Gridhot.ID - Presiden Amerika Serikat (AS) dijadwalkan bakal bertemu kembali dengan pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un di Vietnam tahun ini.
Dalam pertemuan tersebut tentu saja membahas pelucutan senjata nuklir milik Korut.
Harapannya dengan pelucutan nuklir, maka Korut dapat berhenti melakukan uji coba rudal balistik berhulu ledak nuklir mereka.
Namun jikalau perundingan gagal? sudah tabiat AS tetap 'memaksakan' kehendaknnya ke Korut.
Baca Juga : Kecanduan Berat, Ibu Ini Makan Puntung Rokok Serta Kapur Tulis Layaknya Camilan
Mengutip dari National Interest, Senin (18/2) da tiga opsi yang bisa dilakukan AS, diantaranya :
1. Perang
Para pejabat AS terbiasa mengatakan bahwa semua opsi ada di meja, termasuk penggunaan kekuatan militer AS.
Biasanya dengan opsi ini maka presiden AS akan berkata ; "kita bisa menyelesaikan masalah dengan cara mudah atau sulit."
Baca Juga : Ngeri, Wanita Ini Menikah dengan Boneka Zombie dan Ingin Mempunyai Anak dari Suaminya Itu
Namun opsi perang dengan Korut begitu konyol dan tidak masuk akal.
Kenapa? karena serangan balik Kim Jong Un dkk akan berimbas besar ke segala sektor Sekutu AS di Asia, Jepang dan Korea Selatan.
Jadi opsi perang kurang diminati oleh Kongres AS.
2. Sanksi
Pemerintahan AS dibawah Trump kerap memberikan sanksi ekonomi ke Korut.
Jika pembicaraan gagal, maka Kongres akan gatal untuk menjatuhkan sanksi tambahan tambahan pada Pyongyang.
Baca Juga : Pengamat Beberkan Skor Debat Capres 2019 Tahap Dua, Siapa yang Unggul?
AS juga akan menekan bank-bank di China agar tak memberikan pinjaman ke Korut.
Tapi tetap saja sanksi akan sulit karena Korut tetap mendapat dukungan dari China dan acuh akan tekanan AS.
3. Dikucilkan
Opsi ketiga ini bisa dikatakan yang paling mungkin untuk AS lakukan, yakni mengucilkan Korut dari pergaulan Internasional.
AS yang acapkali menggunakan PBB sebagai kendaraan diplomasi luar negerinya bisa menekan badan keamanan dunia itu untuk mengacuhkan keberadaan Korut.
AS juga bisa memaksa Korea Selatan dan Sekutu-sekutunya untuk memutuskan segala hubungan dengan Korut.
Maka jika itu terjadi Korut hanya punya 2 teman, yakni China dan Rusia saja.
Bisa bayangkan jika ini terjadi maka Korut dapat semakin nelangsa karena mereka seperti negara yang tak dianggap. (Seto Aji/Gridhot.ID)