Saat OPM Remuk Redam Tatkala TNI Lakukan Operasi Militer Skala Besar, Pemberontak Tak Mengira Indonesia Lancarkan Perang Terbuka

Senin, 08 April 2019 | 10:25
@intaiamfibi1marinir

Saat OPM Remuk Redam Tatkala TNI Lakukan Operasi Militer Skala Besar

Gridhot.ID - Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera) pada tahun 1969 masyarakat Irian Barat menghendaki bergabung dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Hasil ini diterima dan disahkan oleh Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Sidang Umum tanggal 19 November 1969.

Jadi dengan hal itu seluruh negara di dunia suka tak suka, mau tak mau, mengakui jika Irian Jaya merupakan bagian tak terpisahkan dari Indonesia.

Namun perlu diketahui, upaya untuk memenangkan hati rakyat Irian Barat saat Pepera tidaklah mudah.

Baca Juga : Kisah Kakek Tajuddin, Nikahi Mahasiswi Cantik Bermahar Rp 1,4 Miliar Namun Masih Saja Diselingkuhi

Tak sedikit individu-individu penduduk setempat memilih untuk melakukan pemberontakan demi kemerdekaan Papua atau memilih hidup di 'ketiak' Belanda, menolak apa yang namanya Pepera.

Para pemberontak ini lantas membentuk suatu organisasi pembebasan Papua yang sampai sekarang kita kenal sebagai Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Untuk mendapatkan aspirasi rakyat Papua agar mengagalkan Irian Jaya gabung ke Indonesia saat Pepera, OPM melakukan berbagai kegiatan bersenjata.

Contoh saja berbagai aksi penculikan, penyergapan, pengibaran bendera Bintang Kejora dan menyebar propaganda baik melalui selebaran, mobilisasi massa untuk berdemonstrasi dan rapat umum di daerah-daerah terpencil.

Baca Juga : Tajir, Sultan Hassanal Bolkiah Berikan Pesangon Sebuah Perusahaan Telekomunikasi untuk Istri Ketiganya Usai Diceraikan

Bahkan OPM kerap melakukan aksi lintas batas menuju Papua Nugini.

Hal-hal ini mereka lakukan tentunya demi mencapai tujuan mereka mengagalkan Pepera.

ABRI (TNI kala itu) jengah melihat kelakuan OPM yang merasa paling benar sendiri dalam kegiatan-kegiatannya untuk mengagalkan Pepera.

Tak mau tinggal diam, Pangdam Cenderawasih kala itu B rigjen R. Bintoro melancarkan operasi militer demi menumpas tingkah polah OPM.

Operasi ini dinamai Operasi Baratayudha yang dilaksanakan dari tahun 1966-1967.

Baca Juga : Pendawa I, Tim Pemburu TNI yang Menguntit Pentolan OPM Kelly Kwalik Tanpa Ia Sadari Saat Operasi Mapenduma

Didatangkanlah bala tentara dari Yonif 314/ Siliwangi dengan 2 kompi Yon 700/RIT dan2 kompi Yon 935/Brimob.

Belum cukup sampai situ, 2 Peleton KKO AL (Marinir), 1 Peleton Kopasgat dan 1 Tim RPKAD.

Untuk menyukseskan operasi ini, ABRI juga mengerahkan 2 pesawat pembom B-26 Invader, 1 Pesawat angkut Dakota dan 1 Kapal Perang.

Operasi Baratayudha bertujuan menghancurkan perlawanan OPM dan mempersiapkan pemenangan Pepera.

Operasi ini bersifat tempur dengan dibantu oleh operasi intelijen serta teritorial yang disiapkan dalam tiga fase, yang fase terakhirnya adalah tahun 1968.

Pemberontak OPM pastilah menelan ludah getir ketika tahu yang bakal mereka hadapi adalah suatu gugus tempur solid ABRI.

Nikkei Asian Review / Jun Suzuki
Nikkei Asian Review / Jun Suzuki

Kekuatan tempur solid TNI yang getarkan OPM.

Benar saja, ketika pasukan ABRI menyerang seluruh basis dan kedudukan musuh, OPM remuk redam.

Banyak korban jiwa jatuh di pihak OPM dan mereka terpecah menjadi kelompok-kelompok kecil sehingga kegiatan pengacauan Pepera menjadi surut.

ABRI tak puas sampai di situ, kelompok-kelompok kecil OPM ini dikejar terus-menerus sampai ke penjuru Irian Barat oleh Korps Baret Merah RPKAD.

ABRI juga menjalankan operasi teritorial demi mendapat simpati rakyat Papua untuk memenangkan Pepera.

Sepanjang tahun 1967, operasi Baratayudha berhasil menewaskan 73 orang anggota OPM, 60 orang ditangkap dan menyita 39 pucuk senjata api milik mereka.

Sedangkan yang menyerahkan diri sebanyak 3.539 orang.

Operasi Barathayuda ini menggetarkankombatan OPM yang selalu bertingkah polah untuk mengagalkan Pepera.

Mereka tidak mengira Indonesia akan melancarkan perang terbuka dengan skala sebesar ini demi mempertegas jika Irian Jaya tak akan lepas dari pangkuan Ibu Pertiwi. (Seto Aji/Gridhot.ID)

Tag

Editor : Seto Ajinugroho

Sumber ejournal.politik.lipi.go.id