Laporan reporter Gridhot.id, Nicolaus Ade Prasetyo
Gridhot.ID - Upacara pernikahan adalah suatu hal yang sakral bagi pasangan mempelai pengantin yang akan menikah.
Bahkan di sebagian agama pernikahan merupakan sebuah tuntutan agama.
Tak pandang bulu dari latar belakang seperti apa kedua pasangan berasal, atas restu keluarga dan Tuhanlah mereka akhirnya bisa dipersatukan.
Baca Juga : Top! Bukan Cuma Melayat di Masjid Al Noor, Geng Black Power Juga Pernah Hadiri Kondangan Pernikahan
Belakangan ini telah terjadi sebuah fenomena unik dalam sebuah acara pernikahan yang menarik perhatian masyarakat.
Dikutip Gridhot.ID dari Kompas.com Senin (14/3/2019), upacara pernikahan I Ketut Budiarsa (35) dan istrinya Ida Ayu Ketut Kenari (38) asal bali ini berhasil mengundang banyak perhatian masyarakat bahkan para pejabat.
Budiarsa adalah penderita salah satu penyakit langka dan mematikan, osteogenesis imperfecta.
Baca Juga : Tak Terima Pernikahan Syahrini dan Reino Barack Dihujat, Christine Hakim: Dosa, loh Menzalimi Orang!
Sementara itu, sang mempelai perempuan adalah seorang yang menderita penyakit polio.
Budiarsa dinobatkan menjadi "manusia langka" karena dirinya bisa bertahan hidup bersama penyakit langkanya dalam jangka waktu yang lama.
Dalam dunia kedokteran, Budiarsa dijuluki Tree Brothers +1 karena kemampuan langkanya untuk bertahan hidup.
Setelah diketahui, ternyata selain Budiarsa, kedua saudaranya juga mengidap penyakit yang sama.
Baca Juga : Emak-emak Tak Tahu Malu, Bawa Tas Kresek ke Kondangan untuk 'Rampok' Hidangan Resepsi Pernikahan
“Saat lahir saya normal, tapi usai dua tahun tubuh ini mulai panas dingin, dan tulang patah. Sempat menjalani operasi tahun 1989 dan menginap di RSUP Sanglah selama enam bulan karena saya dijadikan bahan penelitian. Tapi hasil operasinya cuma bertahan selama 1,5 tahun,” ujarnya.
Dilansir Gridhot.ID dari hellosehat.com, Osteogenesis imperfecta (OI), juga disebut penyakit tulang rapuh, adalah sejenis gangguan struktur tulang.
Orang yang menderita penyakit ini memiliki tulang yang mudah rusak, sering kali akibat trauma yang ringan atau tidak tampak.
Baca Juga : Pernikahan Bella Luna dengan Nana Ternyata Maharnya Uang Tabungan Anak-anak Dari Istri Pertama
Selain patah tulang, penderita OI terkadang memiliki kelemahan otot atau kelemahan sendi (sendi longgar), dan mereka sering kali memiliki kelainan tulang termasuk perawakan pendek, skoliosis (kelengkungan tulang belakang), dan pembungkukan tulang yang panjang.
Diduga penyakit ini disebabkan oleh keturunan geneti atau bisa juga karena mutasi genetika.
Budiarsa menceritakan, kemampuan dia dan dua saudaranya mampu bertahan hidup lebih lama dengan mengidap penyakit Osteogenesis Imperfecta membuat Profesor Pals membangun laboratorium khusus.
Profesor Pals meneliti sejumlah unsur di tubuh Budiarsa untuk mencari formula agar penderita osteogenesis imperfecta di dunia dapat memiliki usia yang relatif panjang seperti Budiarsa dan kedua saudaranya.
Baca Juga : 5 Fakta Pernikahan Dini di Parepare, Kedua Pengantin Sempat Minggat dari rumah Karena Dilarang Nikah
Budiarsa mengaku heran karena setiap tulang yang patah akan secara tiba-tiba mengecil lalu hilang di dalam tubuhnya.
“Sekarang, kalau patah saya tidak mengalami sakit apa pun. Meskipun semuanya telah patah, masih bisa digerakkan karena patahan itu tidak memengaruhi saraf,” tuturnya.
Namun kondisinya itu tak menyurutkan niatnya untuk meraih kebahagiaan bersama kekasihnya.
Baca Juga : Lagi, Terjadi Pernikahan Dini di Parepare, Bocah Ancam Akan Kabur Jika Tak Diizinkan Menikah
Masa pacaran Budiarsa dengan Dayu pun bisa dikatakan cukup lama sampai akhirnya memutuskan untuk menikah.
“Kami pacaran selama enam tahun. Dalam masa pacaran, tidak ada keromantisan. Tapi, kalau satu pihak tidak ada atau tidak bertemu karena sakit, rasa kehilangan sangat besar. Dengan pertimbangan matang, akhirnya kami pun memutuskan untuk menikah,” katanya.
Pernikahan kedua pasangan tersebut ternyata menarik perhatian banyak masyarakat bahkan sampai para pejabat daerah.
Sejumlah tokoh pejabat daerah menghadiri acara resepsi Budiarsa dan Dayu, di antaranya istri Kapolda Bali, Barbara Golose, dan istri Wali Kota Denpasar, Ida Ayu Selly D Mantra.
Budiarsa juga tak menyangka kalau upacara pernikahannya bakal semeriah itu.
Awalnya ia hanya menyebar 120 undangan, tapi pada saat resepsi tamu yang hadir mencapai 1000 orang.
“Saya sebar undangan hanya 120 lembar, tapi lewat Facebook, WhatsApp juga, sehingga yang hadir sampai 1.000 orang,” ujarnya.
Baca Juga : Berbeda dengan Peramal Lainnya, Mbah Mijan Katakan 'Pernikahan Syahrini dan Reino Barack Diridhoi'
Selain penyandang penyakit langka, ternyata Budiarsa adalah salah satu sosok pelukis handal asal Bali.
Torehan karyanya dala kanfas ukuran 100 x 150 cm biasanya dibanderol dengan harga Rp 10 juta sampai Rp 15 juta.(*)