Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade Prasetyo
Gridhot.ID - ISIS dinyatakan sebagai organisasi teroris yang saat ini punya pengaruh besar dalam tindak terorisme di belahan dunia.
Kekejaman yang dilakukan ISIS membuat banyak negara berlomba untuk menolak keras dan melawan aksi terorisme ISIS.
Namun, tanpa disadari anggota ISIS seiring berjalannya waktu semakin bertambah.
Diketahui seorang yang bergabung dengan organisasi teroris terbesar ini tak hanya orang dari timur tengah saja, melainkan orang - orang dari belahan negara di Eropa dan Asia juga ikut bergabung.
Seperti yang dilansir Gridhot.ID dari The Sunday Times Minggu (31/3/2019), dikabarkan ada seorang remaja laki - laki asal Inggris dengan julukan Osama bin Beiber telah bergabung sebagai anggota ISIS.
Ia dijuluki Osama bin Bieber karena wajahnya yang dinilai tergolong seperti anak-anak.
Namun, nasib dari remaja laki - laki ini justru berujung nahas setelah bergabung dengan organisasi teroris terbesar di dunia ini.
Remaja bernama Mohammed Ismail atau dijuluki Osama bin Bieber awalnya meninggalkan Inggris untuk pergi ke Suriah pada 2014, ketika usianya 18 tahun.
Setelah sampai di Suriah dan bergabung dengan ISIS, ia malah dicurigai mengungkapkan lokasi perekrut terkemuka ISIS, Nasser Muthana, pada intelejen Barat.
Seorang anggota ISIS yang tak menyebutkan namanya mengklaim Ismail telah mengakui penghianatannya setelah Muthana tewas dalam serangan pesawat tanpa awak milik AS di Mosul.
Muthana adalah seorang dokter asal Cardiff, yang pergi ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS.
"Mereka melakukan interogasi kepadanya (Ismail)," kata seorang sumber yang tak mau disebutkan namanya.
"Ismail mengakui segalanya, kemudia mereka membunuhnya," tambahnya.
Baca Juga : Tak Disangka, Ada Warga Indonesia dalam Daftar Ribuan Tawanan ISIS yang Dibebaskan SDF
Ismail yang dikenal dengan nama Mohammed Hadi ini diyakini mengalami luka-luka saat berperang di Suriah, sebelum akhirnya dia mendapat tugas sebagai petugas polisi ISIS.
Sumber itu mengatakan, Ismail dibunuh di Raqqa, tapi metode eksekusinya tidak diketahui.
Dia sempat meminta maaf di depan kamera dan itu merupakan saat-saat terakhirnya sebelum meninggal.
Dilansir Gridhot.ID dari Dailymail, diketahui kepergian Ismail untuk bergabung dengan ISIS karena dirinya telah diradikalisasi oleh ulama ekstrimis di sebuah madrasah.
Kemudian ia melakukan perjalanan tour ke Timur Tengah bersama tiga pria lainnya.
Sebelumnya, melalui akun Instagram pribadinya Ismail pernah mengunggah sebuah foto dirinya sedang memegang sebuah senjata api.
Pada Maret tahun 2014, orang tua Ismail melaporkan kehilangan putranya tersebut pada polisi.
Baca Juga : Gabung ISIS Demi dapat Budak Seks Gratisan, Pria Ini Malah Menyesal Setelah Tahu Kenyataan Sebenarnya
Kepergian Ismail ke Suriah lalu disusul oleh remaja Inggris lainnya.
Dikabarkan remaja bernama Shamima Begum, bersama dua temannya meninggalkan London untuk bergabung ISIS pada 2015.
Posisi Shamima diketahui dalam keadaan selamat dan kini berada di sebuah kamp pengungsian di Suriah.(*)