Sosok Lilik Abdul Hamid, WNI Korban Penembakan Masjid Selandia Baru di Mata Keluarga: Suka Membantu, Dermawan

Senin, 18 Maret 2019 | 10:37
Facebook Lilik Abdul Hamid/Newshub

Unggahan terakhir Lilik Abdul hamid sebelum tewas tertembak di Masjid Christchurch.

Laporan Wartawan Gridhot.ID, Septiyanti Dwi Cahyani

Gridhot.ID - Lilik Abdul Hamid (57) merupakan salah satu WNI yang menjadi korban penembakan di Masjid Al Noor, Christchurch, Selandia Baru.

Setelah sempat dikabarkan hilang, akhirnya Lilik dinyatakan sebagai korban tewas dalam tragedi berdarah di Selandia Baru lewat siaran pers resmi KBRI Wellington.

Hal ini seperti dikutip GridHot.ID dari siaran pers KBRI Wellington pada 16 Maret 2019 waktu Indonesia.

Baca Juga : Top! Bukan Cuma Melayat di Masjid Al Noor, Geng Black Power Juga Pernah Hadiri Kondangan Pernikahan

"Hingga pukul 22.40 waktu Selandia Baru, tanggal 16 Maret 2019, KBRI Wellington telah melakukan berbagai upaya sebagai berikut:

1. KBRI Wellington menerima kabar pukul 22.10 bahwa WNI a.n. Bapak Lilik Abdul Hamid (Pak Lilik) yang sebelumnya dilaporkan hilang saat ini telah dikonfirmasi menjadi salah satu korban meninggal dunia dalam peristiwa penembakan di Christchurch.

2. Menteri Luar Negeri RI malam ini telah menyampaikan ucapan belasungkawa langsung kepada Ibu Nina Lilik Abdul Hamid melaui sambungan telepon.

Baca Juga : Tak Hanya Syahrini, Aisyahrani Juga Punya Koleksi Perhiasan yang Nggak Kalah Mewah dari Sang Kakak

3. Duta Besar RI malam hari ini bersama segenap masyarakat Indonesia di Christchurch mengunjungi kediaman keluarga Pak Lilik di Christchurch dalam rangka memberikan support terhadap musibah ini.

4. Pada sore hari, Duta Besar RI Bapak Tantowi Yahya melakukan peninjauan ke lokasi Masjid Al-Noor serta melakukan doa bersama masyarakat di taman Hagley Park yang ditujukan bagi bagi para korban serta keluarganya," tulis pernyataan pers KBRI Wellington.

Sebelumnya, istri Lilik Abdul Hamid yang bernama Nina juga sempat kebingungan mencari tahu keberadaan suaminya.

Baca Juga : Ogah Berhubungan Intim, Suami Siramkan Zat Asam ke Alat Kelamin Istrinya Hingga Melepuh

"Assalamuallaikum, currently we still don't have any news on my husband. Please keep him on your prayer, (Assalamuallaikum, saat ini kami masih belum memiliki kabar tentang suami saya. Saya mohon doanya)," tulis Nina di laman facebook pribadinya pada 15 Maret 2019.

Facebook Nina Geulis
Facebook Nina Geulis

Istri Lilik Abdul Hamid tak tau keberadaan suaminya usai insiden penemabakan Masjid Christchurch.

Dan kini, keluarga Lilik bercerita tentang kehidupan Lilik selama tinggal di Selandia Baru.

Seperti yang dilansir dari Kompas.com, Denny yang merupakan adik ipar Lilik mengatakan jika kakak iparnya sudah tinggal dan menetap di Selandia Baru selama kurang lebih 17 tahun.

Baca Juga : Kalang Kabut, SDF Dibuat Bingung dengan Laporan Ribuan Anggota ISIS Masih Bertahan di dalam Benteng Pertahanan Terakhirnya

Yakni sejak tahun 2002.

Lilik juga dianggap sebagai WNI yang paling senior di Selandia Baru.

Selain itu, Lilik juga dikenal aktif dalam berbagai macam kegiatan.

Baca Juga : Ketika Australia Berencana Menyerbu Jakarta Namun Malah Ketakutan Gegara Ancaman Kapal Selam TNI AL

Termasuk kegiatan-kegiatan saat hari besar keagamaan.

Denny menyebutkan, dalam berbagai macam kegiatan Lilik selalu didapuk menjadi koordinator.

Bahkan Lilik juga disebut sebagai pentolan orang Indonesia yang ada di Selandia Baru.

Baca Juga : Aksi Solidaritas, Geng Black Power Selandia Baru Melayat ke Masjid Al Noor

"Dia juga suka membantu, dermawan. Ada (WNI) yang nikah sama (orang) Selandia Baru dia yang bantu. Ada mualaf juga dia bantu" ujar Denny mengenang kebaikan kakak iparnya.

Tjiji, mertua Lilik menjelaskan bahwa tempat tinggal menantunya memang dekat dengan Masjid Al Noor.

Tepatnya sekitar 200 sampai 300 meter dari rumahnya.

Baca Juga : Tak Mau Diberhentikan, Pengendara Motor Ini Nekat Tabrak Pak Polisi Hingga Jatuh Terpelanting ke Aspal

Tjiji mengatakan jika Lilik meninggalkan istri dan satu orang anak.

Dan kini mereka harus terpisah untuk selama-lamanya. (*)

Tag

Editor : Septiyanti Dwi Cahyani

Sumber Kompas.com, GridHot.ID