Sadis! Tak Hanya Dipukuli dengan Kabel, Marwa Khedr dan Anak-anak Budak Seks ISIS Lainnya Juga Dirudapaksa oleh 100 Jihadis hingga Hamil

Selasa, 26 Februari 2019 | 15:31
Mirror

Ilustrasi ISIS

Laporan Wartawan Gridhot.ID, Septiyanti Dwi Cahyani

Gridhot.ID - Sadis, rasanya hanya kata itu yang tepat untuk menggambarkan ISIS.

Lagi-lagi, kekejaman kelompok militan ISIS yang berbasis di negara Suriah itu terungkap.

Dilansir dari The Sun, seorang wanita Yazidi yang diidentifikasi sebagai Mahdya (29) mengklaim bahwa keponakannya yang baru berusia 10 tahun kini sedang hamil setelah dipaksa menjadi budak seks ISIS.

Gadis muda itu bernama Marwa Khedr.

Baca Juga : Usai Sebut Tak Menyesal Masuk ISIS, Kini Shamima Begum Memelas Minta Belas Kasihan Pemerintah Inggris Agar Bisa Pulang ke Negaranya

Ia baru berusia 10 tahun ketika jihadis ISIS menyapu desanya yang ada di wilayah Sinjar, Irak.

Mereka kemudian mengumpulkan semua keluarga di Sinjar dengan todongan senjata.

Para lelaki dimakamkan hidup-hidup di kuburan massal.

Sedangkan para wanita dan anak-anak dibawa ke kota terdekat di utara negara itu.

Di sana, mereka dibagi berdasarkan usia.

Baca Juga : Donald Trump Tak Sudi Terima Kepulangannya ke Amerika, Hoda Muthana Menyesal Tinggalkan AS Demi Masuk ISIS

Yang paling berharga akan diambil oleh tokoh senior ISIS, dan mereka adalah wanita yang berusia antara 10 hingga 20 tahun.

Dan salah satunya adalah Marwa Khedr sendiri.

Mahdya yang baru saja melarikan diri dari Baghuz, kamp penahanan terakhir ISIS mengatakan kepada Daily Mail bahwa terakhir kali ia melihat keponakannya berkerumun dengan orang-orang di pasar dekat Hardan, tempat tinggalnya sebelum dibawa ISIS ke ibu kota Raqqa.

Beberapa bulan kemudian, salah satu temannya memberi tahu Mahdya bahwa ia melihat Marwa lagi namun dalam keadaan hamil.

Baca Juga : 3 Analisis Deddy Corbuzier Soal Vicky Prasetyo Grebek Rumah Angel Lelga: Sebut Angel Benar-benar Selingkuh Hingga Settingan

Padahal, Marwa masih sangat muda mengingat usianya baru 10 tahun.

Dan ini merupakan tanda kebiadaban ISIS.

Kini, keberadaan Marwa masih belum diketahui.

Sementara itu, Ziad Avdal, seorang mantan guru yang mengelola rumah singgah bagi Yazidi yang melarikan diri dari ISIS juga memberikan komentar terhadap kasus Marwa.

Daily Mail
Daily Mail

Marwa Khedr, salah satu anak-anak yang jadi budak seks ISIS dan dirudapaksa 100 jihadis ISIS hingga hamil di usia 10 tahun

Baca Juga : Berbanding Terbalik dengan Milenial Lainnya, Pangeran William dan Kate Middleton Larang Anak-anaknya Gunakan Gaddet!

"Ada banyak gadis seperti dia. Bukan hanya mengerikan mengetahui dia hamil.

Gadis-gadis muda ini mungkin telah dirudapaksa oleh 100 pria sebelum mereka hamil" katanya.

Sebagai tambahan informasi, Mahdya melarikan diri dari Baghuz dengan dua putrinya yang masih hidup.

Mereka berusia delapan dan sembilan tahun.

Baca Juga : Adu Gaya Penampilan Luna Maya dan Syahrini Saat Berlibur di Jepang, Mana yang Lebih Keren?

Mahdya dan kedua putrinya hanyalah salah satu dari hampir 6.500 Yazidi yang diculik oleh jihadis ISIS.

Hampir dari setengah jumlah itu hilang tak diketahui keberadaannya.

Mahdya juga menceritakan kisah mengerikan tentang dirinya yang sering dijual, disiksa, dipaksa menikah beberapa kali hingga diancam anak perempuannya akan dirudapaksa pria yang lebih tua.

Mahdya juga menceritakan saat ia melihat anak-anak itu terus menerus dipukuli dengan kabel oleh pengantin perempuan ISIS.

Baca Juga : Didominasi Warna Putih, Inilah Potret Penampakan Rumah Luna Maya, Mantan Kekasih Reino Barack yang Kini Dikabarkan Akan Menikah dengan Syahrini

Ada juga anak-anak yang tewas dalam pemboman.

"Aku tidak tahu berapa kali aku dijual" kata Mahdya menceritakan pengalaman buruknya bersama ISIS.

"Satu orang hanya memiliki saya selama tiga hari, lalu menjual saya lagi.

Mereka juga menahan saya di bawah tanah selama dua bulan. Sangat gelap sehingga saya tidak bisa membedakan siang dan malam" lanjutnya.

Baca Juga : Ini yang Akan Terjadi pada Tubuh Jika Rutin Konsumsi Pisang Setiap Hari, Hasilnya Tak Disangka

Menurut Mahdya, hidup di bawah ISIS adalah sebuah mimpi buruk dan bagaikan hidup di 'neraka'. (*)

Tag

Editor : Septiyanti Dwi Cahyani

Sumber Daily Mail, The Sun