Lakukan Aksi Solidaritas Pasca Pembantaian Masjid Christchurch, Pria Inggris Berdiri di Depan Masjid Selagi Warga Muslim Salat

Selasa, 19 Maret 2019 | 09:58
Twitter Andrew Graystone via The Guardian

Aksi solidaritas seorang pria Manchaster berdiri di depan masjid saat Sholat Jumat jadi perhatian dunia pasca penembakan di masjid Christchurch

Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade Prasetyo

Gridhot.ID - Selandia Baru berduka atas teror penembakan yang menyerang Masjid Al Noor dan Masjid Linwood di pusat kota Christchurch.

Melalui sebuah video tragis yang tersebar, terekam aksi gila yang dilakukan seorang teroris terhadap jemaah dua masjid di kota Christchruch, Selandia Baru pada Jumat (15/3/2019).

Para jemaah yang tengah melakukan ibadah Shalat Jumat diberondong senapan serbu oleh teroris dan puluhan orang dilaporkan meninggal dalam kejadian itu.

Baca Juga : Pelaku Penembakan di Kota Utrecht Masih Buron, Persatuan Pelajar Indonesia di Belanda Sebar Nomor Panggilan Darurat

Pasca tersiarnya kabar peristiwa keji tersebut, banyak pemerintah dunia yang mengutuk aksi terorisme ini.

Tak hanya pemerintah dunia, kabar duka ini juga mengundang simpati tokoh - tokoh dunia dan masyarakat dari kalangan manapun.

Seperti yang dilakukan oleh seorang pria dari Manchaster, Inggris ini.

Baca Juga : Berada Tak Jauh dari TKP Penembakan, Mahasiswi Indonesia di Belanda Beri Kesaksian Detik-detik Mencekam Kota Utrecht

Ia menuai banyak pujian karena aksi solidaritasnya ketika terjadi penembakan di masjid Christchurch.

Dilansir Gridhot.ID dari Kompas.com (18/3/2019), pria bernama Andrew Graystone langsung berdiri di depan masjid Madina ketika penembakan di Masjid Al Noor dan Linwood Christchurch terjadi.

Ia berinisiatif menuliskan pesan dalam sebuah papan ketika mendengar terjadi peristiwa penembakan.

"Saya mengambil papan, menuliskan pesan saya, pergi ke Masjid di Barlow Road, dan berdiri di sana," ujarnya.

Twitter

Kondisi orang-orang pasca penembakan massal di Selandia Baru.

Baca Juga : Kesaksian Warga di Sekitar Lokasi Penembakan di Kota Utrecht, Belanda

Pria yang merupakan seorang penulis itu ingin memastikan setiap jemaah yang datang ke masjid merasa aman.

Awalnya para jemaah yang datang heran melihat aksi Andrew dan mengira Andrew sebagai seorang pengunjuk rasa.

Apalagi ketika Andrew menyambut jamaah masjid dengan salaam yang berarti damai.

Baca Juga : Lilik Abdul Hamid, Sosok Taruna Berprestasi STPI Korban Penembakan di Masjid Christchurch

Hingga akhirnya para jemaah melihat tulisan yang ada di papan barulah mereka menyambut Andrew dengan hangat.

Dia terus berdiri di depan masjid selama Sholat Jumat.

Imam masjid memujinya dalam khotbah atas aksi solidaritas yang ia lakukan.

Selepas shalat, ratusan jamaah yang keluar langsung mererombol menemui Andrew.

AFP/MICHAEL BRADLEY
AFP/MICHAEL BRADLEY

Bayang - bayang kekejaman teror masih menghantui umat Muslim di Christchurch pasca kejadian penembakan

Baca Juga : Sosok Lilik Abdul Hamid, WNI Korban Penembakan Masjid Selandia Baru di Mata Keluarga: Suka Membantu, Dermawan

Mereka melontarkan pujian pada Andrew dan berteriak kemanusiaan tidak hilang dari muka Bumi ketika melihat aksi yang dilakukan Andrew Greystone.

Dilansir BBC, penulis 57 tahun tersebut mengatakan ada dua cara untuk merespon aksi teror yang menewaskan 50 orang, dan melukai 50 jemaah lainnya itu.

"Anda bisa meresponnya dengan ketakutan. Atau, Anda bisa menghadapi insiden itu dengan persahabatan yang Anda berikan," tegasnya.

Baca Juga : Kisah Pengguna Jalan, Saksikan Tragedi Pilu Penembakan di Masjid Christchurch

Andrew menerima 100.000 tanggapan dalam waktu 24 jam sejak aksi solidaritasnya menjadi viral, selain juga tanggapan negatif.

Namun pria yang diketahui mengelola sebuah yayasan Kristiani itu menegaskan apa yang dilakukannya bukan sekadar aksi berlandaskan keagamaan.

"Ini tentang persahabatan dan komunitas. Kadang Anda yang harus pertama kali bertindak dan membangun jembatan," ucap nya kembali.

Gambar sejumlah aksi solidaritas serupa juga terjadi di kawasan Midlands maupun North East Inggris.

Baca Juga : Sempat Ditangkap karena Dikira Teroris, Inilah Sosok Abdul Aziz yang Berani Hadapi Brenton Tarrant Si Pelaku Penembakan di Masjid Selandia Baru

Seperti unggahan warga Twitter bernama Firdauz Nazeri yang mengunggah gambar seorang pria tua dengan yang memegang tulisan "Orang Kristen ini menentang rasisme dan kekerasan terhadap Muslim".

"Apa yang terjadi di Christchurch sangat menyedihkan. Ini yang berlangsung di masjid Sunderland selama Shalat Jumat. Terima kasih kawanku," ucap Nazeri.

Sebelumnya aksi solidaritas atas tragedi penembakan di masjid Christchurch juga dilakukan oleh para anggota geng Black Power Selandia Baru.

tangkap layar news.com.au
tangkap layar news.com.au

Geng Black Power melakukan Haka untuk menghormati korban penembakan di Selandia Baru

Baca Juga : Baru Dipasang, Karpet Masjid Linwood Kini Bersimbah Darah Pasca Insiden Penembakan di Kota Christchurch

Meski mereka terkesan berpenampilan garang dan sangar namun peduli akan korban penembakan di kedua masjid Al Noor dan Linwood.

Mengutip news.com.au, Senin (18/3) anggota geng yang melayat lantas melakukan gerakan 'Haka' sebagai tanda penghormatan bagi para korban di depan masjid Al Noor.

Dikelilingi oleh puluhan pelayat lain dan banyak bunga di dekat masjid, kelompok geng Balck Power melakukan haka saat kerumunan berdiri dalam keheningan.

"Kami hanya bisa datang melayat dan mendukung mereka (para korban)," kata anggota Black Power Shane Turner.

Baca Juga : Salahkan Imigran Muslim Atas Insiden Penembakan Masjid Chirstchurch, Senator Australia Dilempar Telur oleh Seorang Remaja

Sementara itu ribuan orang telah berkumpul di berbagai lokasi di seluruh Selandia Baru untuk memberikan penghormatan kepada para korban penembakan.

Bahkan mereka sudah melakukan pengumpulan sumbangan sebesar 5 juta dolar AS untuk santunan kepada keluarga korban.(*)

Tag

Editor : Dewi Lusmawati

Sumber Kompas.com, BBC, news.com.au