Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade Prasetyo
Gridhot.ID - Kabar duka sebuah insiden kecelakaan pesawat kembali terjadi.
Kali ini terjadi pada pesawat Ethiopian Airlines yang jatuh pada Minggu (11/3/2019) kemarin.
Dilansir Gridhot.ID dari Wartakota, pesawat dengan nomor penerbangan ET-302 tersebut jatuh di Hijere dekat Bishoffu, sekitar 50 kilometer selatan Addis Ababa, Ethiopia.
Baca Juga : 7 Cara Mudah Bertahan Hidup Saat Terjadi Kecelakaan Pesawat
Diwartakan AFP, pesawat 737 MAX 8 yang dioperasikan Ethiopian Airlines jatuh sehingga menewaskan 157 penumpang dan 8 kru.
Dibalik tragedi kecelakaan tragis pesawat Ethiopian Airlines, ternyata maskapai asal Afrika ini memiliki menyimpan sebuah cerita bagi kemajuan bangsa Afrika.
Bagaimana bangsa yang dulunya dipandang sebelah mata karena politik apartheidnya, ternyata mampu menciptakan industri penerbangan yang mendunia.
Dilansir Gridhot.ID dari Selamta sebuah majalah maskapai penerbangan, Ethiopian Airlines merupakan salah satu pelopor industri penerbangan di Afrika.
Ethiopia Airlines didirikan pada tahun 1946, dan mulai pertama kali menerbangkan satu buah maskapai dengan nama Douglas C - 47s ke Kairo, Mesir pada 8 April 1946.
Dengan moto 'Bringing Africa Together' Ethiopian Airlines memainkan peran sentral di Afrika dalam bidang penerbangan.
Sampai pada pada tahun 1968, negara Ethiopia mendorong agar dibentuknya the African Airlines Association.
Baca Juga : Setelah Pesawat Lion Air Kini Ethiopian Airlines Jatuh, Pesawat Boeing 737 MAX 8 Pun Dipertanyakan...
Semakin hari kemajuan dan sejarah positif terus ditorehkan maskapai ini.
Pada Tahun 1984, Ethiopian Airlines menjadi satu dari empat maskapai di dunia yang melayani rute penerbangan ke China.
Selain itu, Ethiopian Airlines juga menjadi maskapai pertama di Afrika dan maskapai kedua di dunia yang mengoperasikan Boing 767.
Baca Juga : Pantas Tak Ketemu, Siapapun Ogah Cari Pesawat MH370 Karena Pemerintah Malaysia Terapkan Persyaratan Aneh
Ethiopian Airlines pun menjadi penghubung Etiopia, Afrika, dengan kota-kota dunia lainnya.
Sebelumnya, Ethiopian Airlines begitu fanatik dengan koleksi pesawat tipe Boeing B787-8, B787-9, B777-300ER, B777-200LR, tetapi kemudian juga menerbangkan Airbus A350.
Saat ini Ethiopian Airlines mengoperasikan 108 unit pesawat dan masih memesan total 65 unit pesawat baru termasuk 29 unit Boeing 737 MAX 8 tambahan.
Namun dengan kemajuan yang sangat pesat itu bukan berarti Ethiopian Airlines tak pernah mengalami insiden penerbangan.
Dilansir Gridhot.ID dari arsip Harian Kompas, maskapai Ethiopian Airlines ternyata lebih banyak mengalami pemberitaan pembajakan daripada kecelakaan.
Demikian beberapa insiden penerbangan Ethiopian Airlines yang dirangkum dalam arsip Harian Kompas.
1. Ethiopian Airlines nomor penerbangan ET409
Pesawat itu hilang dari radar lima menit setelah lepas landas di Bandara Internasional Beirut, Senin (25/1/2010).
Baca Juga : Breaking News: Alami Kendala Saat Mendarat di Pontianak, Turbin Pesawat Lion Air JT714 Patah Jadi 2
Padahal, ET409 mengangkut 83 penumpang, termasuk anak-anak, dan tujuh awak pesawat. Sebagian besar penumpang adalah warga negara Lebanon (54 orang) dan Etiopia (22 orang).
2. Ethiopian Airlines Boeing 727
Bulan 29 Agustus 1992, sebuah Boeing 727 Ethiopian Airlines dibajak di Addis Ababa, ibu kota Ethiopia, dan melepaskan 79 penumpangnya di Djibouti.
Kelima pembajak kemudian menyerahkan diri di Roma setelah dijamin tidak akan dipulangkan untuk dihukum mati.
3. Ethiopian Airlines Boeing 767 nomor penerbangan ET 961
Boeing 767 dengan nomor penerbangan ET 961 milik Ethiopian Airlines, dibajak dan jatuh di lepas pantai Kepulauan Komoro, Samudera Hindia, Sabtu (23/11/1996).
Baca Juga : Uang Angpau Rp 4 Juta Milik Seorang Bocah Raib di Bagasi Pesawat, Ia Menangis Sejadi-jadinya
Pesawat yang mengangkut 163 penumpang dan 12 awak itu patah menjadi tiga bagian.
Terbang dari Addis Ababa, para pembajak ingin terbang ke Australia meski bahan bakar pesawat jelas tidak mencukupi.
Pesawat itu akhirnya jatuh di laut sekitar 500 meter dari pantai La Galawa, Komoro, sehingga ada puluhan korban selamat.
Baca Juga : Tiket Pesawat Mahal, Keluarga Terpaksa Jalan Kaki Sembari Menggotong Jenazah Sejauh 60 Km
4. Ethiopian Airlines Boeing 767-300
Bulan Februari 2014, giliran sebuah Boeing 767-300 yang lepas landas dari Bandara Addis Ababa, Etiopia dengan tujuan Roma, Italia, dibajak.
Boeing itu kemudian didaratkan di Bandara Geneva, Swiss.
Pembajak pesawat itu ternyata sang kopilot, yang mengaku mengaku melakukan itu untuk mendapatkan suaka di Swiss.
Ia mengaku keselamatannya terancam di Etiopia.
Baca Juga : Diduga Lecehkan Wanita yang Duduk Bersebelahan dengannya di Pesawat, Marco Simic Terancam Gagal Bela Persija
5. Ethiopian Airlines nomor penerbangan ET 302
Kini, Ethiopian Airlines pun menghadapi cobaan dengan jatuhnya Ethiopian Airlines dengan nomor penerbangan ET 302 pada Minggu (10/3/2019).
Waktu yang akan membuktikan apakah Ethiopian Airlines, yang saat ini berslogan the New Spirit of Africa, tetap setia dengan visinya untuk menjadi maskapai terbaik, setidaknya di Afrika. (*)