GridHOT.id - Shamima Begum berkata, tindakannya bergabung dengan Negara Islam Irak dan Suriah ( ISIS) merupakan keputusan yang dibuatnya sendiri.
Shamima kabur dari Bethnal Green, Inggris, dan bertolak ke Suriah via Turki bersama dua temannya, Kadiza Sultana dan Amira Abase, pada 2015.
Dalam wawancara dengan BBC di kamp pengungsi al-Hawl, Shamima mengungkapkan dia mantap memutuskan bergabung dengan ISIS meski usianya baru 15 tahun.
Dilansir Senin (18/2/2019), remaja yang kini berumur 19 tahun itu mengaku terinspirasi setelah menonton dua video propaganda ISIS.
Baca Juga : Pedangdut Ayu Ting Ting Pun Ingin Jadi Youtuber 'Nanti Mau Coba Bikin Sama Bilqis'
Yang pertama adalah video sandera dipenggal. Kemudian video yang menunjukkan kehidupan di bawah kekuasaan ISIS "sangat baik".
Dia mengatakan pernah menonton video pembunuhan para sandera yang berasal dari Inggris. Namun dia tidak ingat nama korban.
Shamima melanjutkan dia memang mendengar ada orang yang memberanikan diri bergabung dengan ISIS setelah membaca kisah dia dan kedua temannya.
Baca Juga : Curhatan Pilu Ani Yudhoyono Usai Divonis Mengidap Kanker Darah: Rasanya Seperti Palu Godam Menimpa Saya
Tetapi, ia menampik jika bergabungnya dia saat masih berusia 15 tahun merupakan "kemenangan propaganda" ISIS, atau kisahnya mengunspirasi orang lain melakukan hal sama.
"Kami tidak ingin berada di berita. Saya tidak menempatkan diri saya dalam situasi seperti ini. Saya tidak ingin menjadi 'gadis poster' ISIS," tegas dia dikutip news.com.au.
Koresponden BBC Quentin Sommerville yang mewawancarai Shamima menuturkan, si remaja itu berulang kali mendukung filosofi ISIS.
Baca Juga : Salmafina Sunan Lepas Hijab, Taqy Malik Unggah 'Kami Sudah Bahagia, Jangan Ganggu Kami' Netizen Komentar...
Sommerville berujar, dia bertanya apa pendapat Shamima tentang perbudakan, pembunuhan, serta pemerkosaan para perempuan Yazidi oleh ISIS.
"Syiah juga melakukan hal yang sama ke Irak," ujar Sommerville menirukan perkataan Shamima yang berkata, dia ingin meminta pengampunan dari rakyat Inggris.
Kehilangan dua anaknya sudah menjadi pukulan berat baginya. Karena itu, dia tidak ingin kehilangan bayi yang baru saja dilahirkannya.
"Saya tidak ingin hidup di kamp pengungsi ini selamanya. Kamp ini bukan tempat yang baik untuk membesarkan anak," tukas dia. (Kompas.com/Ardi Priyatno Utomo)
Artikel ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul Shamima Terinspirasi Gabung ISIS Setelah Menonton Video Sandera Dipenggal