Gegara Ibu Sibuk Main Ponsel, Ia Tak Menyadari Anaknya Sudah Menjadi Mayat Terapung di Kolam Renang

Jumat, 05 April 2019 | 15:55
The News Fact

Ibu sibun main ponsel, ia tak menyadari jika anaknya tewas tenggelam di kolam renang. (ilustrasi)

Gridhot.ID - Kecerobohan seorang ibu dalam mengasuh anaknya bisa berakibat fatal.

Pasalnya sekali saja lengah mengawasi si buah hati maka bisa buruk akibatnya.

Seperti kelakuan ibu di Singapura kali ini.

Mengutip Channel News Asia via grid.id, Jumat (5/4/2019) gadis bernama Sherlyn Ler harus meregang nyawa saat berlatih renang.

Baca Juga : Kala Boeing 737 Surveillance TNI AU Ditempel F/A-18 Hornet US Navy yang Siap Menembak Saat Lakukan Misi Pengintaian

Peristiwa yang menimpa Sherlyn, bocah yang masih duduk di Sekolah Dasar itu terjadi pada 2017 silam.

Namun baru tahun ini hasil penyelidikan polisi mengungkap tewasnya Sherlyn.

Kronologi kejadian awalnya saat ibu Sherlyn membawa anaknya itu ke kolam renang pada tanggal 20 Desember 2017.

Sherlyn memang sengaja berlatih renang lantaran untuk masuk sekolah dasar di Singapura calon murid harus bisa berenang.

Baca Juga : Tak Terima Adiknya Jadi Korban Pelecehan, Ketiga Pria Ini Nekat Hajar Pelaku Sampai Tewas

Setelah melakukan pemanasan, pelatih renang bernama Matthew Yeo, menuntun Sherlyn ke tengah kolam renang.

Sedangkan sang ibu duduk di tribun kolam renang sembari bermain ponsel menunggu anaknya.

Usai menuntun Sherlyn ke dalam kolam, pelatih renang lantas menuntun murid renang lainnya masuk kolam.

Namunpelatih terkejut ketika ia menoleh dan mendapati Sherlyn sudah jadi mayat terapung di kolam renang.

Bocah itu tenggelam.

Baca Juga : Tak Sengaja Tabrak Anak Ayam Tetangganya, Bocah Ini Bawa Hewan Tersebut ke Rumah Sakit untuk Diobati

Ahli patologi forensik yang memeriksa kasus ini mengatakan, kecerobohan pelatih Matthew Yeo dalam mendidik, jadi salah satu sebab korban meninggal dunia.

"Manajemen kelasnya sangat buruk. Bahkan beberapa kali ada anak yang tak berada di dalam jangakauannya."

"Anak-anak butuh pengawasan lebih dalam air, dan itu tak dapat dilakukan jika sang pelatih tak bisa melihat mereka," ungkap sang ahli forensik.

Kesalahan ternyata bukan hanya menimpa pelatih renang sematan.

Dua penjaga kolam renang juga harus ikut bertanggung jawab atas kematian Sherlyn.

Rekaman CCTV, seorang penjaga kolam sibuk menata kursi di sekitar kolam, sedangkan satu lainnya tengah asyik bermain HP kala bertugas.

Padahal menurut peraturan, seorang penjaga kolam dilarang keras membawa HP ketika bertugas, karena dapat mengganggu konsentrasinya dikala mengawasi para pengunjung kolam renang.

"Seorang penjaga kolam renang tak boleh bermain HP atau cuma sekedar mengobrol," ungkap sang ahli forensik.

Tentu yang patut disalahkan lagi adalah ibu korban.

Ia tak mengawasi putrinya dan malah sibuk mengutak-atik ponsel dan ujung-ujungnya mendapati sang buah hati sudah tewas tenggelam. (*)

Tag

Editor : Seto Ajinugroho

Sumber Channel News Asia, grid.id