Pengakuan Korban Selamat Penembakan di Masjid Al Noor : Darah Terpecik ke Muka Saya, Ya Tuhan Saya Akan Mati!

Sabtu, 16 Maret 2019 | 17:26
Newshub

Brenton Tarrant menyiarkan langsung aksi teror yang ia lakukan saat menembaki jamaah masjid Al Noor, Jumat (15/3)

Gridhot.ID - Para korban selamat penembakan yang dilakukan Brenton Tarrant mulai menggambarkan detik-detik serangan itu.

Mereka mengaku traumatis dengan pembantaian yang dilakukan teroris Brenton Tarrant.

Mengutip Daily Mali via Kompas.com, Sabtu (16/3) salah satu korban selamat yakni pria berusia 28 tahun yang tak mau disebutkan namanya menceritakan bagaimana dirinya bisa lolos dari maut.

Awalnya saat Brenton memberondongkan peluru dari senjatanya di Masjid Al Noor saat salat Jumat kemarin, pria tersebut langsung kepikiran menjatuhkan diri pura-pura mati.

Baca Juga : Jalani Sidang, Teroris Brenton Tarrant Mendapat Teriakan, 'Membusuklah Kau di Neraka!'

Diantara jamaah lainnya yang tertembak, ia menelungkup sembari berdoa pasrah.

Brenton lantas berpatroli dari satu ruangan ke ruangan lainnya di Masjid dan menembak siapa saja yang ia temui.

"Saya berdoa dan berpikir 'Ya Tuhan, biarkanlah pria ini kehabisan peluru'," ujar jamaah itu.

Ketika Brenton berhenti menembak dan berpatroli ke ruangan masjid yang lain, pria tersebut mencoba untuk bangun dan melarikan diri.

Baca Juga : 6 Satuan Anti Teror Terbaik Dunia, Salah Satunya Jadi Panutan Kopassus

Namun jamaah lain disebelahnya memperingatkan jangan bergerak dulu.

Benar saja, Brenton kemudian datang lagi dan menembak jamaah yang menyuruh tak bergerak tadi tepat di dadanya.

"Darah langsung terpercik ke muka saya. Saya berpikir 'Ya Tuhan, Ya Tuhan, saya bakal mati'," kisah pria 28 tahun itu.

Deccan Chronicle
Deccan Chronicle

Brenton Tarrant

Korban selamat lain yang bernama Idris Khairuddin (14) berkata jika ia sedang salat Jumat bersama pamannya.

Baca Juga : Kisah Marbot Masjid Linwood Tak Gentar Lawan Teroris yang Menyerang, Saksi : Pelaku Melarikan Diri

Tapi pamannya tertembak pada bagian punggung.

"Saya berharap luka yang dideritanya tidak serius," tuturnya.

"Pekan ini adalah pertama kalinya saya datang ke masjid. Saya masih terguncang dan pengalaman ini membuat saya trauma," tambah Khairuddin.

Jamaah lain yang selamat tak mau disebutkan namanya juga melihat Brenton menembak tepat di kepala korbannya.

"Sepuluh detik kemudian, dimulai lagi. Saya pikir dia menggunakan senjata otomatis. Tidak ada yang bisa menarik pemicu secepat itu," tuturnya.

Penembakan itu menewaskan hingga 49 orang, dengan polisi menangkap empat orang, tiga pria dan satu perempuan, beberapa jam setelah penembakan.

Di mobil terduga teroris, polisi menjelaskan terdapat dua bom rakitan yang segera dinetralkan oleh pasukan Selandia Baru. (*)

Tag

Editor : Seto Ajinugroho

Sumber Kompas.com, Daily Mail