sampai Jumat bisa dapat Rp 700.000. Kalau Sabtu dan Minggu ya rata-rata dapat Rp 500.000," ujar Warti, Jumat.
Sementara itu, Rini bisa mendapatkan Rp1.000.000 per hari dengan menjual nasi rames. Pelanggannya kebanyakan karyawan kantoran sekitar warung.
Baca Juga : Pendaftaran Online P3K Dibuka Besok, Minggu 10 Februari 2019, Berikut Persyaratannya!
"Pelanggan saya beragam. Dari perkantoran sini juga sering pesan buat makan siang misalnya 20 porsi, mereka kontak via WhatsApp," kata Rini.
Suparti (70) bisa mendapatkan Rp4.000.000 per bulan.
"Bisa dapat Rp 4.000.000 bersih sebulan kalau dihitung-hitung, karena warung saya juga sering jadi tempat lewat orang umum. Alhamdulilah mereka enggak sekadar lewat, tetapi juga mampir," tuturnya.
Sementara itu, Damiah, pemilik Warung Pemalang yang viral di media sosial bisa meraup omzet Rp3.000.000 per hari.
Sama seperti pedagang lain, ia menjual makanan jadi di kawasan SCBD.
"Omzet per hari bisa Rp 3.000.000 karena makanan di sini lengkap dan beragam. Gorengan, nasi, lauk, sayur sampai roti tersedia semua," kata Damiah. (*)
(Kompas.com/ Tatang Guritno)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Pemilik Warung Nasi Lewat Lubang Bisa Dapat Rp 3.000.000 Per Hari