Find Us On Social Media :

5 Tokoh Militer Ahli Perang Gerilya Tersohor Dunia, Indonesia Punya Salah Satunya

5 Tokoh Militer Ahli Perang Gerilya Tersohor Dunia. (ilustrasi)

5. Kim Il-sung

Jika rakyat Korea entah Selatan dan Utara ditanya siapakah pahlawan dalam melawan pendudukan Jepang di sana pastilah mereka sepakat menyebut Kim Il-sung.

Kakek dari Kim Jong-un ini memang sangat getol membawa Korea merdeka kembali dari penjajahan Jepang sejak tahun 1910.

Mendapat ilmu kemiliteran di Whasung Military Academy tahun 1926, Kim muda langsung terjun melancarkan perang gerilya terhadap tentara Jepang.

Kim bahkan dijuluki oleh Kekaisaran Jepang sebagai Tiger karena kepiawaiannya dalam melancarkan strategi gerilya.

Salah satu kemenangannya melawan Jepang merebut wilayah Poch'onbo dari tangan Jepang tahun 1937.

4. Mao Zedong

Pendiri Republik Rakyat Tiongkok, Mao Zedong, boleh dikatakan sebagai seorang from zero to hero.

Lahir dari keluarga petani miskin, Mao terbiasa bekerja keras sedari dirinya masih kecil.

Tumbuh di lingkungan kaum Proletar membuat Mao muda ikut dalam Revolusi Xinhai untuk menggulingkan Dinasti Qing yang ia anggap selalu menyusahkan rakyat.

Mao kemudian masuk kemiliteran China untuk ikut perang gerilya sejak tahun 1937 melawan tentara Jepang yang menduduki beberapa wilayah di Tiongkok.

Usai Jepang menyerah kepada Sekutu tahun 1945, Mao kemudian memerangi kaum Nasionalis China pimpinan Chiang Kai-shek yang menyebabkan perang saudara di sana.

Dengan taktik gerilyanya, Mao berhasil menendang kaum nasionalis China yang dibekingi Amerika ke Formosa hingga akhirnya Chiang Kai-shek mendirikan negara Taiwan di pulau tersebut.

3. Che Guevara

Sahabat seperjuangan pemimpin Kuba Fidel Castro dan seorang sastrawan, El Che alias Che Guevara amat dikenal akan kiprahnya dalam perang Gerilya menggulingkan diktator Kuba Fulgencio Batista pada tahun 1958.

Ia bersama Fidel Castro sempat harus bersusah payah bergerilya di hutan Sierra Maestra karena kalah ketika menyerbu Barak Moncada tempat pasukan pemerintah bercokol.

Usai menghimpun kekuatan kembali di Sierra Maestra, maka pada tahun 1958 El Che bersama Fidel Castro dan para Revolusioner turun gunung menyerbu Santiago de Cuba.

Baca Juga : Sambil Menangis Desi Cahyani Penjual Jamu Mirip Syahrini Ngaku Tak Ingin Jadi Artis : 'Pingin Buka Warteg Aja'