Find Us On Social Media :

Aksi Gila Pilot TNI AU, Buntuti Rudal Penghancur Kapal Hingga Capai Kecepatan 1.000 km Per Jam!

F-5E Tiger II TNI AU, tulang punggung Indonesia di udara dekade 1980an

Yuyu juga mengalami era transisi di mana F-5E diupgrade kemampuannya dari sistem analog ke komputerisasi.

Program upgrade kemampuan itu diberi nama Modernisation of Avionics Capabilities for Armament and Navigation (MACAN).

Pemenang kontrak adalah SABCA, sebuah perusahaan Belgia. Pada 1995, dialokasikan waktu 18 bulan untuk memodernisasi F-5E Tiger.

Namun Yuyu mengkisahkan ada keterlambatan waktu modernisasi karena kendala pembuatan konfigurasi sistem avionik yang harusnya selesai tujuh bulan malah molor sampai dua tahun.

"Saya adalah salah satu penerbang yang menguji dan menerbangkan pesawat program MACAN tersebut. Pesawat ini unik, bisa start scramble dengan satu mesin, lalu menjelang take off menyalakan mesin kedua," kata Yuyu Sutisna.

Yuyu juga menceritakan bagaimana ia bersama pilot F-5E Tiger lainnya pernah terjebak awan badai (Cumulonimbus) di atas Perairan Laut Jawa Utara Cirebon ketika terbang dari Pekanbaru ke Lanud Iswahjudi, Madiun.

Baca Juga : Alat Kontrasepsi Pindah ke Perut, Indung Telur Wanita Ini Menghitam Serta Kaki dan Tangannya Membusuk