Laporan Wartawan Gridhot.ID, Septiyanti Dwi Cahyani
Gridhot.ID - Momen wisuda adalah momen yang paling dinantikan, baik bagi mahasiswa maupun orangtua.
Setelah bertahun-tahun kuliah dan berkutat dengan tugas akhir atau skripsi, wisuda menjadi satu hal yang sangat dinantikan.
Karena di hari itu, akan ada kebanggaan dan kebahagiaan tersendiri baik mahasiswa dan orangtuanya.
Dalam momen wisuda, selalu memiliki cerita-cerita yang menarik untuk dikisahkan.
Baca Juga : 5FotoBukti Ratu Elizabeth II adalah Wanita Tangguh, Masih Menyetir Mobil di Usia 90 Tahun
Umumnya adalah tentang mahasiswa-mahasiswa berprestasi yang datang dari kalangan tak mampu.
Namun kali ini, ada satu cerita berbeda dari momen wisuda yang diselenggerakan oleh Universitas Islam Negeri Ar-Rainy Banda Aceh, Sumatera Utara.
Ya, jika biasanya ada kebanggaan dan kebahagiaan sendiri saat orangtua menyaksikan anaknya wisuda, kali ini justru sang ayah yang datang menghadiri wisuda menggantikan anaknya yang baru saja meninggal usai sidang skripsi.
Kisah mengharukan ini diunggah oleh akun Instagram @uin_arraniry_official pada Rabu (27/2/2019).
Akun tersebut mengunggah sebuah video yang menunjukkan detik-detik saat seorang pria menerima ijazah dari rektor.
Sesaat kemudian, pria itu dipeluk oleh rektor dan beberapa jajarannya.
Rupanya, pria tersebut adalah ayah dari Rina Muharrami, mahasiswi Fakultas Tarbiyah UIN Ar-Raniry Banda Aceh yang menyelesaikan sidang skripsi pada 24 Januari 2019 lalu.
Dilansir dari keterangan unggahan tersebut, beberapa hari setelah sidang skripsi, tepatnya pada 5 Februari 2019, Rina meninggal dunia karena sakit.
Alhasil, tepat di hari wisudanya, ayah Rina pun tetap hadir untuk mewakili anaknya menjadi sarjana.
Seperti layaknya wisudawan lainnya, ayah Rina tampak naik ke atas panggung untuk menerima ijazah almarhum putrinya.
Tentu saja, penampilan ayah Rina berbeda dari para wisudawan dan wisudawati lainnya yang mengenakan baju toga.
Ayah Rina terlihat begitu rapi dengan mengenakan kemeja lengan panjang warna abu-abu dan memakai peci hitam.
Baca Juga : Deretan Fakta Rangga Maya Barack-Evans, Kakak Kandung Reino Barack yang Dipersunting Sutradara Film The Raid
Yang membuat unggahan ini terasa begitu mengharukan adalah tambahan keterangan yang dibubuhkan.
Berikut adalah keterangan yang dibubuhkan akun @uin_arraniry_official:
"Anakku, hari ini Ayah datang ke acara wisudamu bersama ayah-ayah temanmu yang lain.
Ayah yang lain datang untuk melihat anaknya jadi sarjana, sementara ayah datang untuk menggantikanmu mengambil tanda sarjana dari kampusmu, nak.
Sebenarnya kaki ayah tak lagi kuat, tapi ayah tegapkan langkah menaiki anak tangga untuk mengambil ijazahmu.
Hari ini ayah berdiri di depan teman-temanmu.
Ayah sedih nak, karena seharusnya kita ada di sini bersama.
Tetapi ayah bangga padamu, kamu itu hebat dan mampu meraih impian yang besar.
Dan kelak ayah akan menceritakan kepada warga desa kita bahwa anak ayah seorang sarjana.
Seketika terbayang di pelupuk mata engkau datang tersenyum sangat manis dengan baju wisuda yang sangat kau idam-idamkan itu.
Kamu seakaan membisikkan di telinga ayah:
'Ayah, anakmu wisuda...".
Dilansir dari situs resmi UIN Ar-Raniry, Rina Muharrami merupakan gadis kelahiran Bayu, 16 Mei 1966.
Ia merupakan putri pertama dari empat bersaudara pasangan Bukhari dan Nurbayani.
Rina menjalani sidang skripsi pada 24 Januari 2018.
Namun, 13 haru setelahnya, Rina meninggal dunia setelah menderita penyakit tifus stadium akhir yang berujung saraf.
Baca Juga : 3 Potret Cantik Rangga Maya Barack-Evans, Kakak Kandung Reino Barack yang Jarang Terekspos
Hal ini disampaikan oleh Nisaul Khaira yang merupakan salah satu sahabat Rina.
"Meninggal karen asakit tifus, cuma udah parah. Kata dokter pas malam terakhir, atau pas besoknya dia meninggal, saya jenguk dan saya tanya hasil pemeriksaannya sama ayah almarhumah.
Ternyata tifus udah tahap paling tinggi, sampai kena saraf" ujar Nisaul sebagaimana dikutip dari laman uin.ar-raniry.ac.id.
Rina dilaporkan menderita sakit tifus ini selama kurang lebih satu bulan.
Bahkan, Rina sempat mengalami koma dan dirawat di ICU Rumah Sakit Meuraxa, Kabupaten Aceh Besar. (*)