Find Us On Social Media :

Kisah Marbot Masjid Linwood Tak Gentar Lawan Teroris yang Menyerang, Saksi : Pelaku Melarikan Diri

Korban penembakan yang dilakukan oleh teroris di Masjid Al Noor dan Linwood di Selandia Baru, Jumat (15/3)

Gridhot.ID - Seorang saksi mata yang selamat dalam tragedi serangan teroris di dua masjid Selandia Baru mengungkapkan detik-detik menakutkan yang dialaminya.

Saksi bernama Syed Mazharuddin ini ialah korban selamat dalam penembakan di Masjid Linwood yang berada lima kilometer dengan masjid Al Noor sekitar Christchurch, Jumat (15/3).

Mengutip The New Zealand Herald via Kompas.com, Sabtu (16/3) Mazharuddin berujar ia langsung mencari tempat berlindung usai terdengar suara tembakan.

"Orang-orang ketakutan dan mereka berteriak. Saya mencoba mencari tempat berlindung," ujarnya.

Baca Juga : Kepahlawanan Kakek Daoud Nabi dalam Tragedi Masjid Al Noor, Rela Tubuhnya Diterjang Peluru Demi Selamatnya Jamaah Lain

"Saat saya berlindung, saya melihat seorang pria memasuki masjid. Saat itu ada sekitar 60-70 orang."

"Setelah tiba di dekat pintu masuk, dia mulai melepaskan tembakan," tambahnya.

Mazharuddin melihat teroris mengenakan rompi pelindung tubuh, ia menembak membabi buta sekenanya.

Tak lama setelah itu Mazharuddin melihat seorang pemuda dari dalam masjid menerjang teroris.

Baca Juga : Kengerian di Sekitar Masjid Al Noor Selandia Baru Saat Tragedi Penembakan Terjadi: Suasana Mencekam, Helicopter Berseliweran di Atas Rumah

Pemuda itu tak lain adalah pengurus Masjid/Marbot Linwood.

Marbot masjid tanpa gentar berduel dengan pelaku walau bertangan kosong.

Malah ia berhasil merebut senjata yang dipakai teroris.

"Pemuda itu yang biasanya mengurus masjid... dia melihat kesempatan dan menerjang pelaku dan merebut senjatanya," kata Mazharuddin.

Baca Juga : Curahan Hati Istri Zulfirman Syah, Korban Penembakan di Kota Christchurch Selandia Baru: Saya Belum Melihatnya

Tahu dirinya kalah, teroris mengambil langkah seribu, kabur menyelamatkan diri.

"Pemuda itu lantas mencoba mengejar pelaku yang melarikan diri.. dia berlari di belakangnya, tetapi sudah ada beberapa orang yang menunggu pelaku di mobil dan dia melarikan diri," tambahnya.

Mazharuddin menambahkan jika ia melihat teman-temannya tertembak di dada dan kepala.

Salah seorang diantara mereka ada yang masih hidup tapi mengalami pendarahan hebat.

"Saya berlari keluar saat polisi datang dan mereka tidak membiarkan saya kembali masuk ke dalam, sehingga saya tidak dapat memastikan kondisi teman saya," ujarnya.

"Ada sekitar setengah jam lebih sebelum ambulans tiba dan saat itu saya berpikir teman saya pasti sudah meninggal," pungkasnya. (*)