Find Us On Social Media :

Hura-hura dan Gunakan Uang Sebagai Tisu Toilet, Rakyat Negara Ini Sekarang Kena Karma Hidup Melarat

Gunakan Uang Sebagai Tisu Toilet, Rakyat Negara Ini Sekarang Kena Karma Hidup Melarat.

Gridhot.ID - Sebuah negara benar-benar dikatakan kaya jikalau masyarakatnya berpendidikan dan tahu cara mengolah segala kekayaan hayati tanah airnya.

Jikalau sebuah negara hanya dianugerahi kekayaan alam tapi masyarakatnya tak terdidik maka hanya akan dijadikan antek asing negara lain.

Seperti negara satu ini yang dianugerahi Sumber Daya Alam melimpah namun rakyatnya kurang pendidikan.

Mengutip Intisari, Rabu (27/3/2019) banyak orang yang asing dengan negara Nauru.

Baca Juga : Ratna Sarumpaet Keluhkan Kondisi Rutan Polda Metro Jaya, Polisi : Rutan Bukan Tempat untuk Tidur

Nauru, sebuah negara kecil di Samudra Pasifik yang ternyata sempat menjadi salah satu negara terkaya di dunia mengalahkan Qatar, Uni Emirat, maupun Arab Saudi sekalipun.

Padahal luas negara Nauru hanya 21 kilometer persegi, tak lebih luas dari Pulau Jawa.

Dalam itung-itungan luas negara-negara di dunia, Nauru berada di urutan ketiga negara terkecil di dunia.

Nauru awalnya dihuni oleh orang-orang Mikronesia dan Polinesia selama setidaknya 3.000 tahun, yang terisolasi kecuali dari pelaut atau narapidana yang melarikan diri.

Lantas pada abad ke-19 Kekaisaran Jerman datang menganeksasi dan menjadikan Nauru sebagai koloninya.

Baca Juga : Kronologi Pembunuhan Pendeta Melindawati Zidemi, Pelaku Diduga Perkosa Korban Sebelum Dicekik Sampai Mati

Jerman yang mengetahui adanya kandungan Fosfat yang amat besar di Nauru segera menambangnya.

Fosfat sendiri adalah bahan dasar pembuatan pupuk.

Pribumi Nauru dilibatkan dalam proses penambangan Fosfat hingga akhirnya mereka bisa merdeka dari penjajahan pada tahun 1968.

Usai merdeka pemerintahan Nauru mengalakkan penambangan fosfat sampai maksimal.

Di sana-sini ditambang, hingga keseimbangan ekosistem Nauru rusak.

Baca Juga : Usai Ceraikan Suaminya yang Sudah Sepuh, Wanita Muda Ini Langsung Terjun ke Industri Film Dewasa

Namun sebagai gantinya uang miliaran dolar AS masuk ke kantong masyarakatnya.

Bayangkan saja, dari seorang penambang biasa lantas mendadak mendapat uang berlimpah membuat warga Nauru congkak bukan main.

Mereka menghambur-hamburkan uang dan hidup mewah hura-hura dengan berlibur ke Hawaii, Guam dan Singapura.

Bahkan seorang polisi nekat membeli sebuah mobil Lamborghini walau tahu badannya kegemukkan dan tak muat masuk di sana.

Masyarakat Nauru juga tak tahu bagaimana mengelola keuangan karena kurangnya pendidikan di kepala mereka.

"Dari tahun 1970-an hingga 1990-an kami dihujani kekayaan tapi kami tidak tahu cara menanganinya," kata Evi Agir, (40) seorang penduduk pulau Nauru yang memainkan gitarnya di bawah naungan pohon ketika anak-anak berlari-lari di sekitar kakinya.

"Hampir tidak ada orang yang berpikir untuk menginvestasikan uang itu."

Manoa Tongamalo (43) seorang pengangguran mengatakan, "Banyak hal-hal bodoh terjadi. Orang-orang akan pergi ke toko, membeli beberapa permen, membayar dengan banyak uang dan tidak minta kembalian."

"Mereka bahkan menggunakan uang itu sebagai tisu toilet."

Lama kelamaan Fosfat Nauru habis dan seakan kena karma, kini masyarakat Nauru hidup melarat, negaranya rusak serta tak ada yang peduli akan keadaan mereka. (*)