Gridhot.ID - Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) ialah pasukan pengamanan untuk keselamatan Presiden dan Wakil Presiden Indonesia beserta keluarganya.
Mereka akan tetap berada di sekitaran RI 1 dan RI 2 1x24 jam dimanapun, kapanpun.
Berasal dari ketiga matra TNI, AD,AL, AU, bisa dipastikan anggota Paspampres ialah orang-orang yang amat terlatih.
Mereka harus bersiap menjadi tameng hidup bagi Presiden dan wakilnya, bahkan rela mati asalkan pemimpin negara selamat.
Mengutip Visual Interaktif Kompas (VIK) Rabu (20/3/2019) meski begitu banyak tugas Paspamapres yang jarang diketahui orang.
Bahkan mereka harus menyesuaikan diri dengan gaya kepimpinan presiden pertama Indonesia Soekarno sampai Jokowi.
1. Soekarno dilempar granat
Terhitung Paspampres berjasa dalam menyelamatkan nyawa presiden Soekarno.
Terhitung tujuh kali Bung Karno mengalami upaya pembunuhan.
Ketujuh upaya pembunuhan itu antara lain ketika Bung Karno dua kali mengalami dilempar granat, masing-masing di Sekolah Perguruan Cikini tahun 1957 dan Makassar tahun 1962.
Lalu ada berondongan peluru ke Istana Merdeka dari pesawat Mig-17 yang dipiloti Daniel Maukar tahun 1960.
Ada pula momen mengerikan pencegatan di Jembatan Rajamandala tahun 1960.
Lantas insiden penembakan saat shalat Idul Adha pada tahun 1962, penembakan mortir oleh kelompok Kahar Muzakar pada tahun 1960-an, dan granat Cimanggis tahun 1964.
2. Lampu lalu lintas hijau untuk Soeharto
Paspampres era Orde Baru amat ketat mengamankan keselamatan ppresiden Soeharto.
Suatu saat The Smiling General itu hendak berkendara sendirian dengan mobilnya dari Cendana, Menteng ke Istana Negara.
Alasan Soeharto melakukan itu lantaran dirinya ogah dikawal Paspampres karena bisa sebabkan kemacetan.
Baca Juga : Pengakuan Eggboy Mark Connolly Usai Timpuk Senator Australia Pakau Telur : 'Muslim Bukan Teroris'
Tak berani membantah, Paspampres memutar otak bagaimana caranya agar Soeharto sampai di Istana dengan selamat tanpa ada pengawalan.
Maka mereka meminta pihak kepolisian untuk selalu menyalakan lampu hijau lalu lintas setiap kali Soeharto lewat di persimpangan jalan.
Trik ini kemudian diketahui Soeharto dan beliau meminta agar hal itu tidak dilakukan lagi.
3. Habibie setir mobil sendiri
Karena semasa muda sudah hidup mandiri, maka Pak Habibie sering bepergian sendiri.
Hal itu terbawa saat dirinya jadi presiden, pak Habibie sering menyetir mobil sendirian.
Paspampres amat was-was akan kebiasaan pak Habibie ini karena rupanya beliau memang hobi mengendarai mobil.
Baca Juga : Malaysia Dibawah Kontrol China Karena Utang, PM Mahathir Peringatkan : Negara Anda akan Dikontrol Mereka
Dengan diberi pengertian, pak Habibie hanya memperbolehkan komandan Paspampres dan ajudan yang ikut dengannya.
Jadi kebalik, presiden menyetir mobil sendiri sedangkan pengawalnya membonceng.
4. Sarung dan Sandal Jepit teman Gus Dur
K.H. Abdurrahman Wahid alias Gus Dur boleh dibilang berbeda dengan presiden Indonesia lainnya.
Bayangkan saja saat beliau tinggalkan Istana ia hanya kenakan kaos oblong dan celana kolor.
Saat menjabat jadi presiden pernah suatu ketika teman-teman Gus Dur berkunjung ke Istana.
Namun mereka hanya kenakan sarung dan sandal jepit sehingga tidak sesuai protap.
Namun tetap saja Gus Dur 'ngeyel' agar hal itu diubah dan akhirnya teman-temannya dapat menemuinya.
Ada lagi saat Gus Dur mendarat di bandara dan dikepung demonstran.
Alih-alih takut, dengan santai Gus Dur turun dan bilang ke Paspampres "Mereka hanya butuh diajak ngobrol," ucapnya enteng.
5. Nasi Goreng Bu Mega
Suatu hari pernah Ibu Megawati Soekarnoputri berkeliling Jakarta gunakan mobil VW Caravelle bersama Paspampres.
Tanpa diduga di tengah perjalanan beliau kepingin mencicipi nasi goreng di daerah Kebon Sirih.
Maka, Paspampres-lah yang membeli nasi goreng itu dan memastikan keamanan nasi goreng.
Setelah aman, nasi goreng baru dihidangkan kepada Megawati.
6. Jarak 5 Meter dari SBY
Ketika Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjabat presiden ke-6 Indonesia, pengamanan beliau amat ketat.
Setiap acara temu warga hingga doorstop dengan wartawan, Paspampres selalu memastikan ada jarak 5 meter antara SBY dengan warga.
Pada era pemerintahan SBY ini pula, Grup D Paspampres yang bertugas mengamankan para mantan presiden dan mantan wakil presiden dibentuk.
7. Tiket pesawat kelas ekonomi
Ibu Negara Iriana Jokowi nyatanya suka mudik dari Jakarta ke Solo dengan menumpang pesawat komersil kelas ekonomi.
Tak pelak hal ini memaksa Paspampres kudu memesan tiket pesawat layaknya penumpang lain.
Bahkan mereka juga harus berimprovisasi tatkala mengawal Ibu Negara saat mudik ke Solo gunakan pesawat komersil. (*)