Gridhot.ID - Meski sering dipandang sebelah mata, namun tak dipungkiri bila musik dangdut tetap menjadi idola hingga sekarang.
Apalagi kini musik dangdut sudah begitu berkembang bahkan menjadi musik paling diminati di tanah air.
Faktanya, musik dangdut masih menjadi idola.
Buktinya, lagu "Lagi Syantik" Siti Badriah beberapa waktu lalu begitu meledak bahkan sampai dicover penyanyi korea dan viral di Indonesia.
Sosok penyanyi dangdut pun kini memiliki kelas sendiri, sebut saja Nella Kharisma, Via Vallen, Siti Badriah hingga Ayu Ting Ting yang saat ini menjadi idola baru dimasyarakat kita.
Namun jauh sebelum mereka diidolakan publik, ternyata pernah ada seorang penyanyi pria yang dijuluki sebagai pangeran dangdut.
Jika sosok Raja Dangdut, akan tertuju ke Rhoma Irama lantas siapa pangeran dangdut.
Baca Juga : Teler, Pemuda Nekat Menyelinap dan Perkosa Nenek Tetangganya yang Sedang Sakit Keras
Jika jawabanya Ridho Rhoma anak Rhoma Irama, itu salah. Ternyata Pangeran Dangdut adalah sosok Abiem Ngesti.
Sosok Abiem dulu begitu fenomenal lewat lagunya 'Pangeran Dangdut'.
Album pertama "Pangeran Dangdut" berhasil membeludak bahkan saat itu, dikutip dari Wikipedia, ayahanda Abiem Ngesti yang bernama Wiwien Ngesti bisa membeli mobil baru dari Royalti album pertama ini.
Setelah sukess dengan album pertamanya kemudian launching Album kedua “Ini Dangdut” yang dengan lagu ini pernah duet dengan Iis Dahlia dan Dewi Purwati.
Setelah sukses dengan album Slow Rock, “Kugenggam Dunia” keluarlah Album Leila besutan Wiwien Ngesti.
Kemudian disusul Lagu Sonia.
Baca Juga : Pesulap Ini Beberkan Jika Batu Merah Delima Ajaib Mirip Punya Ahok Ialah Rekayasa, Ada Baterai di Dalamnya!
Selanjutnya Abiem Ngesti mencoba berkreasi karya sendiri dalam lagu “Gadis Baliku” yang memadukan musik dangdut, Rap, dan etnik dengan introducing “Ole ole ole” dimana pada saat itu sedang gegap gempita Piala Dunia 1994.
Lagu Gadis Baliku boleh dikatakan sebagai pencapaian estetis tertinggi di sepanjang karier musiknya, sebelum kepergian untuk selamanya.
Karena lewat karyanya sendiri ini, lagunya sangat visioner dan juga dalam video pembuatan video klipnya di Tanah Lot Bali sangat memukau tentang kesadaran sosial dan budaya Indonesia.
Album kesebelas "Dahsyat" rupanya sebagai album terakhir Abiem Ngesti.
Baca Juga : 3 Orang Ini Mengaku Supriyadi Komandan PETA Blitar, Salah Satunya Malah Sudah Menipu Ratusan Juta Rupiah
Prestasi perjalanan karier Abiem Ngesti, untuk album Pangeran Dangdut meraih penghargaan HDX Awards dan masuk nominasi BASF Awards.
Video klip Dahsyat meraih Anugerah Dangdut TPI, dan tahun 2015 lagu Ini Dangdut dijadikan soundtrack Hollywood film Blackhat karya sutradara Michael Mann yang mengambil lokasi syuting di Amerika, China, Hongkong, Malaysia, dan Indonesia.
Michael Mann adalah sutradara kenamaan Hollywood yang populer dengan film besutannya Java Heat dan Collateral.
Namun sayang, belum sempat ia menggapai karier setinggi-tingginya, Abiem yang saat itu baru berusia 16 tahun keburu dipanggil Yang Maha Kuasa.
Baca Juga : Keluarga Beberkan Keberadaan Supriyadi, Komandan Pemberontakan PETA di Blitar Terhadap Jepang
Abiem Ngesti meninggal dunia bersama ibundanya Yuli Ismawati (39 tahun); adiknya, Sakti (6 tahun); dan pamannya, Kaswito (43 tahun) beserta anak Kaswito, Prima (10 tahun) dalam kecelakaan lalu lintas.
Mobil yang ia tumpangi kabarnya menabrak sebuah truk gandeng saat dirinya beserta keluarga besarnya berangkat dari Kudus, kampung halamannya.
Tidak hanya semasa hidupnya, setelah kematiannya ia tetap bersinar dengan lagu-lagunya yang terus dibawakan oleh penyanyi-penyanyi lain seperti lagu Pangeran Dangdut, Ini Dangdut, Rocker Dangdut, Bandar Dangdut, Sekarang Dangdut, Sonia, Dahsyat, dan lagu lainnya. (Suar.ID)
Artikel ini telah tayang di suar.grid.id dengan judul "Kisah Abiem Ngesti si 'Pangeran Dangdut' yang Meninggal dalam Kecelakaan Tragis Saat Usianya 16 Tahun"