Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade Prasetyo
Gridhot.ID - Peristiwa teror penembakan kembali mengguncang dunia.
Dilansir Gridhot.ID dari Kompas.com Senin (18/3/2019), kota Utrecht, Belanda digemparkan dengan tragedi penembakan pada Senin (18/3/2019) pagi.
Polisi setempat menyatakan terdapat sejumlah orang yang terluka pada saat kejadian itu berlangsung.
Juru bicara polisi Joost Lanshage menyatakan, serangan senjata api itu terjadi di dekat trem (kereta penumpang).
Baca Juga : Lilik Abdul Hamid, Sosok Taruna Berprestasi STPI Korban Penembakan di Masjid Christchurch
Peristiwa ini pun langsung dikonfirmasi pihak kepolisian setempat melalui akun Twitter @PolitieUtrecht.
Dari perkembangan investigasi, awalnya dinyatakan satu orang tewas dalam peristiwa ini.
Dilansir Gridhot.ID dari AFP, diberitakan oleh media setempat bahwa sempat ditunjukkan foto - foto polisi yang mengenakan topeng dan membawa senjata.
Sementara itu polisi melanjutkan penyidikan atas kasus penembakan ini.
Dalam perkembangan terbaru, melalui akun twitter @PolitieUtrecht, polisi Belanda menyatakan kasus penembakan ini bermotif terorisme.
"Investigasi insiden penembakan 24oktoberplein di Utrecht sedang berlangsung," katanya.
"Dalam hal ini kami juga mempertimbangkan kemungkinan motif teroris," ujarnya.
Baca Juga : Kisah Pengguna Jalan, Saksikan Tragedi Pilu Penembakan di Masjid Christchurch
Melansir dari Kompas.com, seorang mahasiswi asal Indonesia di Utrecht University, Maratussholikhah, berada sekitar 12 km dari lokasi penembakan.
Dia memilih untuk tetap berada di laboratorium universitas sampai imbauan lebih lanjut.
"Tapi satu sama lain diminta untuk berhati-hati dan menghindari area itu," ujarnya, kepada Kompas.com.
"Polisi selalu melaporkan perkembangan terkini lewat media sosial," tambahnya.
Melansir dari Dailymail, beberapa pria bersenjata menembak ke arah trem di pusat kota pukul 10.45 waktu setempat, dikutip dari Daily Mail, 18 Maret 2019.
"Beberapa tembakan dilepaskan ke arah trem dan melukai sejumlah orang. Helikopter terlihat di lokasi. Belum ada penangkapan sejauh ini," kata juru bicara kepolisian, Joost Lanshage.
Para pelaku penembakan masih dalam pengejaran polisi.
Baca Juga : Baru Dipasang, Karpet Masjid Linwood Kini Bersimbah Darah Pasca Insiden Penembakan di Kota Christchurch
Beberapa saksi yang berada di sekitar tempat kejadian memberikan keterangan saat polisi memeriksa Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Saksi menyatakan seorang pria di dalam trem menuju Utrecht CS mengeluarkan senjata dan menembak beberapa orang.
Saksi lainnya adalah penduduk setempat, Jimmy De Koster yang melihat kejadian mengatakan pada De Telegraaf, dia sedang berdiri di bawah lampu lalu lintas di jalan 24 Oktoberplein dan melihat seorang perempuan terjatuh.
Para korban yang terluka segera dilarikan ke rumah sakit oleh tim medis yang berada di lokasi kejadian.
Sementara itu, Kepolisian Belanda mengumumkan telah menahan seorang pria kelahiran Turki yang diduga sebagai pelaku penembakan di sebuah trem di kota Utrecht, Senin (18/3/2019) waktu setempat.
Dilansir AFP, polisi menahan Gokmen Tanis (37) setelah menggelar pencarian besar-besaran dan mengepung sebuah bangunan di kota terbesar keempat di Belanda itu.
"Kami baru saja mendapat kabar bahwa tersangka yang kami cari telah ditangkap," kata kepala kepolisian Utrecht, Rob van Bree, di akhir konferensi pers setelah menerima selembar kertas yang berisi kabar penangkapan.
Insiden penembakan terjadi di sebuah trem di Utrecht, meninggalkan tiga orang tewas dan beberapa luka-luka, dari ringan hingga serius.
Kabar penangkapan tersangka turut dibenarkan kepala dinas penanggulangan terorisme nasional Belanda, Pieter-Jaap Aalbersberg, seraya mengatakan pihak berwenang telah menurunkan tingkat ancaman di Utrecht dari level lima atau tertinggi.
Otoritas Belanda kini tengah menyelidiki motif penembakan yang diduga sebagai aksi terorisme itu, tetapi menegaskan bahwa mereka "tidak dapat mengesampingkan" motif lain, termasuk masalah keluarga.(*)