Hidup Membujang dengan 9 Boneka Manusia, Profesor ini Justru Berakhir di Kantor Polisi

Rabu, 27 Maret 2019 | 11:00
Metro

Hidup Membujang dengan 9 Boneka Manusia, Profesor ini Justru Berakhir di Kantor Polisi

GridHot.ID – Cinta memang bisa membuat siapa saja yang tersihir oleh mantranya untuk melakukan apapun.

Seperti seorang pria yang tidak bisa melupakan cintanya pada seorang wanita selama 50 tahun.

Melansir dari Dailymail, pada Senin (12/11/18), pria tua bernama Everard Cunion (62) adalah seorang insinyur dengan obsesi yang aneh.

Baca Juga : Kisah Paul Phua, Dewa Judi Asal Kalimantan yang Diburu FBI Karena Buat Amerika Serikat Khawatir

Cunion diketahui adalah seorang pria yang hidup sebagai bujangan tua karena tidak bisa melupakan seorang wanita sejak 1972.

Karena hal itulah, ia mencoba merangkai kembali puing-puing cinta masa lalunya hingga ia kehilangan pekerjaannya.

Selain itu, diketahui Cunion juga memiliki obsesi aneh di mana ia tinggal dengan 9 boneka seperti manusia di rumahnya Christchurch, Dorset, Inggris.

Baca Juga : Kisah Pilu Ayah Bharada Aldy Saat Pertama Kali Dapat Kabar Duka Putra Kebanggaannya Gugur Tertembak KKB Papua

Namun suatu ketika ia teringat kembali dengan cinta lamanya dengan seorang wanita bernama Julie Taylor.

Ia mulai mencari jejak Taylor dan kemudian mengetahui alamat rumah orang tua Taylor yang kini ditinggali Ibunda Taylor, yang bernama Georgina Allen.

Setelahnya, Cunion mengirim 8 surat pada Taylor yang ditujukan ke alamat rumah yang dihuni ibunda Taylor.

Baca Juga : Terpanggang dalam Kebakaran, Anak Anjing ini Ditemukan Berhasil Selamat

Dailymail
Dailymail

Salah satu bonek Everard Cunion

Namun, sedikitpun ibunda Taylor tak pernah menanggapi surat-surat yang dikirimkan oleh Cunion.

Hingga suatu ketika, Allen, ibunda Taylor khawatir karena dalam salah satu surat Cunion ada lelucon bahwa ia akan menculiknya.

Baca Juga : Kisah Driver Ojol dan Pedagang Cakwe Mengadu Nasib Diranah Politik

Selain mengirim surat, Cunion juga kerap kali pergi jogging melewati rumah yang dihuni ibunda Taylor.

Karena hal itulah, Taylor melaporkannya ke polisi, hingga akhirnya dilakukanlah penangkapan.

Cunion awalnya membantah perilakunya dianggap sebagai pelecehan, namun ia mengakui satu tuduhan sebagai penguntit.

Baca Juga : Kisah Driver Ojol dan Pedagang Cakwe Mengadu Nasib Diranah Politik

Karena hal itu, ia dijatuhi hukuman di pengadilan Poole Magistrates berupa 120 jam kerja tanpa dibayar.

Dailymail
Dailymail

Cunion dengan salah satu bonekanya

Cunion juga mendapat perintah larangan selama lima tahun yang melarang dirinya menghubungi Taylor atau ibunya dan termasuk melewati batas jalan ke rumah Taylor yang kini dihuni sang ibu, Allen.

Dalam pengakuannya Cunion ia mengatakan, "Saya membuat Taylor sedih ketika saya masih di sekolah dan perasaan itu menghantui saya selama 50 tahun."

"Saya bertekad untuk mencoba mencari tahu apakah dia baik-baik saja, tapi jelas saya khawatir padanya." tambahnya.

Baca Juga : Akhir Kisah 2 Laki-laki yang Kumpul Kebo dengan Seorang Wanita di Rumah Kontrakan, Salah Satunya Tewas Dimutilasi

"Saya ingin menemukan cara untuk berbaikan dengannya." kata Cunionnya lagi.

Jaksa penuntut sebelumnya, Lee Turner menjelaskan cinta tak berbalas Cunion untuk Taylor dimulai ketika Cunion bersekolah dengannya antara tahun 1968 dan 1972.

Lee mengatakan, "Mereka terakhir bertemu satu sama lain pada hari terakhir sekolah pada tahun 1972."

"Dia menulis surat kepada Taylor pada awal tahun 1970 tetapi tidak sampai karena ibunya Taylor (Allen) membakar suratnya dan pada tahun 1978 Taylor menerima surat darinya, tetapi membuangnya dan tidak membalas." tambahnya.

Baca Juga : Silent Kill, Kisah Tim Halilintar Kopassus Merayapi Sarang Ular Kobra Sebelum Diam-diam Sergap Markas Pemberontak

Dikutip GridHot.ID dari Daily Echo, Cunion yang merupakan mantan insinyur perangkat lunak itu mengaku tak bisa menerima penolakan dari Taylor.

"Wanita bisa menolak lelaki yang tidak mereka inginkan dan laki-laki tersebut harus menerimanya. Namun untuk beberapa alasan, aku belum benar-benar bisa menerima penolakan ini," ujarnya.

"Ini memalukan dan aku merasa bodoh dengan semua ini," lanjutnya.(*)

Tag

Editor : Ngesti Sekar Dewi

Sumber intisari online, Dailymail, Daily Echo