Laporan wartawan GridHot.ID, Dewi Lusmawati
GridHot.ID -Sebuah kasus pengeroyokan yang melibatkan 12 siswi SMA di Pontianak tengah viral di media sosial.
Hal ini seperti dikutip GridHot.ID dari unggahan akun Twitter @zianafazura yang mengunggah sebuah postingan pada 8 April 2019.
Dalam unggahan tersebut akun @zianafazura menggalang aksi bertajuk #JusticeForAudrey dan mengunggah sejumlah foto.
"Audrey seorang pelajar SMP di Pontianak dikeroyok 12 perempuan berstatus pelajar SMA terbaring di rumah sakit.
Salah satu pelaku mencolok kemaluannya untuk membuat korban tidak perawan lagi dan saat ini menimbulkan pembengkakkan di area kewanitaan korban
#JusticeForAudrey," tulis akun @zianafazura dalam postingannya.
Baca Juga : Sempat Viral Karena Tidur di Samping Kuburan Putrinya, Ibu : Berdoa Agar Pelaku Segera Serahkan Diri
Unggahan tersebut lalu menjadi viral dengan dibagikan lebih dari 22 ribu kali melalui retweet dan disukai lebih dari 7 ribu pengguna Twitter.
Sementara itu, dikutip dari Tribun Pontianak, Siswi SMP berinisial AU tersebut kini harus dirawat di rumah sakit, setelah menjadi korban pengeroyokan 12 murid SMA.
Siswi yang baru berumur 14 tahun ini harus menjalani rontgen untuk memeriksa tengkoran kepala karena dibenturkan ke aspal dan trauma bagian dada akibat mengalami penganiayaan.
Penganiayaan terhadap AU terjadi Jumat (29/3/2019) di Jalan Sulawesi dan Taman Akcaya.
Dari informasi yang dihimpun Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah Kalbar, kejadian ini bermula dari saling komentar di media sosial.
Korban AU sejatinya bukanlah target utama dari 12 pelaku, tapi kakak sepupu korban.
Baca Juga : Viral, Kisah Seorang Nenek Harus Lahirkan Cucunya Sendiri demi Anaknya yang Berstatus Pasangan Gay
"Permasalahan awal karena masalah cowok. Menurut info, kakak sepupu korban merupakan mantan pacar dari pelaku penganiayaan ini," kata Wakil Ketua KPPAD, Tumbur Manalu.
Namun antara pelaku dan korban saling berbalas komentar di media sosial.
HIngga akhirnya pelaku merencanakan penjemputan dan penganiayaan terhadap korban.
Ada tiga aktor utama terkait penganiayaan terhadap korban AU.
Baca Juga : Sempat Viral Karena Tidur di Samping Kuburan Putrinya, Ibu : Berdoa Agar Pelaku Segera Serahkan Diri
Sementara sembilan orang lainnya, membantu pelaku dalam melancarkan aksinya.
Korban dijemput di rumahnya dengan alasan ada yang ingin disampaikan.
Baca Juga : Viral, Fenomena Kemunculan Air Terjun Secara Misterius Buat Heboh Warga
Alasan itu membuat korban menuruti ajakan pelaku lalu ikut ke Jalan Sulawesi.
Pada saat penjemputan korban tidak menyadari, dirinya akan dianiaya.
"Ketika dibawa ke Jalan Sulawesi korban diinterogasi dan dianiaya secara brutal oleh pelaku utama tiga orang dan rekannya yang membantu ada 9 orang sehingga total ada 12 orang," kata Wakil Ketua KPPAD, Tumbur Manalu.
Korban dianiaya di dua lokasi, selain di Jalan Sulawesi, korban juga dianiaya di Taman Akcaya.
Saat di lokasi inilah korban dianiaya. Bahkan menurut informasi yang didapat, kepala korban dibenturkan ke aspal.
Setelah mengalami penganiayaan, korban takut melaporkan ke orangtuanya.
Bahkan masalah ini baru disampaikan ke orangtuanya dan dilaporkan Jumat (5/4/2019) ke Polsek Pontianak Selatan.
Setelah dilaporkan ke pihak kepolisian, langsung dilakukan proses mediasi di Polsek Pontianak Selatan.
Baca Juga : Viral Suami Dituduh Membunuh Istri dengan Alat Kelaminnya yang Besar, Bahkan Media Asing Turut Meliputnya
Sementara proses sidiknya terhadap pelaku masih berjalan.
Video Boomerang dari Instagram yang memperlihatkan ketiga terduga pelaku pengeroyokan siswi SMP di Kota Pontianak, Kalimantan Barat, sedang berpose santai di depan polisi beredar luas di media sosial dan jejaring sosial.
Dikutip dari Kompas, Kapolsek Pontianak Selatan Kompol Anton Satriadi membenarkan kejadian di balik video pendek itu.
Namun, menurut dia, momen tersebut diambil saat ketiganya berada di ruang lobi Mapolsek Pontianak Selatan, Jumat (5/4/2019).
Saat itu, ketiganya sedang menunggu pemeriksaan penyidik.
Baca Juga : Viral, Fenomena Kemunculan Air Terjun Secara Misterius Buat Heboh Warga
"Sebelum pemeriksaan, mereka saat itu disuruh menunggu di lobi Mapolsek," kata Anton kepada Kompas.com, Rabu (10/4/2019).
Terkait munculnya salah seorang anggota di video tersebiut, Anton menjelaskan bahwa posisi lobi tersebut memang berada di ruang penjagaan anggota.
Saat itu, anggota polisi tersebut juga sudah berusaha berdiri dan menghindar agar tidak masuk ke dalam frame video.
"Tapi sepertinya sudah tidak sempat lagi untuk menghindar," ucapnya.
Baca Juga : Video Viral Bocah yang Ditendang dari Dalam Mobil Diduga Murid SD BSS Malang, Pihak Sekolah Beri Klarifikasi
Selanjutnya, setelah pemeriksaan, kepolisian menggelar mediasi yang melibatkan pihak keluarga terduga pelaku dan pihak keluarga korban.
Keduanya didamping KPPAD Kalbar.
"Namun dalam mediasi tersebut tidak ada titik temu atau kesepakatan dari kedua belah pihak," tuturnya.
Kasus pengeroyokan siswi SMP oleh sejumlah siswi SMA di Kota Pontianak ini tengah ditangani Polresta Pontianak.
Seorang keluarga mengatakan korban sekarang semakin depresi, tertekan dan trauma.
Baca Juga : Video Viral Bocah yang Ditendang dari Dalam Mobil Diduga Murid SD BSS Malang, Pihak Sekolah Beri Klarifikasi
Bahkan korban yang mengidap penyakit asma ini juga kerap mengigau seolah-olah masih dalam penganiayaan, akibat tingkattraumayang tinggi.
Keluarga bersikukuh akan tetap melanjutkan permasalahan ini ke jalur hukum, untuk memberikan efek jera bagi para pelaku.
Baca Juga : Viral Prajurit TNI 'Tidur Kalong' di Atas Pohon, Ini Maksud di Baliknya
Keluarga korban juga menolak upaya mediasi yang ingin dilakukan oleh para oknum.
“Saya maafkan dia, anak-anaknya. Tapi untuk proses hukum harus berlanjut,” ujar keluarga korban.(*)